5 Pesan Inspiratif dari Pembicara BFA 2024 Medan: Bangkit dari Masalah

Semua orang pernah mengalami titik terendah atau masalah kehidupan yang menyebabkan perasaan terkapar dan sulit untuk bangkit lagi. Hal serupa pernah dialami oleh Mutya Lifyana baik dalam pekerjaannya maupun ranah kehidupan pribadinya sebagai seorang ibu tunggal. 

Dalam talkshow bertajuk “Empowering Women Through Resilience: A Journey of Finding Strength,” Mutya Lifyana tentu memahami bahwa kondisi di titik terendah adalah hal yang menantang. Dengan kata lain, lumrah untuk mengakui kesedihan kita sebagai manusia biasa.

Namun, penting juga untuk membuat keputusan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Ia pun menyarankan agar kamu tidak memandang diri sendiri rendah. Dengan begitu, kamu dapat melihat perspektif baru bahwa kamu masih mampu untuk berjuang dan bangkit lagi.

Perlu diketahui bahwa emosi merupakan hal yang valid dalam pribadi manusia. Merasakan kesedihan bukanlah hal yang membuatmu menjadi tidak baik, melainkan membuktikan bahwa kamu adalah manusia biasa, seperti halnya tim Popbela dan Mutya Lifyana.

Namun, pahami juga untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Sebaliknya, carilah strategi yang tepat untuk dijadikan sebagai ‘Penyemangat Kesedihan.’ Dalam hal ini, Mutya Lifyana memahami bahwa setiap orang pastilah memiliki strategi yang berbeda-beda.

Bagi Mutya Lifyana sendiri, strategi yang telah dilakukannya dan terbukti berhasil untuk fase kehidupannya adalah mengarahkan orientasi pikiran agar tidak terlalu fokus pada satu masalah saja. Jika melakukannya, kondisi mental seseorang justru dapat semakin terpuruk.

Jadi, apa yang harus dilakukan? Baginya, penting untuk melatih diri dalam membangun kondisi hati yang penuh keikhlasan. Dari keikhlasan ini, kamu dapat memfokuskan diri untuk belajar mengenal diri sendiri serta  potensi diri yang mungkin belum diketahui selama ini.

Perlu diingat bahwa masalah kehidupan bukanlah faktor yang mendefinisikan dirimu, melainkan responsmu terhadap masalah. Apakah kamu cukup bijak untuk merespons masalah kehidupan dengan membangun dirimu menjadi lebih baik atau malah merusak?

Mutya Lifyana telah mengalami banyak momen pasang surut dalam kehidupannya, baik sebagai influencer maupun sebagai ibu tunggal. Namun, Mutya Lifyana menyadari bahwa dirinya harus mengarahkan fokus kehidupannya pada pengembangan diri yang bermanfaat.

Dari pengalamannya tersebut, Mutya Lifyana pun berpesan kepada kamu yang sedang mengalami masalah untuk mencoba fokus pada apa yang ada. Dengan kata lain, syukuri tugas atau pekerjaan sebagai berkat yang dipercayakan untuk kamu kelola sedemikian rupa.

Dari situ, jangan lupa kembangkan potensi dan kemampuan dirimu dengan bekerja keras dan selalu bertanggung jawab. Tahukah kamu? Kedua sikap positif ini dapat membuka pintu-pintu kesempatan baru yang membawamu keluar dari keterpurukan.

Chiyo Bastanda Sitepu, yang dikenal juga dengan nama Bapakabupaten (@bapakabupaten), adalah seorang influencer yang sering membicarakan hal-hal penting dalam kehidupan sosial dengan gaya penuh humor yang ringan. Ia pun mendedikasikan dirinya untuk meningkatkan kesadaran terhadap topik-topik yang menurutnya perlu dibicarakan dengan pikiran terbuka.

Banyak studi menemukan bahwa marah atau sekadar membentuk raut wajah cemberut cenderung lebih melelahkan dan berpotensi meningkatkan stres serta tekanan. Dengan begitu, penyelesaian masalah memang lebih baik dilakukan secara santai dan tidak tegang.

Dalam talkshow bertajuk “Laughing Through Life: A Conversation,” Bapakabupaten mengungkapkan bahwa ia cenderung memilih untuk membangun diskusi mengenai masalah-masalah yang patut dibicarakan dalam nuansa komedi yang menyenangkan.

Cara ini dapat meringankan emosi lawan bicara sehingga bersifat efektif dalam menciptakan pemikiran yang terbuka dan mengarahkan seseorang untuk ikut menemukan solusi perubahan yang bermanfaat. Dengan begitu, masalah diharapkan dapat teratasi.

Namun, komedi memang tidak selalu menjadi satu-satunya cara yang efektif. Bapakabupaten menyarankan bahwa setidaknya kamu dapat menghadapi masalah dan/atau diskusi dengan orang lain secara santai. Maksudnya, hindari kondisi emosi yang meledak-ledak!

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, membangun diskusi dengan cara yang santai memiliki potensi yang lebih baik untuk memecahkan suatu masalah. Namun, beberapa faktor menentukan apakah suatu keadaan dapat dihadapi dengan diskusi atau sebaliknya.

Dalam talkshow di acara BeautyFest Asia 2024 di Medan, Bapakabupaten mengungkapkan bahwa ia kerap menghadapi kritik yang tidak membangun atau sekadar kata-kata yang mengoyak perasaan ketika bertemu dengan orang-orang tertentu.

Dari pengalamannya tersebut, Bapakabupaten menyadari bahwa ia kerap memilih untuk diam dalam beberapa kesempatan. Dengan kata lain, penting untuk mengetahui waktu yang tepat untuk berdiskusi secara bijak serta kapan harus diam atau mengalah.

Dengan demikian, kamu sudah mengetahui hal-hal apa yang sebaiknya kamu lakukan sebagai respons dalam menghadapi tekanan. Ingat, masalah tidak harus selalu menjadi medan perangmu; ada saatnya untuk mengalihkan pandangan ke sudut yang lain, mengerti?

Kami berharap pesan-pesan inspiratif di atas dapat memovitasimu serta menginspirasimu untuk membuat keputusan yang bijak. Semoga kamu senantiasa sukses dalam segala hal!