Kamu nggak akan nyangka tema perselingkuhan dikemas se-colorfull ini. Apresiasi untuk Pandji Pragiwaksono atas karyanya yang kalau kata Ernest Prakasa, “Naik kelasnya nggak tanggung-tanggung”.
Bagi kamu pengikut setia Pandji sudah tahu kalau beberapa bulan belakangan, komedian yang satu ini tengah disibukkan dengan project film terbarunya bersama Reza Rahadian. Mendarat Darurat.
Menjadi film keduanya sebagai sutradara, di filmnya kali ini Pandji juga merangkap sebagai penulis skenario bersama istrinya Gamila, dan dibantu Shani Budi Pandita. Pandji juga ikut andil berperan dalam film tersebut sebagai tokoh yang cukup krusial. Sudah cukup penasaran sampai di sini?
Mendarat Darurat adalah kisah perselingkuhan yang dilakukan oleh Glenn (Reza Rahadian) dan Kania (Luna Maya). Perselingkuhan ini terjadi bukan tanpa sebab.
Awalnya hubungan Glenn dengan sang istri, Maya (Marissa Anita) berjalan layaknya pasangan suami istri pada umumnya. Hingga suatu ketika Maya berubah menjadi sosok yang sensitif dan kerap menaruh curiga kepada Glenn dan selalu menggapnya berselingkuh.
Di tengah semrawutnya perasaan Glenn ditambah dengan hasutan orang-orang sekitar, Glenn akhirnya mengaminkan perkataan Maya. Glenn memutuskan memiliki hubungan gelap dengan Kania.
Cerita semakin seru ketika sebuah pesawat yang harusnya ditumpangi Glenn mengalami kecelakaan, padahal Glenn tidak berada di pesawat itu. Lalu, bagaimana Glenn menyiapkan skenario untuk menghadapi Maya? Apakah Glenn lebih memilih 'meninggal' demi terus bersama Kania?
Plot cerita yang cukup sederhana, tapi sangat menggelitik dikemas dalam bentuk yang berbeda. Berbeda dari kebanyakan film yang mengangkat tema perselingkuhan, film Mendarat Darurat berhasil mendekatkan diri kepada pemirsa tidak dengan adegan-adegan sensual perempuan penggoda, ataupun tangis haru istri yang tersakiti. Malah tema dark ini dibuat se’komedi’ itu oleh Pandji.
Keunggulan Pandji sebagai seorang pencerita menurut saya sudah sejalan dengan penyajian cerita di film keduanya ini. Saya sangat menikmati jalan cerita Mendarat Darurat padahal saya sempat meragukan film ini akan menjadi film yang biasa saja. Nyatanya saya salah.
Sosoknya sebagai komedian juga bekerja yang dibuktikan dengan semua karakter yang ditampilkan baik pemeran utama maupun pendukung semuanya kok lucu? Bukan sekadar lucu yang dipaksakan. Ada saja gerrr yang mampu membuat satu studio tertawa lepas.
Entah itu yang muncul dari antar dialog, celetukan-celetukan yang dilontarkan, ataupun yang hanya sekadar percakapan di pesan singkat. Untuk membangun set komedi, Pandji dibantu rekan sesama komedian, Abdur Asryad dan Barry Williem.
Bersama MD Entertainment, Pandji membentuk ansambel pemain yang belum pernah ada sebelumnya. Benar, ini adalah film pertama yang mempertemukan Reza Rahadian, baik dengan Luna Maya maupun dengan Marissa Anita, lho Bela.
Berbicara tentang pemain nggak perlu diragukan Reza selalu berhasil melekatkan karakter apapun di dalam dirinya. Begitu pula ketika berperan sebagai Glenn, pria gagap dengan sejuta keunikannya.
Kemampuan olah rasa dari kedua perempuan di film ini membuat saya sebagai seorang perempuan juga akhirnya bingung mau memberikan dukungan untuk siapa. Luna maya yang berperan sebagai orang ketiga nggak membuat saya menaruh rasa kesal, sebaliknya peran Marissa Anita sebagai istri malah membuat saya geregetan.
Selain pemain-pemain terbaik, Pandji juga menggandeng nama-nama besar di jajaran bangku balik layar. Shot-shot indah adalah kumpulan gambar yang dihasilkan oleh penata sinematografi di film Bumi Manusia, Ipung Rachmat Syaiful. Setiap adegan dijahit oleh Cesa David Luckmansyah selaku penyunting film. Kombinasi yang sangat apik.
Penyajian adegan per adegan terjalin secara harmonis dan kronologis tidak ada adegan yang membosankan. Apalagi didukung artistik yang colorfull menambah pengalaman menonton film komedi yang kesannya ceria. Jangan lupakan set pantry yang cantik, tempat Glenn dan Kania menghabiskan waktu bersama saat di kantor.
Setiap detail dipikirkan cukup matang, seperti pemilihan merah untuk busana yang selalu digunakan Kania seakan mewakili karakternya sebagai ‘orang ketiga’ yang berani. Baju bermotif garis-garis dengan dominasi warna hijau yang digunakan Glenn mengingatkan saya dengan karakter Waymond Wang di film Everything Everywhere All at Once, serta baju biru yang digunakan Maya waktu menampilkan kesedihannya.
Saya juga melihat riasan pemain dibuat serealistis mungkin, bukan tipikal film yang ketika pemainnya bangun tidur wajahnya sudah terpoles perona pipi, bulu mata lentik karena maskara.
Benar kata Ernest, ini merupakan karya Pandji yang naik kelas. Lucunya dapat, dramanya pas, visualnya cantik, latar musik khas film komedi yang imbang mengikuti alur cerita, dan tentu cerita yang ringan, tapi sarat akan makna.
Film berdurasi hampir 2 jam ini akan ikut meramaikan bioskop Tanah Air mulai tanggal 8 September 2022, ya Bela. Kira-kira film ini bakalan plot twist atau nggak, ya? Cari jawaban segera.