Kemunculan e-commerce dalam beberapa tahun terakhir nyatanya telah memberikan harapan baru bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk semakin berkembang dan siap bersaing. Nggak hanya kualitas, strategi pemasaran, ide yang segar termasuk mengenal pasar yang dituju juga menjadi modal produsen untuk bisa bertahan. Ketika sebuah usaha berhasil melebarkan sayapnya di negara sendiri, maka sudah saatnya untuk go international.
Harapan inilah yang Shopee berusaha wujudkan dalam program terbarunya yaitu Kreasi Nusantara dari Lokal untuk Global. Program ini merupakan program ekspor pertama yang dilakukan oleh Shopee dan Indonesia merupakan negara pertama yang akan merealisasikan program tersebut. Program yang akan dimulai pada akhir tahun 2019 ini akan fokus pada dua negara, yaitu Malaysia dan Singapura.
Rezki Yanuar sebagai Country Brand Manager Shopee menyatakan bahwa program ini diadakan untuk mendukung para penjual yang selama ini memproduksi barang asli kreasi Indonesia untuk melebarkan pangsa pasarnya. Nggak hanya membantu berjualan lewat aplikasi atau situs, Shopee juga siap memberikan kelas pelatihan bagi para penjual mulai dari pengenalan pasar di kedua negara tersebut, pembuatan akun hingga sistem pengiriman dan pembayaran.
Alasan Shopee memilih Malaysia dan Singapura sebagai negara tujuan mereka tentu ada beberapa alasan. Untuk Malaysia sendiri misalnya, kemiripan bahasa dan budaya serta pangsa pasar yang mayoritas beragama Muslim seperti Indonesia. Sedangkan Singapura juga turut dipilih karena penduduknya memiliki daya beli yang tinggi serta melek terhadap teknologi.
Di kesempatan ini pula, Zaskia Adya Mecca juga hadir dan berbagi pengalamannya dalam membangun brand serta mengekspor produknya ke luar negeri. Perempuan yang kini fokus pada 2 brand busana Muslim yaitu Meccanism dan ZM ini bercerita begitu sulitnya mengekspor koleksinya di Singapura. Nggak cuma itu, istri dari sutradara Hanung Bramantyo ini juga sadar betul bahwa berjualan secara online jauh lebih menguntungkan. "Aku tadinya ada 11 outlet di Indonesia tapi sekarang lagi aku tutup-tutupin karena ternyata jauh lebih untung jualan online," tuturnya.
Acara yang diselenggarakan pada Selasa (30/4) lalu ini juga sekaligus menjadi kelas pelatihan pertama bagi para penjual terpilih. Mereka menaruh harapan bahwa e-commerce yang telah membantu penjualan mereka selama ini bisa terus berinovasi, termasuk memudahkan mereka dalam proses penjualan di luar negeri.