Sudah bosan rasanya ketika membaca berita politik dan muncul artikel tentang yang kuat menindas yang lemah. Seolah, kekuatan dan kekuasaan telah membuat seseorang menjadi jahat. Namun apakah power selalu berdampak demikian terhadap pemiliknya? Kalau begitu, kenapa banyak orang di banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan kekuatan?
1. Kekuatan menunjukkan siapa diri kamu sebenarnya
Menurut beberapa penelitian, kekuatan nggak lantas mengubah orang baik menjadi jahat. Power justru membuat seseorang menunjukkan tabiat asli orang tersebut. Pemimpin yang baik ketika memegang kekuatan besar akan memanfaatkan pengaruh dan kekuasaannya untuk kebaikan, begitu juga jika kekuatan jatuh di tangan orang yang nggak bertanggung jawab.
2. Memberikan kebebasan berekspresi kepada pemiliknya
Power bisa membuat ucapan seseorang lain didengar oleh banyak orang. Karena didengar, dia merasa semakin bebas untuk mengutarakan isi pikirannya. Sayangnya, sebagian pemegang kekuatan ini keliru dalam berekspresi. Merasa berpengaruh, dia justru kurang mampu menjaga ucapan dan sikapnya lalu dimanfaatkan untuk menyebarkan kebencian. Maka dari itu, istilah power kini punya makna yang sedikit negatif.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi
Power nggak akan membuat seseorang berubah kecuali dipengaruhi oleh hal tertentu. Justru, power membuat seseorang lebih percaya diri terhadap apa yang dia lakukan. Jika pemimpin tersebut baik, maka dia akan melakukan hal yang super baik. Sebaliknya jika pemimpin punya pikiran jahat, dia akan melakukannya dengan sangat jahat. Kepercayaan diri itu muncul karena dia sadar bahwa power membuat dia punya kemampuan yang lebuh dari orang lain.
Kesimpulannya, ternyata kekuasaan nggak melulu membuat seseorang menjadi jahat. Setuju?