Kemeriahan Olimpiade Paris 2024 menyambut para atlet dari berbagai negara untuk saling berkompetisi di bidangnya masing-masing dan memperebutkan medali penghargaan. Tentu saja, Indonesia turut mengambil bagian dalam semarak olahraga dunia yang bergengsi ini.
Mengirimkan sejumlah atlet nasional, Indonesia tidak hanya ikut bersaing tetapi juga berhasil mencetak rekor melalui keberhasilan pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung yang sukses membawa pulang medali perunggu, menjadikannya sebagai atlet pertama Indonesia yang berhasil meraih medali di Olimpiade Paris 2024.
Kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perjuangan Gregoria Mariska Tunjung dalam meraih medali Olimpiade? Dan, kamu pasti penasaran juga dengan atlet-atlet badminton lainnya yang pernah membawa pulang medali Olimpiade, bukan?
1. Gregoria Mariska Tunjung (2024)
Medali: Perunggu
Menghadapi Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung telah mempersiapkan diri untuk bekerja keras dalam menghadapi perlombaan badminton melawan pebulu tangkis Spanyol, Caroline Marin. Hasilnya, ia pun berhasil membawa pulang medali perunggu.
Namun, keberhasilan tersebut memang disebabkan keputusan pebulu tangkis Caroline Marin untuk mundur akibat cedera lutut yang dialaminya saat bertanding di babak semifinal badminto melawan pebulu tangkis China, He Bing Jiao, pada 4 Agustus 2024.
“BWF dapat mengonfirmasi bahwa pertandingan perebutan medali perunggu tunggal putri pada Senin 5 Agustus tidak akan berlangsung," tulis BWF melalui akun Instagram @bwf.official, "Medali perunggu akan diberikan kepada Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia.”
Dengan demikian, pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung berhasil menjadi atlet pertama Indonesia yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024 dan satu dari beberapa pebulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih medali di ajang olahraga dunia, Olimpiade.
Fakta menarik: Gregoria pernah bertanding dan mengalahkan sederet tunggal putri top dunia, seperti Akane Yamaguchi, He Bing Jiao, Carolina Marin, dan Pusarla V Sindhu.
2. Maria Kristin Yulianti (2008)
Medali: Perunggu
Pada 2008, Maria Kristin Yulianti berhasil terpilih menjadi salah satu atlet yang mewakili Indonesia di ajang olahraga Olimpiade Beijing 2008. Ia ditugaskan untuk mengerahkan usaha dan tenaganya sebagai pebulu tangkis nasional di cabang olahraga bulu tangkis tunggal putri.
Prestasi yang berhasil diraihnya adalah membawa pulang medali perunggu setelah mengalahkan pebulu tangkis dari China, Lu Lan, dengan skor 11-21, 21-13, 21-15. Hal ini menjadi capaian pertama bagi tunggal putri Indonesia setelah penantian 12 tahun lamanya.
Fakta menarik: Maria Kristin Yulianti menekuni dunia bulu tangkis berkat dukungan sang ayah yang terus memotivasinya, meskipun ia sempat tidak menyukai bulu tangkis.
3. Mia Audina (1996)
Medali: Perak
Pebulu tangkis Mia Audina masih berusia 17 tahun saat dipercaya menjadi salah satu atlet yang mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Atlanta 1996. Ia pun menunjukkan tekad dan kerja keras dalam menghadapi perlombaan badminton di ajang olahraga dunia tersebut.
Hasilnya, Mia Audina berhasil membawa pulang medali perak setelah dikalahkan oleh pebulu tangkis Bang Soo Hyun yang mewakili Korea Selatan. Dalam kekalahannya tersebut, ia bertarung dengan skor 6-11, 7-11, dan tetap menunjukkan usahanya untuk terus berjuang.
Fakta menarik: Mia Audina mengalami puncak karier sebagai atlet nasional saat berusia 15 tahun ketika ia terpilih menjadi salah satu perwakilan Indonesia di Uber Cup 1994.
4. Susy Susanti (1992)
Medali: Emas
Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu, dan momen inilah yang paling berkesan dan tak terlupakan. Susy Susanti adalah pebulu tangkis Indonesia yang berhasil mencetak rekor pertama, yaitu meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.
Saat itu, Susy Susanti mengalahkan atlet bulu tangkis dari Korea Selatan, Bang Soo-hyun, dengan skor 5-11, 11-5, 11-3. Fakta ini menjadikannya sebagai tunggal putri pertama yang menjadi juara di cabang olahraga bulu tangkis di ajang olahraga dunia, Olimpiade.
Tidak berhenti di situ, Susy Susanti kembali memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia dengan mencetak rekor selanjutnya, yaitu membawa pulang medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996. Hal ini menciptakan kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat hingga kini.
Fakta menarik: Kehadiran Susy Susanti di ajang Olimpiade Barcelona 1992 bertepatan dengan debut bulu tangkis sebagai cabang olahraga Olimpiade.
Sungguh kebanggaan bagi masyarakat Indonesia untuk menyaksikan para atlet perempuan Indonesia berhasil mencetak rekor masing-masing. Di atas segalanya, tekad, usaha, dan keberanian mereka untuk terlibat dalam perlombaan dunia sudah cukup membanggakan.