Kabar gembira hari ini! Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengumumkan bahwa Indonesia akan segera memproduksi ventilatornya sendiri. Ventilator karya anak bangsa ini kini dalam tahap pengujian oleh Kementerian Kesehatan.
1. Alat vital untuk menyelamatkan pasien positif corona
Menurut Bambang, ventilator adalah salah satu alat vital untuk pasien positif corona.
"Satu alat kesehatan lagi yang sangat krusial dalam penanganan COVID-19 adalah ventilator,” ujar bambang pada Senin (6/4) kemarin melansir dari laman resmi covid9.go.id.
Sebelumnya, ventilator diketahui sebagai alat medis yang banyak diburu oleh berbagai negara untuk memerangi virus corona. Hal ini lantaran ventilator punya fungsi vital sebagai alat bantu pernafasan untuk pasien, dalam hal ini pasien positif corona, yang rata-rata mengalami kesulitan bernafas.
Ventilator ini akan mentransfer oksigen ke saluran utama pernafasan, trakea, melalui pipa yang dimasukan dalam mulut. Penggunaan ventilator ini akan memperkecil resiko level oksigen tubuh yang merosot dan masuknya cairan pada paru-paru. Jadi, ventilator ini punya fungsi yang vital untuk pasien positif corona.
2. Kini sangat dibutuhkan dalam jumlah besar
Melihat tingkat pasien positif corona atau COVID-19 di Indonesia yang terus meningkat, bahkan sudah menyentuh angka 2000 kasus, ventilator tentu menjadi alat medis yang sangat dibutuhkan dalam jumlah besar.
Untuk itu, Indonesia akhirnya memilih untuk mulai memproduksi ventilatornya sendiri. Produksi ventilator ini sendiri dikatakan Bambang sudah dalam tahap pengujian oleh Kemenkes.
“Kita berupaya membuat ventilator dalam negeri dan tim dipimpin BPPT sudah sampai pada tahap membuat portabel ventilator yang sudah diuji di antara dokter, saat ini sedang diuji Kemenkes. Sehabis ini, diuji di RS,” katanya.
3. Dibutuhkan pasien corona Non-ICU, ventilator dalam negeri diharapkan siap dua minggu lagi
Ventilator ini menjadi alat vital yang dibutuhkan pasien positif corona non-ICU. Untuk itu, ventilator karya anak negeri ini diharapkan siap digunakan dalam dua minggu kedepan.
“Paling tidak membantu untuk pasien yang non-ICU (intensive care unit) yang membutuhkan bantuan ventilator,” ujar Bambang.
4. Menggunakan 100% komponen dalam negeri
Hal yang lebih membanggakannya lagi, Bambang mengatakan bahwa komponen yang digunakan pada ventilator ini dipastikan 100 persen berasal dari dalam negeri.
"Yang terpenting, TKDN (tingkat komponen dalam negeri) dari ventilator ini hampir 100 persen,” pungkas Menristek tersebut.
Kita doakan semoga segera siap digunakan, yuk!