Menyakiti orang lain merupakan tindakan yang zalim, baik itu secara fisik maupun verbal. Tindakan itu akan berujung pada kegelisahan dan kesengsaraan untuk orang yang menjadi objek kezaliman.
Zalim diartikan sebagai perbuatan aniaya yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Namun tak banyak yang tahu kalau doa orang terzalimi ternyata mustajab.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai doa orang terzalimi, larangan, dan akibat perilaku zalim. Simak ulasannya, ya!
1. Doa orang terzalimi
Sebelum masuk pada pembahasan doa orang terzalimi, terlebih dahulu perlu diketahui apa itu perilaku zalim yang sebenernya. Seperti yang sudah disinggung di atas, zalim merupakan tindakan aniaya yang merupakan lawan kata dari adil.
Perilaku zalim itu ada beberapa bentuknya, pertama adalah kezaliman yang bahayanya akan berdampak pada orang lain. Kezaliman yang dimaksud tersebut di antaranya adalah mengambil dan memakan harta orang lain tanpa hak, memakan harta anak yatim, sampai dengan tidak memberikan upah pada pekerja.
Sementara kezaliman yang lainnya akibatnya adalah untuk diri sendiri. Kezaliman tersebut di antaranya adalah meninggalkan salat tanpa uzur, meninggalkan puasa Ramadan, dan sebagainya.
Saat kamu merasa terzalimi oleh orang lain, maka hendaknya membaca doa berikut ini.
رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَRabbi najjini minal qaumidhalimin.
Artinya: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim." (QS. Al-Qasas: 21)
2. Doa orang terzalimi mustajab
Dalam sebuah hadis riwayat Al Bukhari, Abu Hurairah ra dijelaskan bahwa yang merugi adalah seseorang yang pada hari kiamat membawa pahala salat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya, namun di saat hidup di dunia ia banyak berperilaku zalim pada orang lain.
Orang tersebut pahala kebaikannya akan diambil seukuran dengan kadar kezaliman yang ia lakukan. Apabila pahalanya telah habis, maka dosa-dosa orang yang mereka zalimi akan ditimpakan kepadanya.
Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut.
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)
Artinya: Takutlah dan waspadalah terhadap doa orang yang terzalimi karena tidak ada antara ia dan Allah penghalang (mustajabah). (HR Al Bukhari)
3. Kerugian berbuat zalim
Seorang yang berbuat zalim harus berhati-hati dan waspada terhadap doa orang terzalimi. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Takutlah dan waspadalah terhadap doa orang yang terzalimi karena tidak ada antara ia dan Allah penghalang (mustajabah). (HR Al Bukhari).
Namun sebagai orang yang terzalimi, mereka justru bisa memohon karunia dan inayah dari Allah Ta'ala. Mereka bisa meminta kebahagiaan dunia dan akhirat-Nya kelak akan menjadi ahli surga.
Dengan perbuatan zalim yang diterimanya, Allah SWT akan menghapus dosa-dosanya dan mengabulkan doa-doanya.
4. Akibat berbuat zalim
Akibat perbuatan zalim mengakibatkan berlakunya azab yang besar bagi perilakunya. Sebagaimana dalam QS. Al-Furqan ayat 19 yang artinya berikut ini.
"Maka sungguh, mereka (yang disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong (dirimu), dan barangsiapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar." (QS. Al-Furqan: 19)
Selain itu, kezaliman juga akan mendapatkan laknat yang berupa dijauhkannya dari kenikmatan dan rahmat Allah SWT. Laknat itu bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Seperti dalam Al Qur'an surat Ghafir ayat 52 yang artinya ada di bawah ini.
"(Yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk." (QS. Ghafir: 52)
Selanjutnya, kezaliman akan mengalami kebangkrutan di hari kiamat apabila tidak bertaubat kepada Allah SWT dan memohon maaf pada orang yang dizalimi di dunia. Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang pernah berbuat aniaya (zalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham” (HR. Al-Bukhari).
Terakhir, kezaliman juga akan mendatangkan bencana dan malapetaka. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surat Hajj ayat 45 yang artinya
"Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)nya dalam keadaan zalim, sehingga runtuh bangunan-bangunannya dan (betapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (ti-dak ada penghuninya)." (QS. Hajj: 45)
Itu dia doa orang terzalimi yang sangat mustajab. Sebaiknya, kita hindari perilaku zalim agar tidak menyesal di kemudian hari ya, Bela.