Sejak kemunculannya dalam Asian Games 2018 lalu, nama Aprilia Manganang langsung menjadi sorotan. Penampilan fisiknya yang menyerupai laki-laki, namun tergabung dalam timnas voli putri, tentu banyak orang yang mempertanyakan status Manganang.
Namun, kini Manganang dapat bernapas lega. Statusnya yang kerap dipertanyakan, telah dikonfirmasi langsung oleh Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, melalui konferensi pers yang digelar kemarin, Selasa (9/3).
1. Manganang mengidap hipospadia sejak lahir
Berdasarkan keterangan Andika, Manganang mengidap hipospadia sejak lahir. Hipospadia adalah kelainan pada sistem reproduksi yang jarang terjadi di Indonesia. Secara statistik, bayi yang lahir dengan hipospadia yakni 1:250 kelahiran, dan Manganang menjadi salah satu yang mengalaminya.
Menurut Andika, Manganang yang kelahiran 27 April 1992 di Tahuna, Sulawesi Utara ini, lahir dengan bantuan paramedis. Dengan keterbatasan saat itu, secara kasat mata, Manganang terlihat seperti seorang bayi perempuan. Maka dari itu, orangtuanya yang bekerja sebagai buruh dan asisten rumah tangga pun membesarkannya layaknya anak perempuan. Ia pun diberi nama Aprilia Santini Manganang. Seiring berjalannya waktu, Manganang justru tumbuh dengan penampilan fisik layaknya laki-laki.
2. Melakukan pemeriksaan dan operasi sejak Februari 2021
Pada awal tahun 2021 lalu, Manganang melakukan pemeriksaan fisik di RS Angkatan Darat Wolter Monginsidi Manado. Karena keterbatasan fasilitas rumah sakit di sana, Manganang akhirnya dipanggil oleh Andika untuk melakukan pemeriksaan di RSPAD Jakarta pada 3 Februari 2021.
"Sersan Manganang rupanya menyambut dengan sangat excited karena rupanya inilah yang dia tunggu-tunggu. Sehingga, saya hadirkan tim dari RSPAD lengkap, kemudian kita lakukan pemeriksaan secara lengkap di RSPAD dengan menggunakan seluruh faslitias kesehatan yang kami punya,” ungkap Andika.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di RSPAD, Manganang lebih memiliki hormonal yang masuk dalam kategori normal laki-laki. Ia pun akhirnya menjalani correction surgery dan kini masih dalam tahap pemulihan.
3. Mengharumkan nama Indonesia melalui cabang olahraga voli
Manganang dikenal sebagai atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia melalui cabang olahraga voli. Sebelum menjadi atlet voli, Manganang lebih dulu menekuni cabang olahraga atletik lari cepat atau sprinter.
Ketertarikannya pada voli bermula saat kakaknya, Amasya Manganang, mendapat penghasilan setelah mengikuti perlombaan voli. Ia pun tertarik dan mulai menekuni voli.
Berkat kerja kerasnya, Manganang bersaudara kerap kali mengikuti beragam pertandingan baik di dalam maupun luar negeri. Ia dan kakaknya sering pula menyumbangkan medali kemenangan bagi Indonesia. Manganang berhasil menjadi pemain terbaik di Proliga 2016, 2017, dan 2019, MPV di Thai-Denmark Super League 2019, serta mempersembahkan medali perunggu di SEA Games 2015 dan perak di SEA Games 2017.
4. Bergabung dengan Korps Wanita Angkatan Darat
Berkat prestasinya yang membanggakan, Manganang direkrut oleh TNI Angkatan Darat untuk menjadi Bintara pada tahun 2016. Ia bergabung sebagai Korps Wanita Angkatan Darat, sebab pada saat itu hasil tes menunjukan bahwa ia berjenis kelamin perempuan.
Kini, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada 3 Februari 2021 lalu, tentara dengan pangkat Sersan Dua (Serda) ini, resmi mengubah statusnya menjadi laki-laki.
5. Pensiun jadi atlet
Sejak September 2020 lalu, Manganang memutuskan untuk pensiun sebagai atlet voli. Hal ini ia sampaikan melalui Instastory di akun Instagram pribadinya.
"Mengapa saya mengambil keputusan ini, karena saya ingin hidup lebih baik, ingin meraih kebenaran dalam hati saya, kedamaian. Karena itu, ini keputusan terbaik bagi saya," tulisnya.
Apa pun keputusan Manganang, semoga ini yang terbaik dan membuatnya menjadi sosok yang lebih bahagia, ya, Bela.