5 Film seputar Rasialisme yang Diangkat dari Kisah Nyata

Wajib ditonton untuk memahami dan belajar dari sejarah

5 Film seputar Rasialisme yang Diangkat dari Kisah Nyata

Isu seputar rasialisme memang bukan hal baru yang menjadi persoalan di berbagai belahan bumi. Sejak zaman perbudakan hingga saat ini, rasialisme masih terus nyata kehadirannya. Munculnya tagar #blacklivesmatter dan #blackouttuesday, yang ramai diperbincangkan di media sosial akibat kejadian yang merenggut nyawa mantan supir truk bernama George Floyd di Amerika, menjadi bukti bahwa tindakan prasangka yang memosisikan suatu ras lebih rendah ini masih eksis hingga kini. 

Kematian Floyd bukanlah kasus pertama yang menunjukan bahwa perilaku rasisme masih terus berlangsung di kehidupan sehari-hari. Melansir dari The Guardian, di Amerika Serikat, nyatanya masih banyak orang kulit hitam lainnya yang juga kehilangan nyawa akibat perilaku rasisme ini. Namun, sayangnya, banyaknya korban meninggal akibat perilaku rasisme ini tidak membuat para pelaku menjadi sadar bahwa tindakannnya tersebut merupakan perbuatan yang salah dan bahkan melanggar hak asasi manusia. 

Bebagai macam cara dilakukan agar para pelaku rasisme sadar dan tidak melakukan perbuatannya kembali. Mulai dari aksi unjuk rasa hingga mengangkat isu rasialisme dalam medium film dilakukan, agar kesadaran masyarakat meningkat mengenai permasalahan yang belum punah hingga kini ini. Dari banyaknya film yang digunakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran seputar tindakan rasialisme, berikut 5 film seputar rasialisme yang diadaptasi dari kisah nyata.

1. Hidden Figures

Film yang rilis di tahun 2016 ini berkisah mengenai perjuangan tiga perempuan berkulit hitam (yang merupakan minoritas di Amerika Serikat), yang bekerja di NASA pada tahun 1961. Ketika itu, Amerika masih sangat akrab dengan iklim segregasi (pemisahan berdasarkan ras atau warna kulit). Ketiga perempuan tersebut, meskipun cerdas dan pintar, mendapatkan perlakuan diskriminatif di kantor lembaga antariksa kepunyaan AS ini. Perlakuan diskriminatif ini bisa terlihat dari peraturan mengenai penggunaan toilet yang dipisahkan berdasarkan warna kulit. 

Dengan adanya penggambaran mengenai perilaku yang diskriminatif tersebut, secara tidak langsung film ini menunjukan bahwa tindakan rasisme diterima oleh masyarakat kulit hitam pada banyak aspek, termasuk salah satunya pada aspek mengenai kesempatan di tempat kerja. Film yang berhasil mendapatkan tiga nominasi Oscar dan dua Golden Globes serta meraup keuntungan sebesar 236 juta dollar di seluruh dunia ini, wajib kamu tonton karena film ini membawa pesan-pesan inspiratif yang dikemas sangat apik dan menyentuh.

2. The Blind Side

Film yang dibintangi oleh Quinton Aaron dan Sandra Bullock ini mengisahkan kehidupan seorang atlet American football terkenal bernama Michael Oher. Oher memiliki seorang ibu pecandu narkotika dan juga mempunyai masa kecil yang buruk. Kehidupannya yang kelam ini membuat Oher trauma dan lebih memilih untuk hidup sebagai tunawisma. 

Isu rasialisme pada film yang rilis di tahun 2010 ini muncul sebelum Oher memilih untuk menjadi seorang tunawisma. Saat itu, Oher berada dalam lembaga perlindungan anak yang membuat dirinya harus berpindah-pindah mencari orangtua asuh yang mau dan mampu menampungnya. Salah satu orangtua asuh yang saat itu mau dan mampu merawat Oher adalah seorang perempuan berkulit putih bernama Leigh Anne. Keputusan Anne untuk mengasuh Oher mendaptkan respon yang kurang baik dari orang terdekat Anne karena Oher merupakan anak berkulit hitam. Meskipun begitu, Anne mengabaikan sikap rasisme para orang terdekatnya tersebut dan tetap menjaga, merawat, serta mendidik Oher sampai menjadi seorang atlet terkenal di Amerika Serikat.

3. The Great Debaters

Film karya aktor Denzel Washington yang juga duduk di kursi sutradara ini mengisahkan bagaimana orang-orang berkulit hitam mendapatkan perlakuan diskriminatif, yaitu salah satunya adanya pemisahan kampus untuk anak-anak kulit putih dan kulit hitam. Perbedaan kampus berdasarkan warna kulit ini berpengaruh terhadap fasilitas yang ada di kampus tersebut. Biasanya, kampus khusus anak kulit putih akan mendapatkan fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan kampus khusus anak kulit hitam. 

Pada film ini, tokoh yang menyuarakan dan menentang tindakan diskriminasi yang banyak dilakukan oleh orang berkulit putih dilakukan oleh seorang profesor dan politisi di Amerika Serikat yang bernama Melvin B. Tolson. Profesor Tolson memperjuangkan kesetaraan kulit hitam melalui pembuktian kapabilitas akademik orang kulit hitam. Pembuktian kapabilitas ini bisa terlihat dari grup debat mahasiswa Willey College, yang merupakan grup debat buatan Profesor Tolson, yang selalu memenangkan lomba-lomba debat yang diikuti oleh mereka. 

Film yang rilis pada akhir 2007 ini, nggak hanya menceritakan diskriminasi yang dialami oleh para orang berkulit hitam dari aspek pendidikan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai pembantaian kejam yang sering didapatkan oleh orang kulit hitam dari sekelompok orang kulit putih.

4. Green Book

Baru rilis tahun 2019 lalu, film ini berkisah mengenai persahabatan antara seorang pianis terkenal asal Jamaica, Don Shirley, dengan seorang bouncer atau “satpam” klub malam bernama Tony Lip. Kisah berawal ketika Don Shirley membutuhkan seorang supir untuk mengantarkannya ke tur konsernya. Tony Lip yang saat itu sedang tidak mempunyai pekerjaan karena klub tempat ia bekerja sedang direnovasi, menerima pekerjaan dari Shirley sebagai seorang supir. 

Tony Lip, sebagai warga kulit putih, awalnya ogah untuk menerima tawaran kerja dari Shirley, tetapi ia sangat-sangat membutuhkan uang. Perjalanan Lip dan Shirley yang awalnya hanya sebatas hubungan pekerjaan lama-lama berubah menjadi hubungan persahabatan yang saling memahami dan melenyapkan batasan ras di antara mereka. 

Berbicara mengenai tur yang dilakukan oleh Shirley, tur ini bertujuan untuk mengubah pandangan warga kulit putih terhadap warga kulit hitam. Tur itu diadakan di kota-kota mengikuti buku petunjuk wisata yang populer di kalangan warga kulit hitam, The Negro Motorist Green Book buatan Victor Hugo Green. Pelaksanaan tur yang diadakan oleh Shirley ini ada karena pengalaman Shirley yang masih sering mendapatkan perlakuan diskriminatif dari orang-orang kulit putih. Film bergenre drama komedi ini mendapatkan penghargaan sebagai Film Komedi Terbaik di Golden Globe Awards 2019, lho.

5. If Beale Street Could Talk

Film tahun 2018 yang merupakan adaptasi dari novel yang berjudul sama ini, bercerita mengenai kisah cinta sepasang pemuda kulit hitam. Berlatar tahun 70-an, film ini juga menggambarkan bagaimana rasisme, kekerasan, dan juga kondisi politik yang terjadi pada masyarakat kulit hitam yang tinggal di Amerika Serikat. Film besutan sutradara Moonlight, Barry Jenkins ini, bisa kamu tonton di platform streaming Netflix.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved