Menghibur, menggugah hati dan menggemaskan, mungkin tiga kata inilah yang cocok menggambarkan pertunjukkan Vienna Boys Choir yang belum lama ini telah diadakan di teater Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Konser dibuka dengan kata sambutan oleh Choirmaster, Manolo Cagnin yang berusaha menyampaikannya menggunakan bahasa Indonesia. Meski dengan pengucapan yang terbata-bata, Manolo tampak senang dan bersemangat untuk memulai pertunjukkan. Saat memasuki panggung, anak-anak dari Vienna Boys Choir terlihat menggunakan seragam berwarna putih. Seperti di konser-konser klasik lainnya, pertunjukkan ini dibagi menjadi dua sesi.
Di sesi pertama, salah satu anak dari Vienna Boys Choir menyanyikan lagu Ave Maria sebagai ungkapan rasa senangnya berada di Jakarta dan menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang indah. Alunan piano lembut dari Manolo menghantar suara sang anak yang terdengar merdu saat menyanyikan lagu gubahan Franz Schubert pada tahun 1825 tersebut. Di sesi ini pula, paduan suara yang telah berdiri sejak 600 tahun itu menyajikan penampilan menghibur dengan lagu berjudul Duetto buffo di due gatti atau humorous duet for two cats. Lagu ini tidak memiliki lirik seperti pada umumnya, hanya berupa pengulangan kata meow layaknya suara kucing. Namun, empat orang dari anggota Vienna Boys Choir menyanyikannya dengan tingkah laku yang lucu sehingga membuat para penonton tertawa.
Sedikit berbeda dengan sesi sebelumnya, di sesi kedua, Vienna Boys Choir banyak menyanyikan lagu-lagu kontemporer. Sesi kedua diawali dengan pertunjukkan lagu dari karangan Bob Merrill di tahun 1921-1998 yakni Mambo Italiano. Pada lagu ini, Vienna Boys Choir menggunakan beberapa alat musik seperti gitar, shaker percussion, the triangle, dan tambourine. Menariknya lagi, di lagu berikutnya yakni Nella Fantasia (In My Fantasy) dari film The Mission (1986) dinyanyikan oleh tiga anggota paduan suara dan satu orang lagi memainkan biola bersama iringan piano dari Manolo. Sesi ini juga menyajikan penampilan solo dari salah satu anggota Vienna Boys Choir yang menyanyikan lagu Amazing Grace.
Suasana tenang begitu memenuhi ruangan sehingga membuat saya serta penonton lainnya begitu menikmati pertunjukkan ini. Tanpa terasa pula, pertunjukkan Vienna Boys Choir ini sudah mencapai lagu terakhir. Namun sebelum mengakhiri penampilannya, Vienna Boys Choir sekali lagi membuat kejutan untuk penonton dengan menyanyikan lagu Indonesia berjudul Si Jali-jali. Walaupun dengan pelafalan yang sedikit terdengar lucu, lagu ini sukses dibawakan oleh Vienna Boys Choir dan tentu saja mereka menuai tepuk tangan yang sangat meriah dari penonton. Akhirnya, pertunjukkan pun ditutup dengan lagu Prepare Ye The Way of The Lord dan beberapa anak-anak Vienna Boys Choir turun dari panggung untuk bersalaman dengan penonton.
Wah, Popbela sangat berharap bisa kembali menikmati pertunjukkan dari Vienna Boys Choir di kesempatan berikutnya.