Bela, sadar nggak kalau dongeng yang disukai anak muda dari zaman ke zaman telah berubah? Dulu, bisa hidup seperti putri di kerajaan dan menikah dengan pangeran menjadi dongeng yang sepertinya sulit banget diraih. Sekarang, anak muda sangat menginginkan kehidupan seperti pada ‘dongeng’ versi baru ini. Bukan melalui buku cerita atau film, dongeng ini biasanya ditemukan di media sosial. Para putri dan pangeran berubah menjadi pasangan yang bisa berlibur ke tempat-tempat yang indah. Hidup bahagia selamanya kini diterjemahkan melalui ekspresi, seolah mereka adalah orang-orang yang terbebas dari beban kerja, selalu bersenang-senang keliling dunia dan punya banyak uang.
Sebenarnya, dongeng favorit generasi millennial ini jauh lebih mungkin diwujudkan ketimbang tinggal di istana dan menunggangi kuda putih. Tapi karena lebih mudah diwujudkan itulah, banyak dari kita yang mudah iri, galau dan berusaha untuk meniru dongeng tersebut. Padahal, apa yang sebenarnya terjadi nggak seindah yang dibayangkan. Kamu harus dengar pengakuan Chanel dan Stevo, sang putri dan pangeran yang di balik dongeng ini.
Seperti yang ditulis Bright Side, pasangan yang berasal dari Afrika Selatan ini bekerja di bidang periklanan. Sama seperti anak muda lainnya, mereka penasaran dengan kehidupan orang-orang yang rajin mengunggah foto berlibur mereka di tempat-tempat keren. Setelah mengajukan resign, mereka berdua menantang diri, sejauh mana mereka bisa bisa travelling.
Melalui blog mereka yang diberi nama How Far From Home, Chanel dan Stevo menulis dan mengunggah foto-foto indah mereka. Tentunya, ini adalah foto-foto dan gaya hidup yang didambakan oleh orang-orang yang sibuk bekerja dan rindu liburan.
Ya, nggak ada yang menyangka bahwa pasangan ini harus bekerja ekstra keras demi membiayai jalan-jalan tersebut. Mereka membersihkan puluhan toilet, membuang berkilo-kilo kotoran, merapikan tempat tidur, mencuci piring, dan pekerjaan yang menguras tenaga lainnya setiap hari. Mereka hanya tidur 5 jam sehari, sering membawa tas super berat dan memakan biskuit dengan selai.
Ketika sudah selesai bekerja, mereka langsung menggunakan waktu luang untuk jalan-jalan dan mengeksplorasi dunia. Meski nggak senyaman yang dibayangkan, Chanel dan Stevo merasa lebih suka hidup seperti ini dibanding bekerja di perusahaan yang stabil. Hal berharga yang mereka dapat adalah hidup dengan cara seperti ini mengajarkan mereka untuk lebih menikmati hari, seolah itu adalah hari terakhir mereka.
Gimana, ada niat untuk mengikuti jejak Chanel dan Stevo, Bela?