Siapapun pasti belum lupa dengan film Crazy Rich Asian yang sempat viral dan masuk ke dalam box office di tahun 2018 lalu. Crazy Rich Asian mengisahkan tentang keluarga super kaya yang tinggal di Singapura. Film ini menjadi sangat viral karena untuk pertama kalinya mengangkat budaya Asia Tenggara lewat film Hollywood dan mendapat apresiasi yang luar biasa.
Di balik kesuksesan film ini, ada kisah pilu yang dialami oleh co-writer naskahnya, Adele Lim. Adele mendapat perlakuan tak adil karena ia mendapatkan bayaran hingga delapan kali lebih rendah dibandingkan dengan penulis naskah lainnya, Peter Chiarelli. Bagaimana kronologinya?
Perbedaan Gaji Hingga Delapan Kali Lipat
Melansir Hollywoodreporter.com, Lim mengaku perbedaan gaji yang ia dapatkan jika dibandingkan dengan Chiarelli bahkan hingga delapan kali lipat. Lim mendapatkan gaji sekitar $110 ribu sementara Chiarelli mendapatkan $800 ribu sampai $1 juta untuk mengerjakan proyek film Crazy Rich Asian.
Mendapatkan perlakukan tak adil ini, Lim mengatakan kalau selama ini kontribusinya dalam film tersebut kurang mendapatkan apreasiasi dan mungkin hanya dianggap sebagai pemanis film saja.
“Setelah melakukan evaluasi dan berunding, aku merasa buntu dan tak ada lagi yang bisa dilakukan. Dengan jumlah itu, aku jadi tahu bagaimana cara mereka mengapresiasi kontribusiku di dalam film ini,” kata Lim.
Pengalaman dan Jam Terbang Menjadi Alasan Perbedaan Jumlah Gaji yang Diterima
Masih dari Hollywoodreporter.com, alasan Warner Bros memberikan jumlah pendapatan yang berbeda antara Lim dan Chiarelli adalah pengalaman mereka yang berbeda pula. Lim merupakan seorang scriptwriter yang sudah sangat berpengalaman di televisi di Amerika Serikat namun belum pernah menulis untuk naskah film. Sementara Chiarelli sudah cukup lama malang melintang di dunia film dengan film The Proposal menjadi yang tersukses yang pernah ia tulis.
Crazy Rich Asian menjadi debut pertama Lim sebagai penulis naskah film karena Jon Chu, sutradara Crazy Rich Asian, sangat ingin Lim bergabung. Karena menurut Chu, Lim dapat memberi tambahan detail budaya Asia dan mengembangkan karakter orang-orang Asia yang Chiarelli tak ketahui.
Lim masih membantah alasan ini karena menurutnya ia juga menulis adegan-adegan substansial yang sangat penting pada film. Salah satunya adegan permainan mahjong yang menjadi ciri khas dari negara Singapura. Karena itu juga, Lim merasa tak adil jika ada rentang perbedaan gaji hingga delapan kali lipat antara dirinya dan Chiarelli.
Chiarelli Menawarkan Diri Membagi Gajinya
Untuk mengatasi masalah ini, Chiarelli bahkan sudah menawarkan diri untuk membagi gajinya sesuai kesepakatan agar film ini segera mulai jalan dan diproduksi. Namun, Lim menolaknya dengan sopan. Menurutnya bukan angka yang ia permasalahkan, melainkan bagaimana cara pihak rumah produksi menghargai usaha dan talenta yang dimiliki oleh orang lain.
Lim percaya bahwa dia bukanlah satu-satunya perempuan dari kelompok minoritas yang mendapatkan perlakukan tak adil terutama masalah pendapatan seperti ini. Seharusnya sebagai perusahaan modern, pihak rumah produksi tak lagi memandang seseorang berdasarkan dari gender, ras atau warna kulitnya saja. Melainkan hargai pula talenta yang dimilikinya.
Bekerja Untuk Disney
Setelah memutuskan untuk benar-benar keluar dan tak akan lagi membuat sekuel dari Crazy Rich Asian, Lim kini bekerja untuk Disney. Ia direkrut oleh Disney sebab rumah produksi tersebut kini sedang mengembangkan riset untuk film terbarunya berjudul Raya and The Last Dragon.
Disney banyak merekrut orang-orang dari Asia Tenggara untuk membantunya mengembangkan riset mengenai mitos dan cerita rakyat di kawasan yang menjadi latar dari film tersebut.
Sementara itu sekuel Crazy Rich Asian sendiri saat ini masih mangkrak karena mereka belum mendapatkan pengganti Lim meskipun sudah memakan waktu lima bulan untuk mencari penulis baru. Mereka pun sempat menghubungi Lim kembali namun Lim menolaknya.
Well, bahkan untuk perusahaan sekelas Warner Bros pun kesenjangan gaji antara perempuan dan laki-laki masih saja terjadi. Padahal tak perlu ada perbedaan jika mereka sama-sama berkontribusi besar untuk kesuksesan film itu sendiri. Bagaimana menurut pendapatmu?