Setiap lima tahun sekali, di Indonesia pasti akan mengadakan pemilihan umum atau pemilu. Pemilu tersebut dilakukan untuk memilih presiden, kepala daerah hingga anggota legislatif yang akan menjadi anggota DPR maupun DPRD di setiap wilayah.
Untuk dapat menjadi presiden, kepala daerah atau anggota DPR, calon kandidat harus mengumpulkan suara terbanyak. Tidak heran jika untuk menarik simpati rakyat Indonesia, para kandidat akan mengiklankan diri melalui berbagai cara, salah satu yang dirasa paling efektif adalah menggunakan poster atau baliho dan ditempelkan di pinggir jalan.
Makanya setiap masa pemilu tiba, jalan-jalan utama atau tembok kosong langsung terisi penuh dengan berbagai poster atau baliho beragam ukuran. Tujuan dipasangnya benda tersebut adalah untuk mendapatkan perhatian rakyat dan terpilih.
Namun, pemasangan baliho yang banyak dan tidak beraturan tersebut menimbulkan polusi visual serta membuat tampilan kota seolah berantakan. Kita bisa lho belajar dari Jepang supaya iklan kampanye para calon legislatif nggak menjadi polusi visual. Seperti apa? Simak yuk!