Ketika Voice Issue jadi tema #IAMREAL bulan ini, saya langsung menentukan pilihan. It has to be Nadin Amizah. No matter what, it has to be her. Kenapa? Menurut saya, Nadin adalah salah satu penyanyi yang bisa secara tulus mengekspresikan perasaan lewat lagu yang dinyanyikannya. Saya sendiri cukup jadi follower setia Nadin. Mulai dari menonton setiap video cover-nya di Youtube, kolaborasinya bersama Dipha Barus dan Matter Halo, hingga akhirnya, Nadin muncul bersama lagu ciptaanya sendiri berjudul Rumpang, which I love.
Nggak cuma itu, sebagai seorang penulis, saya kagum dengan keahlian Nadin dalam merangkai kata-kata menjadi begitu bermakna, walau tak jarang kata-kata tersebut merefleksikan kesedihan, tapi Nadin begitu apik menatanya jadi begitu enak didengar dan indah untuk dibaca.
Makanya, saya sempat deg-degan juga ketika saya menghubungi sang manajer sekaligus ibunda Nadin karena jadwal Nadin cukup padat. Bahkan saat hari pemotretan tiba, saya masih khawatir, karena ibu Nadin mengabarkan putrinya sedang demam. Yang terpikir saat itu, sedih banget kalau saya nggak jadi bertatap muka langsung dan mengulik soal lagu terbarunya. But. thank God, Nadin tetap muncul di lokasi pemotretan bersama sang ibu.
Kesan pertama saat saya bertemu Nadin adalah ramah dan sopan. Cukup salut juga, karena walaupun sedang sakit dan sedikit bindeng, Nadin pun dengan sabar menunggu giliran untuk difoto, walaupun jadwal saat itu sedikit mundur. Sambil menunggu, saya pun mengobrol cukup banyak dengan perempuan berambut keriting tersebut. Dari hobinya cover lagu di Youtube, rasa galau yang kerap dialami, hingga lagu Rumpang yang mendapat banyak respon positif.
Jatuh cinta dengan musik sejak kecil
Musik sudah menjadi bagian dari kehidupan Nadin sejak dirinya kecil. Sang ibunda telah memperdengarkan lagu-lagu Beyonce dan Rihanna. Nggak heran, jika ditanya apa cita-citanya waktu kecil, jawaban Nadin adalah “I want to be a singer.” Namun, jika kebanyakan anak kecil saat itu biasanya akan mengubah cita-citanya, tidak dengan Nadin.
Beranjak dewasa, bahkan hingga saat ini, rasa ingin menjadi penyanyi tersebut masih tetap ada. “Aku memang sangat senang dikelilingi oleh hal berbau seni, terutama musik.” jelas Nadin tentang kecintaannya terhadap musik. Dari situ juga, Nadin akhirnya berani membuat cover lagu di Youtube.
Musik punya arti besar di hidup Nadin
Musik itu ibarat tulang punggung untuk Nadin. Tanpanya, Nadin mengaku tak akan bisa berdiri tegak. “Musik itu sudah sangat mengubah banyak aspek dalam hidupku dan membantu aku untuk menyuarakan apa yang ingin aku suarakan. Musik juga membantu aku saat aku nggak tahu harus curhat ke siapa.”
Lewat musik juga, Nadin berhasil mencurahkan rasa galau dan sakitnya ketika patah hati. Itu juga awal mula lagu Rumpang tercipta. Nadin yang saat itu baru saja merasakan putus cinta (sekitar tahun 2016) memutuskan ia harus mencurahkan isi hatinya. Salah satunya adalah lewat tulisan. Ia pun meminta sang nenek untuk membuat instrumen. Awalnya, ia hanya mendiamkan instrumen yang dikirimkan neneknya.
Sampai suatu malam ia terbangun dan menangis karena mimpi buruk yang ia alami. "Pagi tadi aku masih menangis, ada rasa yang tak kunjung mati." Begitu penggalan lirik awal dari lagu ciptaannya. Butuh sekitar dua tahun bagi Nadin untuk mencurahkan segala isi hatinya hingga lagu tersebut selesai. Perempuan berusia 18 tahun ini mengaku tidak banyak yang ia sampaikan lewat lagu ini. Ia hanya ingin bercerita dan memberi tahu pendengar bahwa rasa sakit itu sesuatu yang alami. "If you're sad, you have to feel it."
Ingin selalu menghasilkan karya yang jujur
Walaupun biasanya terinspirasi dari hal-hal personal ketika menulis lagu, Nadin mengatakan ia ingin lebih mendapat banyak pandangan tentang dunia agar ia bisa menulis lagu tanpa merasakan kesedihan. "It takes a lot of energy to be sad and i don’t want to always be sad. Jadi, aku masih ingin terus berkarya, tapi aku nggak mau menguras energi untuk mengeluarkan karya itu."
Nggak hanya sembarang karya, Nadin ingin menghadirkan musik yang jujur secara konsisten. "I want to stick to my vulnerability as my biggest weapons. It's nothing to be ashamed of. It's nice to see someone naked with their feelings in a world full of armored people."
Terakhir Nadin menambahkan, masih banyak yang ingin ia lakukan selain berkarya lewat musik. Namun, apapun itu, ia ingin berkarya secara tulus. "I don't know where I'll end up in, but I will follow my heart to it."
Photo credit
Photographer: Michael Cools
Asst. Photographer: Rahmadina Aina Saraswati
Makeup & Hair: Engelina Inez
Stylist: Ivan Teguh Santoso
Fashion Editor: Michael Richards
Videographer: Evan Varia
Wardrobe: sweater Stradivarius, dress Patrcik Owen
Lokasi: Dharmawangsa Studio