‘365 Days: This Day’ Review: Kaya Adegan Seks, Namun Miskin Cerita

Mengulang kesalahan dan tak lebih baik dari film sebelumnya

‘365 Days: This Day’ Review: Kaya Adegan Seks, Namun Miskin Cerita

Rilis di penghujung bulan Ramadan 2022, ternyata nggak membuat antusias penonton turun untuk menyaksikan kelanjutan dari kisah cinta mafia, Don Massimo Torricelli (Michele Morrone) dengan perempuan biasa, Laura Biel (Anna-Maria Sieklucka). Selama dua minggu sejak tanggal rilisnya, 365 Days: This Day masuk ke dalam sepuluh besar film yang paling banyak ditonton di Indonesia. 

Dari segi cerita dan para pemain, sekuel kedua dari 365 Days yang rilis di tahun 2020 ini nggak lebih baik dari film pertama mereka. Film ini masih mengusung adegan seks yang intens, dibandingkan dengan memperbaiki cerita. Padahal film ini memiliki premis yang kuat dan memiliki kisah yang cukup menarik.

‘365 Days: This Day’ Review: Kaya Adegan Seks, Namun Miskin Cerita

Setelah melewati banyak drama dan penolakan, Laura Biel akhirnya jatuh cinta betulan dan menerima lamaran Don Massimo Torricelli. Mereka menikah dengan prosesi pernikahan yang begitu intim di sebuah gereja pinggir pantai di daerah Mazowieckie, Polandia. Keduanya kemudian menikmati bulan madu yang begitu panas yang mengisyaratkan bahwa hubungan mereka benar-benar romantis dan penuh cinta.

Konflik kemudian muncul saat bulan madu mereka berakhir. Massimo meminta Laura untuk tetap tinggal di rumah menunggunya pulang bekerja sambil sesekali hangout dengan sahabatnya, Olga (Magdalena Lamparska). Namun, Laura yang sebelumnya merupakan perempuan karier, merasa tidak betah hanya berdiam diri dan merasa tidak berguna karena nggak melakukan apa-apa.

Keduanya kemudian sering bertengkar satu sama lain dan saling menyalahkan. Sampai akhirnya di suatu pesta, Laura melihat sosok Massimo bersama perempuan lain. Ia menuduh Massimo selingkuh dan memutuskan untuk pergi dari rumah bersama Nacho (Simone Susinna) tukang kebunnya yang ternyata punya rahasia terpendam.

Ke mana Laura pergi? Dan apakah benar Massimo yang begitu mencintai Laura tega mengkhianatinya?

Membaca sinopsisnya (dan mungkin trailer-nya), 365 Days: This Day terbilang cukup menjanjikan bukan? Sayangnya, Barbara Białowąs sang sutradara mengeksekusinya dengan buruk. Film berdurasi 109 menit ini malah terlihat seperti film porno yang mendapat slot di platform Netflix, dibandingkan menonjolkan jalan cerita yang sudah diperkuat oleh premis yang anti-mainstream.

Melihat portofolio Barbara, perempuan asal Polandia ini memang dikenal kerap membuat film yang penuh dengan adegan ranjang. Selain sekuel dari 365 Days: This Day, yakni 365 Days, Barbara juga pernah menyutradarai film Big Love (2012) dan film pendek Moja Nowa Droga (2009) yang keduanya juga sama-sama lebih menonjolkan adegan seks dibandingkan ceritanya.

Jadi, menurut saya, Barbara tidak mengeksplorasi cerita lebih jauh dan hanya terpaku pada adegan ranjang yang berulang. Padahal novel Ten Dzień karya Blanka Lipińska yang menjadi adaptasi film ini, terbilang cukup sukses karena menghadirkan kisah mafia yang tak biasa. Sangat disayangkan, versi filmnya malah lebih cocok disebut film porno karena jalan cerita yang disampaikan tidak kuat.

Oke, mungkin jalan ceritanya memang buruk, tapi apakah kualitas para aktornya bisa membantu mendongkrak film ini? Jawabannya adalah tidak. Akting para pemain yang kurang maksimal membuat film ini benar-benar standar. 

Dari semua aktor yang bermain, akting Michele Morrone yang bisa dikatakan sedikit lebih baik dan sedikit layak mendapat pujian. Sebab, sebagai mafia yang dingin, Michele bisa menahan emosi dan meledak di puncak konflik. Selebihnya, akting Michele terlihat biasa dan hanya terbantu dari visualnya saja.

Aktor lainnya, Anna-Maria Sieklucka, Simone Susinna, dan Magdalena Lamparska juga benar-benar mengecewakan. Tak ada ekspresi yang maksimal, gerakan bibir yang seadanya saat berbicara, serta emosi yang datar sangat terlihat sepanjang film.

Dari semua aspek dari film ini, hanya latar lokasi yang menyelamatkan film ini. Pemandangan indah pantai di Sisilia, Italia dan Mazowieckie, Polandia menjadi satu hal yang membuat kita sedikit lupa dengan buruknya naskah dan akting para aktornya. Ya, setidaknya, kita bisa seolah-olah berlibur di musim panas dengan melihat film ini.

Meski film ini masuk ke dalam sepuluh besar film yang paling banyak ditonton di Indonesia selama dua minggu, dan banyak pula yang membicarakannya di Twitter, 365 Days: This Day tidak mendapat rating yang lebih bagus dari pendahulunya. Situs Rotten Tomatoes bahkan memberi nilai 0% dan IMDB hanya memberi review 2.5/10. 

Terlepas dari buruknya eksekusi pada film ini, adegan-adegan seks yang muncul di film ini bisa jadi inspirasi kamu bersama pasangan agar tidak bosan. Setidaknya ada satu sisi positif dari film ini yang bisa kamu ambil, bukan?

Baca Juga: ‘Doctor Strange 2’ Review: Saat Sang Superhero Malah Kalah Pamor

Baca Juga: ‘Baby Blues’ Review: Sentil Kenyataan dan Sulitnya Jadi Orang Tua Baru

Baca Juga: 'The Batman' Review: Interpretasi Kesuraman Gotham Versi Grunge 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved