Belum selesai berkabung atas tragedi yang terjadi di kota Nice, situasi di Perancis kembali terancam setelah dua orang yang diduga ISIS menyerang sebuah gereja Katolik di wilayah Perancis Utara. Serangan tersebut menyebabkan seorang pendeta berusia 84 tahun tewas mengenaskan.
Dua orang bersenjata tersebut masuk ke dalam sebuah gereja dan menyandra dua orang suster dan pengunjung gereja. Salah satu dari pelaku mengenakan bom palsu yang terpasang di tubuhnya. Atas kejahatannya tersebut, dua pelaku telah ‘dinetralisir’ oleh polisi.
Aksi teror yang terjadi di Perancis ini belum tentu berkaitan dengan teror bom yang terjadi di Jerman beberapa hari lalu. Namun seandainya semua teror yang telah terjadi di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini dilakukan oleh pihak yang sama, mungkin serangan di gereja ini seolah dijadikan ‘pernyataan’ bahwa mereka tetap berbias pada satu agama. Padahal, semua agama nggak mengajarkan kekerasan sesama makhluk hidup, termasuk kepada orang yang berbeda keyakinan.
Hal yang bisa kita lakukan untuk menolak aksi terorisme adalah tetap waspada dan nggak terpengaruh pada ancaman-ancaman yang dikatakan oleh teroris. Tujuan utama mereka adalah membuat kita takut dan berhenti melakukan aktivitas sehari-hari.
Kita doakan yang terbaik untuk Perancis ya, Bela.