Masa pandemi memang membuat semuanya serba terbatas. Salah satunya untuk melakukan wawancara. Namun, meski hanya bertemu secara virtual, pembicaraan saya dengan Jennifer Coppen berlangsung hangat siang itu.
Lewat pertemuan virtual yang diadakan pada Jumat selepas makan siang tersebut, Jennifer bercerita tentang serunya terlibat dalam film Generasi 90-an: Melankolia. Film yang disutradarai oleh Irfan Ramli ini membawa banyak tantangan baru untuknya. Termasuk, soal pertama kali Jennifer melakukan adegan ciuman.
Apa saja, nih, tantangannya?
1. Karakter protagonis pertama yang pernah dibintanginya
Kamu yang sering menonton film Indonesia, pasti menyadari kalau Jennifer kerap kali mendapat peran antagonis di setiap film yang pernah dibintanginya. Sebut saja perannya sebagai Deasy di film Tembang Lingsir dan Sindy di Generasi Micin.
Dalam Generasi 90-an: Melankolia, Jennifer mendapat peran sebagai Kirana, sosok protagonis kekasih dari Abi. Menjadi sosok protagonis merupakan karakter baru yang pernah diperankannya.
“Aku belum pernah mendapatkan peran seperti ini. Makanya, pas aku diajak main film ini, aku merasa senang banget. Akhirnya aku mendapat peran yang bukan antagonis, tapi protagonis. Ini menjadi tantangan buat aku sendiri. Soalnya aku penasaran banget, aku bisa nggak, ya, membawakannya. Alhamdulillah, aku bisa,” ungkap Jennifer.
2. Pertama kalinya memerankan karakter perempuan 90-an
Sesuai dengan judulnya, Generasi 90-an: Melankolia mengambil latar waktu di tahun 90-an. Sementara, Jennifer merupakan generasi 2000-an yang lahir pada tanggal 20 Juli 2001. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Jennifer untuk mendalami karakter Kirana.
“Aku lahir di tahun 2000-an. Ini jadi tantangan tersendiri untuk aku. Aku harus benar-benar belajar gimana caranya bisa memerankan sosok Kirana. Soalnya, karakter Kirana itu benar-benar menunjukan perempuan tahun 90-an. Seperti, cara aku ngomong, berpakaian, dan bergerak, itu semua benar-benar diperhatikan banget,” kata Jennifer.
3. Karakter Kirana berbanding terbalik dengan karakternya di kehidupan nyata
Selain latar waktu, karakter Kirana yang sangat berbanding terbalik dengan karakter Jennifer di kehidupan nyata benar-benar menjadi tantangan lain untuknya. Kirana yang pendiam dan lugu, sangat berbanding terbalik dengan Jennifer yang pecicilan, blak-blakan dan terbuka.
Untuk menghadirkan sosok Kirana ini, Jennifer memiliki treatment khusus saat syuting, sehingga karakter tersebut benar-benar hidup.
“Aku lebih banyak ngobrol sama acting coach soal karakter ini. Di lokasi syuting, memang aku jadi lebih banyak diam. Soalnya aku benar-benar harus kelihatan innocent demi membangun karakter ini dan nggak boleh pecicilan.”
4. Belajar jatuh cinta untuk pertama kalinya lagi
Dalam film, Abi merupakan pacar pertama Kirana. Tentu, rasa cinta khas anak muda yang menggebu harus dihadirkan Jennifer lewat perannya tersebut. Ternyata, soal jatuh cinta untuk pertama kalinya lagi ini menjadi tantangan yang cukup berat baginya.
“Aku sendiri pernah jatuh cinta, tapi kan sudah lumayan lama. Jadi, aku nggak ingat bagaimana rasanya saat merasakan hal itu pertama kali dulu,” ujarnya sembari tertawa.
Beruntung, ia memiliki cukup banyak teman yang sedang merasakan cinta pertama. Lewat teman-temannya itulah, Jennifer melakukan riset untuk memperdalam karakter Kirana.
“Aku tanya mereka sebucin apa, sih. Tingkat bucinnya itu kayak gimana dan sebagainya. Hal ini yang aku riset ke teman-temanku yang belum pernah pacaran atau dengan mereka yang baru pertama kali punya pacar. Intinya aku bertanya soal bagaimana rasanya dan apa yang mereka lakukan untuk mempertahankan hubungan yang baru pertama kali mereka rasakan itu.”
5. Adegan ciuman untuk pertama kalinya
Tantangan terakhir dan paling berat yang Jennifer alami selama proses pembuatan film ini adalah adegan ciuman dengan Ari Irham. Bagi Jennifer, ini adalah adegan ciuman pertamanya di film.
“Awalnya aku deg-degan banget karena film ini akan ditonton oleh banyak orang. Sempat ragu, bisa nggak, ya, melakukannya?” curhat Jennifer.
Ternyata untuk melakukan adegan ini, tidak begitu sulit saat telah dijalani. Sebab, chemistry antara Jennifer dan Ari telah terbangun secara natural yang membuat keduanya mudah melakukan adegan tersebut.
“Ari orangnya asyik dan profesional. Sebelum syuting, aku dan Ari udah dekat untuk membangun chemistry. Kalau di lokasi syuting, Ari suka duduk di samping aku. Dari kedekatan itu, chemistry-nya tumbuh sendiri. Jadi, pas take adegan ciuman itu kami udah terbiasa dan nggak merasa awkward,” jelasnya.
Bagaimana, Bela? Semakin penasaran nggak, sih, untuk segera menyaksikan filmnya?
Generasi 90-an: Melankolia berkisah tentang kesedihan Abi (Ari Irham) yang kehilangan sosok kakak, Indah (Aghniny Haque) karena kecelakaan pesawat. Abi yang sangat merasa kehilangan dan hampa, perlahan berubah karena kehadiran Sephia (Taskya Namya). Di sisi lain, Abi memilih kekasih bernama Kirana (Jennifer Coppen) yang merupakan cinta pertamanya. Bagaimana Abi bisa bangkit dari kesedihannya itu?
Setelah mundur hingga delapan bulan dari jadwal tayangnya di bulan April 2020, Generasi 90-an: Melankolia akhirnya tayang di bioskop mulai 24 Desember 2020. Film yang diangkat dari buku Generasi 90-an karya Marchella FP ini dibintangi oleh Ari Irham, Jennifer Coppen, Aghniny Haque, dan Taskya Namya.
Kalau kamu ingin menontonnya di bioskop, tetap patuhi protokol kesehatan, ya!