Sempurnakan Ibadah, Ini 10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadan

Sayang jika dilewatkan

Sempurnakan Ibadah, Ini 10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan menjadi bulan penuh berkah yang paling ditunggu oleh semua umat Islam di dunia. Di bulan Ramadan ini, banyak kegiatan ibadah yang diganjar pahala berkali lipat dibandingkan dengan bulan lainnya. Bukan hanya ibadah wajib, Allah SWT juga menjanjikan pahala yang berlimpah jika kita melakukan amalan-amalan sunnah.

Bahkan, Rasulullah SAW dalam hadist-nya pernah bersabda untuk lebih rajin melakukan ibadah sunnah di bulan Ramadan. Hadist tersebut berbunyi sebagai berikut.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266).

 كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Siapa yang mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Hadis Shahih, riwayat Bukhari: 36 dan Muslim: 1267. teks hadis riwayat al-Bukhari).

Berikut sepuluh amalan sunnah di bulan Ramadan yang sayang jika dilewatkan. Apa saja?

1. Membaca Alquran

Sempurnakan Ibadah, Ini 10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadan

Membaca Alquran menjadi amalan sunah yang dianjurkan saat bulan Ramadan. Membaca Alquran di bulan Ramadan dapat menambah pahala. Terlebih lagi, Alquran turun bertepatan dengan bulan Ramadan yang menambah keistimewaan amalan sunah ini.

Turunnya Alquran di bulan Ramadan sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi sebagai berikut.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)

2. Memperbanyak salawat dan istigfar

Amalan sunah selanjutnya yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Ramadan adalah memperbanyak salawat dan istigfar. Dengan melantunkan salawat atau beristigfar, pikiran, hati dan mulut kita disibukan dengan sesuatu yang positif. Sehingga, hal ini dapat menjauhkan diri dari kegiatan yang mudarat. Selain menahan diri kita untuk melakukan hal-hal yang mudarat, bersalawat dan istigfar juga dapat menghapus dosa di masa lalu.

3. Makan sahur

Meskipun kuat berpuasa tanpa makan sahur, namun Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk makan sahur minimal dengan segelas air. Sebab, dalam makan sahur terdapat keberkahan dan kebaikan. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut.

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: “Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaqun ‘alaih).

4. Bersedekah

Rasulullah SAW merupakan sosok yang dermawan dan gemar bersedekah. Untuk itulah, kita sebagai umatnya, dianjurkan untuk rutin bersedekah semampu kita kepada mereka yang membutuhkan.

Sama seperti amalan sunah lainnya, Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi kita yang melakukan sedekah. Bukan hanya pahala, Allah SWT juga menjanjikan balasan berkali lipat bagi kita yang rutin bersedekah.

5. Memberi makan orang yang berpuasa

Selain berpuasa, mereka yang memberi makan orang yang berpuasa akan mendapat ganjaran pahala yang besar. Yakni pahalanya sama dengan mereka yang berpuasa sehari penuh. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut.

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”

6. Memperbanyak berdoa

Dalam hadis-nya, Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut.

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: “Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad)

Itu artinya, Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita yang sedang berpuasa untuk berdoa apa saja kepada Allah SWT. Insya Allah, jika kita memperbanyak berdoa di bulan Ramadan, Allah SWT akan mengabulkannya.

Hal ini tertuang pula dalam surat Al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi sebagai berikut.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

7. Menyegerakan berbuka puasa

Islam melarang umatnya untuk berpuasa terus menerus. Oleh sebab itu, hendaklah kita menyegerakan berbuka puasa apabila waktu berbuka puasa sudah dekat. Menyegerakan berbuka puasa menjadi amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini sesuai dengan hadis berikut ini.

وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَلِلتِّرْمِذِيِّ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَحَبُّ عِبَادِي إلَيَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرًا

Artinya: Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).

8. Iktikaf

Mungkin untuk situasi saat ini, iktikaf di masjid masih sulit dilakukan. Mengingat kasus COVID-19 masih cukup mengkhawatirkan. Namun, menurut Quraish Shihab, di masa pandemi ini iktikaf dapat dilakukan di rumah.

Sebab, esensi dari iktikaf adalah merenung mencari ridha Allah SWT sembari introspeksi diri atas perbuatan-perbuatan dan dosa apa saja yang selama ini pernah dilakukan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Iktikaf biasanya dilaksanakan di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Selain berzikir, kita bisa mengisi waktu iktikaf dengan membaca Alquran.

9. Qiyam Ramadan

Qiyam Ramadan adalah melakukan ibadah salat tarawih dan salat malam lainnya di bulan Ramadan. Allah SWT menjanjikan pahala yang berlimpah dan menggugurkan dosa jika kita dapat melaksanakan salat sunnah ini. Anjuran untuk melaksanakan Qiyam Ramadan tertuang dalam hadist yang berbunyi sebagai berikut.

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).

10. Tidak berbicara kasar

Bukan hanya dapat menahan haus dan lapar, saat berpuasa hendaknya kita dapat menahan diri dari hawa nafsu. Salah satunya adalah tidak berbicara kasar. Daripada mengucapkan kata-kata kasar atau yang tidak pantas, lebih baik menyibukkan diri dengan berzikir atau melantunkan salawat. Sebab, dengan berzikir atau bersalawat, kita akan mendapat pahala dari Allah SWT.

Itulah tadi amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Ramadan. Semoga bisa menyempurnakan ibadah kita, ya, Bela.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved