Hari ketiga BFA Bandung 2024 pada Minggu (18/8/2024), dihiasi dengan berbagai acara, mulai dari games, pengundian raffle prize, lelang, sampai talkshow inspiratif. Di hari ketiga ini, ada content creator EJ Peace dan Nabila Ishma yang membagikan pengalaman hidup sekaligus tips-tips inspiratif.
EJ Peace mengisi sesi talkshow "The Art of Innovation: Balancing Business and Content Creation" tentang perjalanan kariernya sebagai content creator sekaligus pebisnis. Sedangkan Nabila Ishma, membagikan pengalaman hidupnya sekaligus memberi pesan-pesan kehidupan dalam sesi berjudul "Finding Strength, Purpose, and Empowerment Through Life’s Journey".
Berikut kumpulan pesan-pesan isnpiratif dari para pembicara BFA Bandung 2024 hari ketiga yang Popbela rangkum.
1. Konten kreatif bisa membangun brand image dan marketing
"Konten kreatif di industri itu menurut saya yang pertama untuk brand itu sangat memangkas bujet iklan karena produksi yang proper itu kita bisa sampai 100 juta sampai 1 M. Tapi, dengan konten kreatif, siapa pun bisa mengiklankan dengan kekreativitasan diri sendiri." - EJ Peace.
2. Content Creator punya peran penting dalam ciri brand
"Terus, sekarang semua brand tuh pasti punya content creator. Jadi, udah pasti content creator ini instrumen yang sangat penting di dunia digital sekarang," - EJ Peace.
3. Kolaborasi dengan saling bantu
"Bagaimana cara memanfaatkan kolaborasi? Kolaborasi itu udah salah satu hal yang disebut saling bermanfaat, gitu, karena kolaborasi kan cross audience. Jadi, gimana caranya audience dia tau kita, audience kita tau kolaborator kita, nih. Nah, cuman untuk ke bisnis, untuk ke brand, sebenernya aku lebih ke saling bantu.
Jadi, kolaborasi itu tidak sekadar kita mendapatkan keuntungan di satu sisi. Misalnya aku punya EJ Peace Coffee, nih, terus 'ayo kita kolab, tapi pas kolab tiba-tiba minta bikinin ini itu', kan itu terlalu memanfaatkan. Nah, kalau kita lebih ke ngobrol misal 'kamu punya apa, bisa kita bantu apa? tapi kamu bantu aku ini' , jadi gitu.
Mungkin kita sesama content creator caranya sekarang kayak gitu. Misalnya aku bilang, 'Koh Ernest bantuin lah jadi juri di festival, sok atuh, tapi coba promoin film gue Kaka Boss'. Nah, kita saling berkolaborasinya gitu. Jadi, kolaborasi itu nggak sekadar konten tapi kita bisa saling menguntungkan di bidang yang lain," - EJ Peace.
4. Pengalaman hidup dapat membantu menemukan panggilan kita
"Dulu ketika sedang mengalami masa-masa terberat dalam hidupku, mungkin ini menjadi salah satu cara kita untuk belajar atau cara pendewasaan diri. Aku akhirnya mencari bantuan dengan pergi ke psikiater dan psikolog untuk menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan aku, karena pasti banyak yang mengalami ketika lagi di masa sulit kita cenderung banyak bertanya 'kenapa aku mengalami ini?', 'kenapa ini harus terjadi kepadaku', dan lain sebagainya.
Sampai akhirnya dari semua pertanyaan itu, ada jawaban menarik yang dikatakan oleh konselorku. Ia mengatakan bahwa masa-masa sulit yang ada dalam hidup kita, akan membawa diri kita menemukan 'who are true call in this world?' yang bisa menjadi alasan kenapa sih kita diciptakan di dunia ini.
Melalui rasa sakit itu akhirnya kita jadi banyak belajar bagaimana sih caranya overcome dari rasa sakit, bagaimana rasanya kita untuk bisa menyembuhkan diri, gimana pentingnya support system yang akhirnya bisa aku share ke semuanya melalui berbagai platform." - Nabila Ishma.
5. Berbagi itu bisa membantu dan menguatkan orang lain
"Dari proses tersebut, aku terima banyak banget pesan yang mengungkapkan rasa terima kasih karena berkat sharing yang aku lakukan ternyata bisa menyelamatkan seseorang dari keinginan untuk mengakhiri hidup. Ada juga yang akhirnya merasa terbantu dari sesi meditasi yang aku buat bahkan ada yang terbantu setelah mendengarkan talkshow-ku seperti di BFA ini.
Sampai akhirnya aku menemukan oh ternyata ini ya true call yang dimaksud oleh konselor-ku. Mungkin kalau aku nggak mengalami rasa sakit, aku nggak bisa belajar dan sharing sebanyak ini kepada para followers-ku dan akhirnya mereka yang butuh bantuan nggak akan mendapatkan itu.
Pada akhirnya aku menemukan ternyata Tuhan menghadirkan ujian dan masalah itu ada tujuannya, yaitu untuk dikembalikan untuk menolong orang-orang lain lagi. Mungkin gak semua orang sekuat itu untuk menghadapi ujian sehingga butuh sosok yang bisa dijadikan pembelajaran dan mengambil sebuah hikmah untuk akhirnya diajarkan kepada orang-orang lain lagi. Menurut aku itu menjadi hal yang menguatkan aku di masa sulit bahwa ini yang harus aku lakukan untuk hidup aku." - Nabila Ishma.
6. Memvalidasi dan menghargai perasaan orang yang berduka
"Ini penting banget tapi kadang orang suka nggak peka. Ketika melihat ada orang yang lagi berduka, suka dibilang 'udah nggak apa-apa', ' ikhlasin aja', 'jangan nangis, nanti ngeberatin' dan hal-hal yang lainnya yang membuat orang yang lagi berduka ini jadi tidak bisa mengekspresikan perasaannya secara maksimal.
Padahal semua emosi dan perasaan itu adalah bagian dari fase-fase yang akan dihadapi dalam proses griefing. Ada banyak banget fase-fase dalam griefing, seperti denial, amarah, bertanya-tanya, kecewa, sedih, dan lain sebagainya. Peran kita sebagai orang-orang yang berada di lingkungan orang yang lagi berduka dengan cara menghargai perasaan tersebut." - Nabila Ishma.
7. Cara menjadi support system bagi orang yang berduka
"Pertama, jangan membuat orang itu jadi merasa bahwa perasaan yang lagi mereka rasakan itu salah. Sangat penting untuk mengatakan bahwa perasaan mereka adalah valid.
Kedua, mendengarkan cerita mereka itu juga penting banget. Kadang ada waktu-waktu kita ingin menceritakan sesuatu hanya untuk didengarkan, bukan karena kita butuh solusi.
Ketiga ialah jangan ditinggalkan. Walaupun memang kadang aku menyadari bahwa ketika sedang mengalami masa griefing tersebut kayaknya aku merasa secara emosi tidak stabil, jadi terkesan menjadi lebih menyebalkan. Namun, peran kita sebagai support system harus menemani di fase-fase itu.
Contoh lainnya ketika melihat orang yang mengekspresikan rasa dukanya di sosial media, kalian bisa sesimpel memberikan dukungan dan semangat tanpa sekali-kali membatasi mereka untuk mengekspresikan perasaan berduka tersebut." - Nabila Ishma.
Itu dia pesan-pesan inspiratif dari para pembicara BFA Bandung 2024, semoga bisa membuka wawasanmu, ya!