Januari 2022 menjadi waktu yang paling ditunggu oleh para Potterhead di seluruh dunia. Sebab, satu bulan sebelumnya, Warner Bros sebagai rumah produksi dari kedelapan film Harry Potter, telah merilis potongan-potongan video dari program Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts. Tepat pada 1 Januari 2022, film berduras 1 jam 48 menit itu dapat disaksikan secara serentak di platform HBO GO atau HBO Max.
Film dokumenter ini menjadi ajang reuni para pemeran Harry Potter setelah 20 tahun sejak film pertama mereka, Harry Potter and Sorcerer's Stone rilis pada 19 Desember 2001. Bukan hanya menyaksikan para pemeran dan sutradara saling melepas rindu, kita juga dibawa kembali ke proses produksi dari delapan film Harry Potter.
Dari tayangan-tayangan itu, banyak momen dan kejutan yang tak terlupakan, serta menjadi fakta yang baru terungkap sejak 20 tahun film ini mengudara. Berikut ini, Popbela telah merangkum sepuluh momen dan kejutan yang tak terlupakan dari Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts.
1. Emma Watson mengakui kalau ia pernah jatuh cinta kepada Tom Felton
Sebagai Potterhead, nge-ship Emma Watson dan Tom Felton memang sudah sejak lama. Bahkan, rumor mereka dekat nggak hanya untuk keperluan syuting semakin banyak terdengar saat Harry Potter and The Prisoner of Azkaban (2004) rilis. Namun, ini hanyalah keisengan para penggemar saja yang senang menjodohkan keduanya.
Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts kemudian memperjelas semuanya. Emma mengakui bahwa ia sempat jatuh cinta pada Tom. Saat itu, Emma melihat Tom menggambar seorang perempuan dengan topi terbalik dan di atas skateboard dan itu kali pertama ia menyadari bahwa ia jatuh cinta.
Setiap pagi saat syuting, Emma selalu mengecek jadwal Tom yang memiliki kode nomor 7. Jika kode tersebut ada dalam daftar dan satu set dengannya, maka menurut Emma itu adalah hari paling menyenangkan untuknya. Namun, mereka tak pernah terlibat hubungan yang romantis karena Tom menganggap Emma sebagai adiknya.
2. Cerita Chris Colombus soal betapa sulitnya menemukan sosok Harry Potter
Ketika novel Harry Potter meledak di pasaran dan akhirnya diputuskan untuk diangkat ke layar lebar, Chris Colombus, sutradara untuk Harry Potter and The Socerer's Stone pun membuka audisi untuk umum. Ribuan anak mengantri untuk mengisi peran-peran sebagai murid Sekolah Sihir Hogwarts itu.
Sayangnya, di antara ribuan anak yang mengantri untuk casting, tak ada satu pun yang cocok untuk memerankan sosok Harry Potter. Deadline semakin dekat dan Chris belum juga menemukan sosok yang tepat, membuatnya sempat sedikit frustrasi.
Masalah sedikit teratasi saat secara tak sengaja ia menonton miniseri David Copperfield dengan Daniel Radcliffe sebagai pemeran utamanya saat itu. Chris mengatakan bahwa anak tersebut merupakan sosok yang tepat untuk Harry Potter dan langsung menghubungi orangtuanya untuk membicarakan masalah kontrak.
Sayangnya, orangtua Daniel sempat tak mengizinkan anaknya untuk terlibat dalam proyek Harry Potter ini. Sebab, kabarnya, dulu Harry Potter akan diproduksi di Amerika Serikat. Setelah melalui diskusi, akhirnya Daniel mendapatkan peran tersebut.
3. Kebakaran di lokasi saat syuting Harry Potter and the Goblet of Fire
Menurut saya, Harry Potter and the Goblet of Fire menjadi film Harry Potter dengan set lokasi yang paling indah. Sebab, Hogwarts disulap menjadi tuan rumah bagi dua sekolah sihir besar selama satu tahun penuh. Maka dari itu, dekorasi menawan terlihat di setiap sudut sekolah. Terutama ketika pesta dansa Yule Ball berlangsung. Aula besar yang cokelat diubah menjadi serba putih yang romantis.
Pernyataan di paragraf atas memang murni datang dari sudut pandang saya sebagai penonton. Tahu nggak, sih, di balik cantiknya Hogwarts sebagai tuan rumah Triwizard Tournament ada insiden saat syuting yang membuat panik semua kru dan pemainnya?
Menurut pengakuan Daniel, saat syuting, di lokasi memang menggunakan lilin asli yang menggantung di langit-langit. Tiba-tiba saja salah satu lilin membakar gorden dan menimbulkan asap tebal di lokasi syuting. Beruntung, api tidak menyebar luas dan dapat segera dipadamkan. Ada yang baru tahu juga?
4. Full green screen untuk lapangan dan pertandingan Quidditch
Berbicara soal Harry Potter, tak lengkap rasanya tanpa membicarakan soal Quidditch atau olahraga sihir yang menggabungkan sepak bola dan basket yang dimainkan dengan sapu terbang. Saat menyaksikan di filmnya, kita tentu ikut merasakan tegang karena para pemainnya harus menaiki sapu dan terbang dengan kecepatan tinggi agar mampu mencetak gol.
Tapi, tenang saja, Bela. Itu semua nggak betulan, kok. Untuk syuting scene Quidditch, para aktor berada di atas studio yang penuh dengan green screen. Banyak detail yang harus dibuat agar pertandingan ini terasa nyata. Makanya, tak heran jika Chris menobatkan bahwa adegan Quidditch adalah bagian yang paling sulit dibuat sepanjang syuting.
5. Fakta menarik di balik hubungan ayah-anak, Draco dan Lucius Malfoy
Dari semua tokoh dan karakter di Harry Potter, hubungan ayah-anak Draco dan Lucius Malfoy juga menarik perhatian para Potterhead. Di balik sikap dingin Lucius dan sikap tertekan Draco, ada kisah menarik yang belum pernah terungkap ke publik sebelumnya.
Jason Isaacs sebagai pemeran Lucius Malfoy, awalnya mengikuti audisi Harry Potter untuk peran Gilderoy Lockhart. Namun, Chris saat itu memintanya untuk membaca satu dialog Lucius dengan suara yang dingin dan gigi terkatup rapat. Hanya dengan membaca kalimat saja, Chris sudah sangat yakin bahwa Jason adalah sosok yang tepat untuk peran Lucius ini.
Ketika mendapat peran ini, Jason akhirnya bertemu dengan Tom yang memerankan Draco Malfoy, anaknya. Sejak pertama kali bertemu, Jason terkesan dengan Tom yang cerdas dan sangat pandai mengekspresikan Draco dengan tepat.
Namun, bagi Tom, Jason adalah aktor hebat yang terkadang membuatnya takut. Bahkan, Jason pernah secara tak sengaja membuat tangan Tom berdarah karena ia tak tahu kalau tongkat yang digunakannya sebagai properti begitu tajam.
6. Fawkes yang terlihat begitu nyata
Di film Harry Potter and the Chamber of Secret, kita akan menyaksikan burung phoenix milik Albus Dumbledore yang menyelamatkan Harry Potter untuk menyembuhkan luka beracun Basilisk dan mengeluarkan mereka dari kamar rahasia. Seolah burun tersebut sangat nyata dengan warna merah menyala dan paruh yang bengkok.
Padahal, aslinya, burung tersebut hanyalah boneka yang digerakan menggunakan remote. Namun, Richard Harris pemeran Dumbledore benar-benar mengira bahwa burung tersebut adalah asli. Di lokasi syuting, Richard kerap mengajak burung itu berbicara dan dari jauh, kru filmnya menggerakan burung phoenix sebagai responnya.
"Aku benar-benar tertawa saat itu. Maafkan aku Richard, aku sudah membohongimu," kenang Chris sambil tertawa.
7. Mengenang mereka yang sudah meninggal dunia
Sudah 20 tahun berlalu sejak pertama kali film ini dirilis, tentu banyak aktor hebat terlibat untuk membangun kisah Harry Potter ini. Dari semua aktor yang pernah terlibat, beberapa sudah tutup usia. Di film dokumenter Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts, ada satu momen yang didedikasikan khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.
Beberapa aktor dari film Harry Potter yang sudah meninggal dunia adalah Alan Rickman (Severus Snape) meninggal dunia 14 Januari 2016, Helen McCrory (Narcissa Malfoy) meninggal dunia 16 April 2021, Richard Harris (Albus Dumbledore) meninggal dunia 25 Oktober 2002, dan Richard Griffiths (Vernon Dursley) meninggal dunia 28 Maret 2013.
8. Ungkapan sayang Rupert Grint untuk Emma
Emma dan Rupert Grint terlibat adegan romantis di film Harry Potter. Sebab, di akhir film, mereka akhirnya menyatakan perasaan masing-masing dan menikah.
Dalam Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts, Emma dan Rupert mengisahkan bagaimana mereka sangat kesulitan untuk beradegan ciuman. Sebab, keduanya sama sekali tak bisa menahan tawa saat bertatapan.
Bagaimana pun, menurut Rupert, Emma akan selalu memiliki tempat di hatinya karena mereka tumbuh bersama dari kecil, hingga dewasa. Rupert tak ragu mengungkapkan rasa sayangnya sebagai teman dan akan terus begitu sampai kapan pun.
9. Pesan Robbie Coltrane yang menyentuh dan haru
Harry Potter sudah ada sejak 20 tahun lalu dan masih akan terus hadir sebagai salah satu film fiksi fantasi yang menghibur sampai tahun-tahun mendatang. Robbie Coltrane, pemeran Rubeus Hagrid mengatakan, ia sangat bersyukur bisa terlibat dalam film bersejarah ini.
"Aku harap film ini bisa terus diwariskan ke anak cucu kita kelak. Meskipun saya sudah tak ada lagi di sini nantinya, tapi Hagrid masih bisa terus menemani hingga 50 tahun lagi," ungkap Robbie.
10. Syuting terakhir yang penuh emosi dan air mata
Terakhir, dan yang tak akan bisa saya lupa dari Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts adalah momen syuting terakhir dari film Harry Potter and the Deathly Hallows part 2.
Di syuting terakhir, Daniel, Emma dan Rupert tak lagi bisa membendung air mata mereka. Ketiganya berpelukan sambil menangis dan menyadari bahwa setelah ini, tak akan ada lagi syuting Harry Potter lainnya karena semuanya sudah selesai. Mereka bersyukur bisa dipertemukan dan menjadi bagian dari film dan buku anak-anak paling laris sepanjang masa.
Itulah tadi momen dan kejutan dari film Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts. Kalau menurut kamu, bagian mana yang paling berkesan dan tak terlupakan? Tulis di kolom komentar, ya!