Popbela tidak pernah menyangka jika dari sebuah wawancara, bisa membuat Mawar Eva menangis. Kala itu, Mawar datang untuk melakukan pemotretan kampanye "Future is Female" milik Popbela.com, dalam rangka menyambut gelaran BeautyFest Asia 2020 yang akan berlangsung di bulan November 2020 ini.
Menyimak jejaknya berkarier dalam dunia hiburan, terdengar begitu penuh liku namun terasa inspiratif, mengingat usianya yang masih muda. Memiliki nama panjang Mawar Eva de Jongh, perempuan blasteran Indonesia-Belanda ini menceritakan apa yang membuatnya memilih berkarier di dunia hiburan dan pencapaiannya di usia yang masih 19 tahun.
1. Merantau dari Medan ke Jakarta
"Dari kecil aku sudah suka nyanyi. Musik kayak udah sebagian besar ada di hidupku. Akting pun kayak begitu, ada kesenangan tersendiri ketika melakukan itu," cerita Mawar yang semasa kecil menyukai mendengarkan Westlife dan band asal Belanda bernama K3, kesukaan papanya. "Setiap pulang sekolah aku suka nyanyi-nyanyi dan nari-nari dengerinnya," tambahnya lagi.
Dari senang tampil di cafe milik ibunya dulu, terlihat Mawar memang lahir untuk berada di atas panggung. Ia merasakan tumbuh kembang di Medan, setelah lahir di Haarlem, Belanda, pada 26 September 2001.
menyandang gelar Miss Celebrity Indonesia tahun 2015 dalam ajang pencarian bakat yang disiarkan SCTV, membuat Mawar sudah rutin bolak-balik Medan-Jakarta untuk memenuhi beberapa pekerjaan, mulai dari tahun yang sama.
2. Menyebur ke dunia akting
Sebelum mengikuti ajang Miss Celebrity, Mawar pernah mengikuti sebuah audisi kompetisi menyanyi. Selain kemampuannya yang dianggap belum cukup, kala itu usianya juga masih 14 tahun. Namun dari setiap penolakan yang ia terima, justru perempuan berwajah lembut dan berutur kata santun ini, memiliki determinasi yang tinggi.
Setelah resmi pindah ke Jakarta pada tahun 2016, ia pun langsung bekerja keras dan di sini bakat aktingnya perlahan mulai terasah. Dari terlibat di beberapa sinetron, FTV, hingga dipercaya untuk melakoni film-film berkualitas seperti; Promise, Bumi Manusia, Sin, Buya Hamka, Miracle in Cell No.7, hingga yang terbaru akan tayang, Patriot Taruna: Virgo and The Sparklings. Tidak ketinggalan, empat buah single yang sudah ia keluarkan sejak tahun 2018. Hanya dalam empat tahun, perempuan yang kini mengenyam pendidikan Komunikasi di Universitas Pelita Harapan ini, sudah mampu memberikan portfolio yang mencengangkan.
"Aku memperjuangkan apa yang aku mau. Jadi kayak aku mau berada di film ini, aku ngomong ke orang sekitarku (tim dan keluarga). Begitu juga dengan menyanyi," cerita Mawar. "Mungkin yang orang lihat jalanku mulus, padahal bumpy sekali. Ya, penyesuaian dari murid biasa yang tiba-tiba terjun ke dunia FTV, lalu nggak diterima casting. Pengalaman juga belum cukup untuk menjadi karakter yang besar. Jadi memang kerikilnya banyak banget," kenangnya kembali.
3. Semua terjadi karena alasan
"I don't want to play the same character," ujar Mawar. Ia selalu ingin mencoba sesuatu yang baru untuk meningkatkan potensi dirinya dalam berakting. "Untuk single pun pengen ada sesuatu yang baru untuk dinikmati," tambahnya.
Determinasi Mawar dalam berkarier, tidak lepas dari karakter sang ibu yang juga merupakan sosok pekerja keras. Baginya, Ibu adalah perempuan pertama yang ia banggakan dan menjadi panutan. Sehingga ia pun berucap, "Aku bisa menjalani ini semua berkat keluarga dan orang-orang di sekelilingku."
4. Selalu haru ketika mengingat perjuangan ibu
Berbicara mengenai ketangguhan perempuan, Mawar melihat kekuatan sosok sang ibu dalam menghadapi masalah hidup, menjadi single parent dan berjuang untuk diri sendiri serta buah hatinya. "Bahkan, waktu pembangunan cafe miliknya saja, mama ikut ngecat, ikut desain. Pokoknya dia involved banget," kisah Mawar yang tiba-tiba menitikkan air mata.
Dari semua yang pernah ia lalui dalam berkarier maupun dalam kehidupan yang penuh liku, Mawar membuka dirinya di depan sang ibu. "Aku nggak bisa guarantee kalau dia (mama) akan selalu happy bersamaku. Tapi, aku sendiri pengen mastiin dia nggak bakal sedih sama aku, sih. Semaksimal mungkin aku nggak bakalan melukai perasaannya," tambahnya lagi sambil berusaha mengontrol emosinya yang sudah berurai air mata.
Menurut Mawar, semua terjadi karena alasan. "but I have to learn to love myself even more first, sebelum menyayangi orang-orang di sekitarku, sih," tutupnya.
Foto: Andre Wiredja
Fashion Editor: Michael Richards
Pengarah Gaya: Tbmyudi
Asisten Pengarah Gaya: Shita Aliefia
Rias wajah & rambut: Lifa
Busana: JEFFRY TAN (drapery dress), KHANAAN (sheer dress),
Aksesori: HOUSE OF JEALOUXY, DIOR (ikat pinggang)