Punya paras menawan dan aura yang kharismatik, melengkapi kecemerlangan sosok Dian Sastro di bidang akademis. Hal ini sempat menjadi perbincangan, lantaran perempuan 38 tahun yang lulusan Universitas Indonesia tersebut mendapat perlakuan khusus ketika ujian skripsi, nih!
Bahkan, menurut sang dosen pembimbing yang juga pengamat filsafat dan politik, Rocky Gerung, Dian Sastro ternyata harus menjalani sidang skripsi yang lebih berat dari mahasiswa lainnya saat mengejar gelar S1 di Universitas Indonesia.
Bagaimana, ya cerita yang sudah berlalu lebih dari satu dekade tersebut?
1. Jadi mahasiswa dengan status selebriti ternama, Rocky Gerung sempat takut digosipkan macam-macam
Saat ingin mengerjakan skripsinya, Dian ternyata meminta langsung kepada Rocky Gerung untuk menjadi dosen pembimbing skripsinya. Takut akan gosip negatif akan datang padanya, Rocky pun meminta Dian untuk izin terlebih dahulu kepada Ketua Departemen jika ingin dibimbing olehnya.
"Waktu dia mau bikin skripsi, dia minta saya pembimbingnya, saya bilang minta izin dulu pada ketua departemen, supaya enggak ada gosip gitu," cerita Rocky.
"Selama pembimbingan, karena dia publik figur, sudah pasti macam-macam perspektif ada," ujarnya lagi.
2. Agar terlihat adil, Dian harus ikuti sidang skripsi secara terbuka
Status Dian sebagai selebriti populer saat itu ternyata juga memunculkan kekhawatiran akan adanya isu pengistimewaan untuk Dian. Untuk itu, Rocky Gerung pun akhirnya menerobos aturan dengan meminta agar sidang Dian Sastro digelar secara terbuka.
"Hanya beberapa dosen yang ada di situ yang boleh ikut. Nah, saya merasa oke, ini banyak isu maka saya bilang oke saya mau lawan ketentuan di UI. Saya bilang ujian akan terbuka, semua orang boleh nonton pembelaan skripsinya Dian Sastro. Bahkan pers boleh datang, mahasiswa boleh datang, semua dosen. Itu pertama kali. Saya terobos aturan itu, karena saya mau bilang harus fair," cerita Rocky Gerung.
3. Tak diberi nilai oleh dosen pembimbing
Tak berhenti di situ, ternyata Dian juga harus bekerja ekstra agar nilai skripsinya bagus. Hal itu lantaran sang dosen pembimbing tak memberikannya nilai untuk skripsinya. Alasanya, agar Dian mampu memberikan argumen sebaik mungkin saat sidang skripsinya.
"Kemudian masuk hari ujian, ini harus saya terangkan supaya orang juga belajar dari event semacam ini. Waktu masuk ujian, biasanya di UI, pembimbing itu memberi nilai. Nah, pembimbing biasanya memberi yang bagus supaya bimbingannya lulus kan?" kenangnya.
"Lalu saya bilang ke Dian dan pada pimpinan departemen. Saya bilang saya pembimbingnya, tapi saya tidak akan kasih nilai. Kalau dia memang bodoh kasih dia nilai D. Kalau dia pintar kasih dia A. Akhirnya itu disepakati. Itu pertama kali pembimbing tidak kasih nilai. Supaya fair gitu, kalau saya kasih nilai pasti akan saya luluskan. Saya bilang Dian, Anda harus fight sendiri dengan argumen," bongkar Rocky
4. Meski begitu, Dian berhasil meraih nilai A, lho!
Meski harus melewati proses sidang yang berbeda dan sulit, ternyata Dian berhasil meraih nilai A untuk skripsinya, lho!
"Jadi saya bilang, kalau orangnya pintar lihat aja kepintarannya. Jangan mentang-mentang punya variabel keartisan dan cantik, segala macam itu enggak ada urusan," ujar Rocky Gerung.