Dari Reog Sampai Gojek, Ini Dia Rentetan Polemik Indonesia-Malaysia

Kamu paling ingat yang mana?

Dari Reog Sampai Gojek, Ini Dia Rentetan Polemik Indonesia-Malaysia

Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang saling berdekatan secara geografis. Hal ini pun membuat banyaknya kesamaan antara Indonesia dan Malaysia, seperti bentuk wajah, bahasa, sampai suku yang tinggal di sana. Meskipun dikatakan satu rumpun, nyatanya polemik yang terjadi antara Indonesia-Malaysia seringkali terjadi. 

Yang terbaru, muncul pernyataan kontroversial dari bos taksi di Malayasia yang mengecam masuknya Gojek ke Negeri Jiran. Hal ini sontak menyulut reaksi negatif dari netizen Indonesia. Bukan hanya itu, jauh sebelum kejadain ini, ternyata Indonesia dan Malaysia juga pernah saling berpolemik, lho. Mau tahu apa saja? Simak di bawah ini, ya!

1. Dari Sipadan-Ligitan Sampai Kisruh Blok Ambalat

Dari Reog Sampai Gojek, Ini Dia Rentetan Polemik Indonesia-Malaysia

Apa sih itu Ambalat? Ambalat adalat singkatan dari Ambang Batas Laut, salah satu blok kaya minyak yang berada di perbatasan Kalimantan Timur dan Sabah, Malaysia. Ternyata, blok ini kerap memicu perselisihan di antara Malaysia dan Indonesia bahkan sejak 1960-an. Puncaknya, ketika Malayasia membuat peta tapal batas kontinental dan maritim baru yang memasukan Blok Ambalat ke dalamnya. Hasilnya, Malaysia berhasil memenangkan gugatan dan mengambil alih kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan yang ada di Ambalat pada 2002. 

Nggak sampai di situ aja, konflik kembali terjadi saat 9 pesawat tempur Malaysia terlihat bolak-balik kawasan Ambalat sepanjang tahun 2015. Melihat hal ini, akhirnya Presiden Joko Widodo bertindak tegas dengan mengirimkan nota protes kepada Malaysia. 

2. Kasus Reog Ponorogo

Dalam salah satu situs milik Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia, terdapat karya seni yang dipamerkan bernama Tarian Barongan. Ternyata, banyak yang menyadari kemiripan antara Tarian Barongan dengan Tarian Reog Ponorogo khas Indonesia. Hal ini dilihat dari kedua tarian itu yang sama-sama menggunakan topeng dadak, yaitu topeng berkela harimau yang dihiasi oleh bulu-bulu merak yang dijadikan ikon utama. 

Hal ini pun memunculkan protes dari warga Ponorogo dan mendesak Bupati Ponorogo saat itu, Muhadi Suyono, segera meminta konfirmasi dari pihak Malaysia. Hal ini lantaran warga Ponorogo merasa geram karena budaya yang telah mendarah daging tiba-tiba diakui sebagai milik negara lain. 

3. Klaim Budaya Indonesia Lewat Iklan Pariwisatanya

Pada tahun 2009 lalu, Indonesia kembali dikejutkan dengan munculnya iklan pariwisata Malaysia. Di dalamnya terdapat potongan-potongan gambar yang menampilkan tari pendet dan wayang yang merupakan budaya asli Indonesia. Atas hal ini, Tjetjep Suparman selaku Direktur Kebudayaan Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengirimkan nota protes terhadap pihak Malaysia. Disambut serius oleh Menteri Kebudayaan Malaysia, akhirnya iklan itu dicabut dari peredaran. 

4. Mengklaim Batik

Kamu pasti pernah mendengar dong soal permasalahan Batik yang diklaim oleh Malaysia? Ya, hal ini memang pernah dilakukan Malaysia. Namun, sejak 2008, Indonesia mulai bertindak tegas akan hal ini. Salah satu yang berhasil dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan mendaftarkan Batik sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia ke UNESCO. Hasilnya, batik berhasil dikukuhkan sebagai budaya milik Indonesia pada 2 Oktober 2009 yang sekaligus diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Selamat!

5. Insiden Bendera Indonesia Yang Terbalik di Buku SEA Games 2017

Lho, kok bisa sih? Jadi, dalam acara pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia pada 2017 lalu, dibagikan sebuah buku sebagai souvenir spesial untuk para tamu undangan, salah satunya Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Namun sayangnya, terdapat insiden kurang mengenakan di sana. Para tamu menyadari bahwa ada kesalahan yang dilakukan pihak SEA Games 2017, yaitu pencetakan bendera Indonesia yang terbalik. Hal ini pun memunculkan sentimen negatif kepada Malaysia karena dinilai telah menghina lambang negara Indonesia. 

5. Kekerasan TKI

Nggak sampai disitu aja, kali ini polemik kembali terjadi antara Malaysia dan Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus penganiyaan dan penelantaran Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malayasia. Bahkan, pada 2017, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) telah menerima 2.949 aduan kasus selama periode Januari-Agustus 2017. Dari banyaknya laporan yang masuk, Malaysia menduduki posisi pertama dengan 994 aduan.

Misalnya saja, kasus TKI asal Nusa Tenggara Timur bernama Adelina Lisao yang terjadi pada 2018 lalu. Ia diketahui dipaksa tidur di luar rumah bersama anjing majikannya dengan keadaan tubuh yang penuh luka. Ia kemudian ditolong pihak kepolisian dan dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, nyawanya tak terselamatkan.

7. Pernyataan Kontroversial Bos Taksi Malaysia

Kamu sudah menonton video yang viral ini belum? Jadi, beberapa hari terakhir, tersebar sebuah video yang merekam pernyataan emosional pendiri taksi di Malaysia, Shamsubahrin Ismail, atas izin beroprasinya Gojek di Malaysia. Dalam video itu, ia mengatakan bahwa Gojek tidak sesuai untuk beroprasi di Indonesia karena ketidakcocokan situasi antara Malaysia dan Indonesia. Atas pernyataannya itu, ia pun mendapat kecaman dari netizen Indonesia. 

Nah, itu dia 7 polemik yang pernah terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Kita doakan saja semoga kedua negara ini bisa kembali rukun dan jauh dari polemik, ya!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved