Berawal dari nekat, Dinar Amanda dengan yakin meninggalkan pekerjaannya untuk melakukan sesuatu yang dicintainya. Berkarya. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk para pecinta makeup, khususnya lipstik. Bersama dengan tiga orang temannya, Naya, Sarah, dan Novi, mereka membangun Rollover Reaction.
Produk liquid lipstick pun jadi barang pertama yang dihadirkan. Bukan tanpa sebab, Dinar dan ketiga partner bisnisnya memilih produk tersebut karena produk ini masih terbilang jarang di saat mereka membangun bisnis ini di tahun 2014. Dengan tekad yang bulat, sejumlah riset yang dilakukan berkali-kali, dan berbagai persiapan selama dua tahun, Rollover Reaction akhirnya resmi berdiri di tahun 2016.
Lulusan desain yang nggak punya basic bisnis
“Aku tuh sebenarnya lulusan desain dari ITB (Institut Teknologi Bandung).” jelas Dinar pada Popbela di kawasan Cipete siang itu. Namun, beruntung ia memiliki teman-teman yang kuliah di jurusan bisnis dan sering mengerjakan berbagai business project. Karena memiliki kecintaan yang sama, yaitu makeup, mereka pun memantapkan diri untuk membangun bisnis bersama.
Dinar juga beruntung bahwa ia jarang mengalami masalah berarti, walaupun bisnis ini didasarkan pada empat kepala. “Untungnya, kita berempat punya role berbeda yang nggak crossing. Jadi, aku sebagai lulusan desain, tugas aku di konsep, marketing. Untuk bisnisnya ada teman aku. Ada juga yang megang financing dan management. Jadi, kita memang saling melengkapi aja.”
Lipstik lokal rasa luar negeri
Produk lokal itu tidak bagus! Stigma itulah yang berusaha dipatahkan oleh Dinar lewat Rollover Reaction. Oleh karena itu, Dinar bersama dengan teman-temannya pun berusaha menetapkan standar untuk kesemua produk Rollover Reaction. “Dari awal kita sudah membuat produk ini dengan sebuah standar." jelas adik dari Putricahya ini.
Hal ini pun terlihat dari kemasan yang dibuat seperti packaging produk luar (asing). Lewat hal ini, Dinar ingin menunjukkan produk lokal juga nggak kalah sama brand luar. Hal itu juga diimbangi dengan kualitas produk yang diberikan oleh Dinar lewat brand kosmetiknya.
Pilihannya cuma dua, 100% atau 110%!
Melihat dunia kecantikan yang sedang sangat berkembang di Indonesia, Dinar pun berharap bahwa Indonesia bisa menciptakan trennya sendiri. Menurutnya, masih banyak persepektif yang harus disamakan terlebih dahulu. "Standar kecantikan di Indonesia masih stereotyping, masih banyak yang menganggap cantik itu yang putih, yang rambutnya panjang. Aku sih inginnya Rollover Reaction bisa merangkul bahwa cantik itu bukan hanya yang seperti itu. Setelah itu baru deh kita bisa menciptakan tren sendiri."
Mengakhiri sesi wawancara dengan Popbela, Dinar pun membagikan tips untuk kamu yang sedang ingin membangun bisnis. "If you want to do or create something, visinya harus jelas. Bahkan bukan sekedar impian lagi, kamu harus punya visual yang jelas. Lalu, kalau nggak kasih 100%, kasih 110%. Dan nekat! Itu aja!"
Photo Credit:
Photographer: Andre Wiredja
Makeup & Hair: Jilly Loren, Sari
Stylist: Wilsen Willim
Fashion Editor: Michael Richards
Asst. Stylist: Ranti Kusuma, Soraya Aini
Wardrobe & Accessories: Wilsen Willim, RACCOONANDBABIES
Location: NPM Studio