Mengharukan, Beginilah Perjuangan 2 Wanita Korea Utara Mendapatkan Kebebasan

Kita jauh lebih beruntung dibanding mereka

Mengharukan, Beginilah Perjuangan 2 Wanita Korea Utara Mendapatkan Kebebasan

Bela, kebebasan berpendapat dan memperoleh informasi dengan mudah hanyalah secuil contoh dari begitu banyak hal yang patut kita syukuri sebagai wanita Indonesia. Di Korea Utara, hingga detik ini banyak sekali wanita yang buta terhadap dunia luar, internet, bahkan hal-hal sederhana seperti menonton film atau mendengarkan lagu luar negeri pun dilarang keras. Kali ini, Popbela.com ingin mengajak kamu mengenal sosok Lee Hyeon Seo dan Park Yeon Mi.

1-0b6aaa7efd5ce040e9827a2d7a5195c4.jpg

Lee dan Park tumbuh pada masa kepemimpinan Kim Jong Il. Lee mengaku bahwa sejak kecil, dia hanya belajar tentang sejarah pemimpinnya dan hanya mengenal 3 negara lain yang selalu disebut sebagai musuh Korea Utara yaitu Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan. Park yang masih berusia 9 tahun harus melihat teman ibunya ditembak mati bersama warga lainnya dengan alasan telah menonton film Korea Selatan atau meminjam DVD dari teman.

hyeonseo-lee-ted-talks-youtube-ec207841100a25a549133251a35f73d3.jpgHyeonseo Lee / TED talks / www.youtube.com

2-e7c192bd1176a228238aa93a39d0f3ff.jpg

Saat berusia 7 tahun, keluarga Lee yang berkecukupan menerima surat bahwa beberapa anggota keluarganya mati karena kelaparan. Bencana tersebut juga dialami oleh Park yang terpaksa melihat banyak mayat orang dewasa dan anak kecil di jalanan yang membeku. Mereka harus memakan rumput, serangga dan ranting pohon untuk bertahan hidup. Listrik juga semakin sering dipadamkan sehingga situasi benar-benar gelap saat malam hari.

park-yeonmi-the-guardian-62a88b69baaf22c592908ee8e41375d5.jpegYeonmi Park / www.theguardian.com

3-e5879c4733acb7d9fb12eaed47ab93cd.jpg

Biasanya, penduduk Korea Utara yang ingin keluar secara diam-diam dari negara tersebut harus melalui Tiongkok terlebih dahulu. Lee pergi ke Tiongkok seorang diri dan ditangkap oleh polisi setempat. Takut dideportasi, Lee harus menggunakan kemampuan berbahasa Mandarin supaya dianggap sebagai warga Tiongkok. Park yang pergi bersama ibu dan kakaknya ke Tiongkok harus mendapatkan memori pahit ketika dia hampir diperkosa. Demi melindungi anaknya yang masih 13 tahun, ibu Park menyerahkan diri dan diperkosa dua kali oleh para sex trafficker.

hyeonseo-lee-francois-bouchon-lefigaro-fr-492068b4bd88655592812b4257d32aec.jpgHyeonseo Lee / Photo by Francois Bouchon / www.lefigaro.fr

4-557a7f3e09e01a675f70982bc0509cb0.jpg

Melalui perjalanan panjang dengan penuh kesedihan dan air mata, Park berhasil menginjakkan kaki di Korea Selatan tahun 2009. “Aku takjub, rasanya berada seperti di planet lain. Para wanita menggunakan rok mini dan heels. Ada bunga dan pohon dimana-mana,” tuturnya kepada Marie Claire. Sedangkan Lee yang menyembunyikan identitasnya selama 10 tahun tiba di Korea Selatan untuk mendaftarkan diri ke perguruan tinggi.

park-yeonmi-marie-claire-1-d2135878b1094e016d0c9ac19aa1bdf7.jpgYeonmi Park / www.marieclaire.com

5-516d71700bf4ba5384ea6755e2881da0.jpg

Lee dan Park tahu bahwa sulit bagi mereka untuk mengubah nasib penduduk di negara paling tertutup tersebut. Namun sebagai aktivis dan penulis buku, baik Lee maupun Park terus mengajak orang-orang yang peduli dan berjuang untuk membantu mereka yang ingin keluar dari kepedihan hidup di Korea Utara dan ingin menemukan kebebasan.

desain-tanpa-judul-1-9dc4db00660adc6c259496fe9c79cbea.jpgPhoto courtesy: Hyeonseo Lee / straitstimes (left). Photo by Danielle Pearce / www.millennialmagazine.com (right)

Dari sekelumit cerita di atas, banyak sekali hal yang bisa kita ambil hikmahnya. Jadi, apakah kamu sudah bersyukur hari ini?

 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved