Perkembangan teknologi yang semakin maju turut mempertontonkan ragam budaya yang berbeda antar negara. Dalam sebuah studi karya Sabine Trepte dari Universitas Hohenheim, Jerman,menyebutkan bahwa media merupakan produk yang merepresentasikan kultur suatu negara.
Dengan begitu, ketika publik melirik tontonan drama Korea Selatan yang membahas isu sosial, kesimpulan mengarah pada gambaran kehidupan orang Korea yang sebenarnya. Termasuk sistem edukasi dan persaingan yang terpampang melalui Sky Castle (2018).
Nah, tanpa membenarkan kompetisi yang melenceng, kita dapat mengambil pembelajaran mengenai kencederungan orang-orang Korea Selatan yang peduli akan edukasi. No wonder, mereka cenderung cerdas. Berikut adalah rahasianya. Yuk, intip bersama!
1. Pendidikan yang kompetitif
Menyingung rentetan adegan dalam Sky Castle (2018), persaingan antar siswa dan orangtua di dunia pendidikan terlihat sangat tinggi. Sebut saja, kompetisi pada nilai, ranking, hingga pilihan universitas yang turut menentukan kedudukan seseorang dan keluarga dalam kehidupan sosial.
Atas dasar itulah, sebagian besar orangtua hingga sekolah menuntut siswa-siswi di Korea Selatan untuk bersaing meraih keunggulan maksimal. Melansir dari studi akhir Ratna Mulya Sari dari UN Semarang, kompetisi memang mengacu pada upaya untuk memperlihatkan keunggulan.
Tips: tidak ada salahnya membangun sikap kompetitif guna mengembangkan potensi dan meraih hasil yang maksimal. Dengan ini, kamu dapat terdorong untuk melakukan usaha yang mendukung. Namun, pastikan kompetisi ditujukan untuk hal-hal yang positif, tanpa menjatuhkan orang lain.
2. Tetapkan tujuan dengan bermimpi setinggi langit
Kembali ke Indonesia, mantan Presiden Ir. Soekarno pernah berkata, "Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
Tahukah kamu? Budaya "dream big" di kalangan masyarakat tersebut ternyata sangat lazim di Korea Selatan, lho! Sebagai gambaran, kamu dapat melihatnya melalui ragam adegan Sky Castle (2018) yang mengarahkan impian murid pada universitas terbaik. Not to mention, Dream High (2012) yang mempertontonkan impian musisi ke tingkat Grammy.
Jadi, sudahkah kamu berani untuk bermimpi tinggi? Ingat, melansir dari Wise Woman Waits (2021) karya Sasha Tjie, penting untuk seseorang memiliki keteguhan hati dalam meyakini impiannya, namun harus diiringi kesiapan melakukan sesuatu.
Tips: mengidentifikasi impian dapat dimulai dari proses analisis terhadap hal-hal yang kamu sukai. Lakukanlah secara perlahan. Setelah memperolehnya, kamu dapat lebih lanjut membangun perencanaan jangka panjang untuk mempertahankan impian tersebut.
3. Membangun sikap penuh disiplin
Berbicara mengenai upaya mengembangkan potensi dan meraih hasil maksimal, sikap disiplin dianggap sangat penting. Pasalnya, melansir dari studi Choirun Nisak Aulina dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, sikap tersebut mengarahkan seseorang pada kehidupan yang lebih baik.
Pandangan tersebut dapat kamu saksikan melalui ragam judul drama Korea yang memperlihatkan beberapa contoh sikap disiplin yang konsisten. Salah satunya adalah disiplin mengikuti rangkaian kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan seperti yang terlihat dalam Dream High (2011).
Tips: ketika kamu telah menetapkan tujuan, kamu sebaiknya turut mengaplikasikan rangkaian upaya dengan sikap disiplin. Artinya sertakan tindakan dengan peraturan mandiri yang mendorongmu untuk terus melakukannya secara konsisten dan bertanggung jawab.
4. Inovatif dalam menghasilkan karya
Perkembangan zaman yang kian modern dapat terlihat jelas melalui kehadiran produk berbasis teknologi yang menjawab rentetan masalah penduduk dunia. Seperti yang terlihat pada Start-Up (2020), inovasi teknologi jelas dijadikan sebagai solusi untuk membantu kehidupan masyarakat.
Namun, inovasi tidak hanya fokus pada dunia teknologi melainkan sistem kerja, peningkatan ekonomi, dan lainnya. Sebut saja, Search WWW (2019) yang memperkenalkan sistem kerja serta strategi terkait trending topic, serta brand awareness di dunia hiburan pada Be Melodramatic (2019).
Tentu, membandingkan adegan drakor dengan kehidupan nyata di negeri Korea Selatan, inovasi nampaknya sudah menjadi bagian dari setiap bidang kehidupan. Terbukti dari kehidupan orang-orang Korea Selatan yang semakin maju dan modern lewat rangkaian inovasi di sekitarnya.
Tips: melatih kemampuan kreativitas dapat dilakukan dengan melihat masalah yang ada di sekitarmu dan merumuskan beberapa ide inovasi yang dapat menjadi solusi. Setelah itu, beranikan dirimu untuk mencoba mengupayakannya, baik melalui perusahaan maupun secara mandiri.
5. Konsumsi makanan sehat
Kamu pasti mengenal sebuah ungkapan yang mengatakan, “You are what you eat” atau artinya kamu adalah produk dari makanan yang kamu konsumsikan. Besar kemungkinan, pandangan tersebut sudah cukup mendarah daging di setiap individu Korea Selatan.
Yup, tanpa perlu menyebutkan beberapa contoh judul-judul drama Korea Selatan, kamu pasti jauh lebih familiar mengenai menu makanan tradisional yang dipertontonkan di drakor, bukan? Sebut saja kimchi, jajangmyeon, kimbap dan lainnya. Tahukah kamu? Semuanya terbilang sangat sehat.
Sebagai contoh, kimchi yang diketahui mengandung senyawa bioaktif yang dapat meningkatkan fungsi cognitive dan sistem kerja memori dalam otak. Hal ini dirumuskan dalam sebuah studi kolaborasi antara Minji Woo, Mi Jeong Kim, dan Yeong Ok Son dari negeri Korea Selatan.
Tips: membangun kehidupan yang sehat harus meliputi konsumsi makanan yang juga sehat. Mulailah dari takaran paling mendasar, yaitu disiplin dalam menerapkan gaya hidup seimbang dengan makan serba secukupnya, berolahraga dan tidur cukup.
So, bagaimana, Bela? Sekarang kamu sudah tahu lima rahasia besar mengapa orang-orang di Korea Selatan cenderung cerdas. Itu artinya, waktunya untuk mencoba mengaplikasikannya.