Akhir-akhir ini bioskop Indonesia sedang diserbu dengan banyaknya variasi film horor, dan pada tanggal 3 November mendatang, sebuah film horor terbaru karya William Chandra bertajuk Perempuan Bergaun Merah juga siap memberikan pengalaman menakutkan.
Perempuan Bergaun Merah sendiri adalah film yang diproduseri oleh Timo Tjahjanto dan disutradarai oleh William Chandra yang menjanjikan horor dengan teknis tinggi dan keseruan hingga akhir.
Dibintangi oleh Tatjana Saphira dan Refal Hady. Ketika berkesempatan menyaksikan film tersebut dalam acara press screening, film Perempuan Bergaun Merah ini memiliki banyak sekali adegan yang cukup menantang. Lalu, seperti apa pengalaman para pemain tatkala proses syuting film ini?
Sinopsis Perempuan Bergaun Merah
Sejak sahabatnya menghilang, hidup Dinda (Tatjana Saphira) berubah jadi mimpi buruk. Dirinya kerap dihantui sosok roh jahat berwujud perempuan bergaun merah. Nyawa Dinda terancam, bukan hanya dari sosok jahat itu tapi juga dari orang-orang yang berusaha merahasiakan kejadian di malam saat sahabatnya menghilang.
Dengan paduan horor, drama dan juga aksi, syuting film ini menantang untuk semua orang. Dalam Perempuan Bergaun Merah, William Chandra membawakan sebuah mitos tentang perempuan bergaun merah yang berusaha membalas dendam namun dengan penceritaan yang inovatif. Penonton diajak menebak sampai akhir, siapa sebenarnya perempuan bergaun merah. Jalinan cerita yang seru menjadi andalan dari film horor ini.
Tatjana Saphira sempat panik saat adegan di dalam air
Dalam film Perempuan Bergaun Merah, Tatjana yang berperan sebagai Dinda memiliki banyak sekali adegan yang berhubungan dengan air. Khususnya pada saat adegan di dalam toren air, Tatjana mengaku sempat merasa panik.
“Semuanya sulit (drama, aksi, maupun adegan di dalam air), tetapi bagian yang di dalam air itu lumayan sih karena panik gitu ada di bawah air, walaupun sebenarnya aku sendiri suka berenang. Untungnya sebelum syuting kita sudah workshop dulu sama divers dan pada saat syuting juga ditemani divers untuk memastikan semua aman, nyaman sampai akhirnya bisa. Puas banget rasanya ketika sudah melalui syuting bagian itu,” cerita perempuan yang akrab disapa Tata dalam acara press conference film Perempuan Bergaun Merah pada Rabu (26/10/22).
Sang sutradara sempat mengapresiasi dedikasi Tata dalam melaksanakan proses syuting. William Chandra atau disapa Mas Will mengakui ketangguhan Tatjana Saphira saat proses syuting berlangsung. Mas Wil berkata ketika selesai melakukan adegan di dalam bak mandi, Tata masih tetap berada di lokasi untuk melihat proses yang masih berjalan padahal saat itu Tata dalam kondisi basah kuyup.
Refal Hady keluar dari zona nyaman
Keseruan cerita itulah yang membawa Refal Hady tertarik untuk menjalani debut horor pertamanya. Aktor yang sebelumnya dikenal di film-film drama ini akan memberikan performa terbaiknya untuk genre yang baru baginya.
“Alhamdulillah, keluar dari zona nyaman. Karena benar-benar dari awal saat baca skrip pun kita nggak bisa mikirin ini bakal kayak apa. Gua biasanya drama ini pengalaman yang menurut gue luar biasa nggak terlupakan,” kata Refal Hady yang berperan sebagai Putra.
Refal juga mengakui mendapatkan perlakukan yang cukup baik dari sutradara, sehingga dirinya tidak merasa terbebani. Dirinya juga mengungkapkan mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah ia rasakan saat memerankan peran untuk film bergenre drama.
“Untungnya Mas Will juga orangnya kaya temen juga gitu jadi kita benar-benar merasa nggak terbenani. Banyak scene ketika malam-malem yang gua sama Tata sudah nggak tahu lagi bagaimana cara mengekspresikannya karena benar-benar intents banget gitu didukung juga sama treatment kamera yang menurut gua gila. Jadi ini first experience yang nggak bisa gue lupain,” ungkap Refal Hady.
Proses syuting paling melelahkan
Film ini juga diperankan oleh Dayu Wijanto. Perempuan yang kerap memerankan karakter ibu ini juga mendapatkan peran sebagai ibu yang frustasi setelah kehilangan anak perempuan semata wayang. Dayu mengatakan bahwa film ini adalah film yang cukup melelahkan untuk dirinya.
“Ini adalah film yang paling berat buat saya, secara mental dan fisik ini berat banget,” ungkap Dayu. “Bu Dayu mau cerita katanya pas lagi adegan digantung itu dia nggak boleh break,” celetuk Timo Tjahjanto sang produser.
“Bagaimana badan saya itu harus di prostetik 50% dan bagaimana wajah segala macam itu harus di makeup sedemikian rupa, Lalu, bagaimana mata saya sampai ketika sedang tidak take saya harus memejamkan mata untuk menghemat energi karena mata rasanya sangat perih,” lanjut Dayu Wijanto.
Selain itu masih banyak lagi adegan menantang yang dialami oleh para pemain, tetapi beberapa adegan tersebut masih menjadi rahasia. Untuk kamu yang penasaran seperti apa jalan cerita Perempuan Bergaun Merah kamu bisa menyaksikannya pada 3 November 2022 di seluruh bioskop Indonesia.