Orang-orang modern memang tidak terlepas dari kekurangan, tetapi para leluhur kita lebih tak lazim dari pada yang kita bayangkan. Dalam seribu tahun yang lalu misalnya, ada banyak hal super tak biasa yang dilakukan banyak orang dan dianggap sesuatu yang normal.
Ini mungkin karena pemahaman mereka yang belum canggih seperti sekarang, dan sebagian karena mereka hanya mengarang-ngarang saja. Berikut adalah beberapa hal paling aneh yang dianggap normal 1.000 (atau lebih) tahun yang lalu.
1. Cruentation
Menurut National Geographic, ada praktik yang dikenal sebagai "Cruentation", hal ini dilakukan karena dahulu mereka belum tahu tentang DNA dan mereka kesulitan mengumpulkan bukti atau mewawancarai saksi.
Pada masa itu, jika ada orang yang meninggal secara misterius, penyelidik akan meletakkan mayat di hadapan terduga pembunuhnya, si terduga akan menyentuh mayat itu. Jika tubuh mayat mengeluarkan darah atau tanda-tanda lain, maka terduga pembunuh dinyatakan bersalah. Tapi kenyataannya, mayat tidak mengeluarkan banyak darah setelah meninggal, jadi teknik ini mungkin tidak terlalu sering mengarah pada vonis bersalah.
2. Institusi pengorbanan manusia
Seribu tahun yang lalu, dalam budaya di seluruh dunia, masih banyak yang mempraktikkan pengorbanan manusia — terutama beberapa orang Amerika Selatan seperti Toltec dan juga Viking. Menurut Museum of Denmark, pengorbanan manusia Viking adalah hal yang cukup biasa sampai agama Kristen muncul sekitar 1000 Masehi. Viking biasanya mengorbankan manusia untuk ditukar dengan barang-barang.
India juga memiliki praktik pengorbanan manusianya sendiri, yang populer sekitar tahun 550 M hingga abad ke-18. Praktik ini disebut "sati". Yaitu, jika seorang perempuan janda tidak memiliki anak yang masih hidup, dia harus mengorbankan dirinya ke tumpukan kayu pemakaman suaminya dan dibakar sampai mati.
Pada tahun-tahun awal praktik mengerikan ini, sati dilakukan seorang perempuan dengan sukarela, tetapi pada masa puncaknya, hal itu menjadi suatu keharusan. Namun, sati akhirnya dilarang, meskipun terkadang masih ada laporan yang terjadi bahkan sampai hari ini.
3. Tukang cukur menyambi profesi bedah
Menurut Ancient Origins, dahulu dokter itu bersifat eksklusif, hanya orang kelas atas saja yang bisa ditangani dokter. Tukang cukur atau ahli bedah, di sisi lain, akan menangani perawatan orang biasa. Mereka akan mengobati patah tulang, mengobati luka, dan jika dia cukup terampil, ia akan memotong anggota tubuh orang.
Hal yang tidak sepadan, para dokter dididik dan diakreditasi dengan baik di sebuah universitas dan praktis, sementara tukang cukur ini pada dasarnya mempelajari semuanya secara langsung. Mengerikan, ya!
4. Air seni untuk pakaian
Menurut Smithsonian, kepercayaan bahwa air seni itu bisa dimanfaatkan terjadi sejak zaman Romawi, saat itu banyak orang yang mencuci pakaian dengan air seni. Urin dianggap sangat penting untuk perawatan pakaian. Bahkan, di setiap wilayah disediakan tong-tong di jalanan untuk menampung air seni seseorang, dan air seni yang dikumpulkan itu akan dibawa ke binatu umum.
Faktanya, urin mengandung amonia, dan amonia umum digunakan sebagai bahan pembersih. Bahkan, setelah manusia menemukan sabun, mereka masih menggunakan air seni untuk mencuci karena amonia lebih baik dalam menghilangkan noda yang membandel. Itu juga bagus untuk membantu melekatkan pewarna pada kain, sehingga digunakan dalam industri tekstil.
Sampai akhir abad ke-16, orang masih mengumpulkan air seni secara khusus sebagai "mordan", atau oleh pembuat kain agar kain berwarna cerah dan tahan lama.
5. Riasan mematikan
Ratu Elizabeth I mempopulerkan riasan yang memiliki bahaya kematian, tetapi dia bukanlah orang yang menciptakannya. Riasan berbasis timbal sudah ada sejak Mesir kuno sepanjang abad ke-18.
Menurut National Geographic, riasan timbal sangat populer di kalangan perempuan kelas atas karena kulit putih pucat dianggap awet muda. Bagaimanapun, riasan berbahan dasar timbal yang digunakan Elizabeth sama dengan yang digunakan perempuan Romawi.
Sebelum itu, orang Mesir menggunakan bedak berbahan dasar timbal sebagai eyeliner. Anehnya, riasan mata orang Mesir ini justru mencegah terjadinya infeksi mata. Tetapi faktanya, kebanyakan orang Mesir kuno meninggal di usia muda atau kurang dari usia 30-an, sehingga tidak diketahui bahwa riasan mata itu justru dapat mengembangkan kanker mata atau penyakit mengerikan lainnya yang mungkin akan diderita seumur hidup.
Masa kejayaan riasan berbasis timbal memudar setelah peradaban Mesir kuno. Namun, digunakan kembali di abad ke-11 dan efek berbahaya pun tidak diketahui, karena tradisi itu sudah hilang sejak lama.
6. Belut digunakan sebagai mata uang
Seribu tahun yang lalu, mata uang bukanlah sesuatu yang dimiliki semua orang. Jadi, jika seseorang membutuhkan makanan atau barang, ia akan menggunakan belut. Ya, menurut Time Magazine, orang-orang di Inggris menggunakan belut untuk mata uang. Faktanya, pada Abad Pertengahan ada aturan tersendiri tentang cara menghitung belut.
Pentingnya belut bagi perekonomian Inggris sudah ada sejak abad ke-8, dan belut bahkan tertulis dalam buku sejarah abad ke-11. Tapi, mengapa belut? Nah, biara-biara adalah pemilik banyak tanah pada masa itu, dan membayar sewa tempat tinggal dengan belut adalah cara para biarawan ini agar tidak kelaparan, karena belut ini bisa dimasak. Juga, pesta yang diadakan oleh raja sering menampilkan belut, jadi kaum bangsawan sering membutuhkan belut dalam jumlah yang banyak.
7. Berbagai hal tak lazim untuk mencegah kehamilan
Untuk mencegah kehamilan 1.000 tahun yang lalu, mereka akan menggunakan lemon untuk menutup leher rahim, praktik yang sudah ada sejak abad kedua. Ada juga pasta yang terbuat dari kotoran buaya dan madu yang digunakan oleh perempuan Mesir kuno.
Ada juga kondom, yang terdengar sangat normal dibandingkan dengan kotoran buaya. Tetapi menurut Bustle, kondom ini terbuat dari usus hewan karena karet dan lateks belum ada 1.000 tahun yang lalu. Dan kondom usus hewan ini dapat digunakan kembali. Ada pula ramuan infus timbal yang dipercaya untuk meredam kesuburan.
8. Prostitusi di kuburan
Menurut Ancient Origins, pekerja seks sering dijumpai di kuburan. Nah, di Abad Pertengahan, kuburan itu mirip seperti pusatnya pesta — untuk tempat minum dan berjudi. Tetapi bahkan sebelum itu, sejak zaman Romawi dan seterusnya, para pekerja seks melakukan bisnis ganda di kuburan: menjadi pelayat yang disewa di siang hari, dan menjadi pekerja seks di malam hari.
Pelanggan mereka adalah tukang gali kubur, duda, dan mereka yang memiliki fetish semacam ini. Dan ini bukan hanya sekadar iseng saja, ciri khas ini terus berlangsung selama berabad-abad, mencapai puncaknya di Inggris abad ke-14 ketika Black Death menewaskan banyak orang dan mengacaukan kebebasan setiap orang.
9. Pembedahan tanpa anestesi
Kebutuhan akan pembedahan tidak berkembang seiring dengan kemampuan manusia untuk membuat seseorang dalam keadaan tidak sadar tanpa rasa sakit. Banyak yang menyadari pentingnya prosedur bedah ribuan tahun yang lalu, bahkan sebelum ada yang beranggapan membuat operasi tanpa rasa sakit.
Menurut Universitas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, orang-orang Yunani, Cina, dan orang-orang yang sangat kuno lainnya memang memiliki beberapa bentuk anestesi yang belum sempurna, tetapi di Eropa hanya ada sedikit upaya untuk menghilangkan rasa sakit hingga awal abad ke-13, ketika ahli bedah mulai bereksperimen dengan opium dan mandrake. Sebelumnya, pasien yang akan dibedah hanya akan diberikan sebotol wiski dan sepotong kayu untuk digigit. Itulah sebabnya pembedahan menjadi sangat mengerikan tanpa anestesi.
Nah, itulah 9 hal tak lazim yang ada pada 1000 tahun yang lalu. Kira-kira mana yang membuatmu bergidik?
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "1000 Tahun yang Lalu, 9 Hal Tak Lazim Ini Justru Dianggap Normal" ditulis oleh Amelia Solekha