Ramadan hanya tinggal hitungan hari saja, dan seakan sudah jadi rahasia umum, kalau semua orang ingin mengumpulkan banyak pahala di bulan puasa. Sayangnya, banyak orang beranggapan kalau ramadan hanya diisi dengan puasa, salat dan mengaji saja. Padahal lebih dari itu, bulan Ramadan ialah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri. Lewat lima hal yang nampaknya sepele ini, bersiaplah pahalamu jadi berlipat ganda, Bela.
Semoga kamu punya waktu cukup banyak dengan dirimu sendiri saat bulan puasa nanti ya, Bela. Coba kamu ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali kamu berkumpul dengan teman sekolah atau teman kuliahmu? Kalau memang sudah lama tidak bertemu, mungkin Ramadan ini ialah momen yang tepat untuk menyambung kembali tali silaturahmi yang sempat putus itu. Sempatkan untuk membuat acara buka bersama dan undang kawan-kawan lamamu.
Mengurangi bukan berarti kamu tak boleh menggunakannya sama sekali, tapi batasi supaya tak sesering biasanya. Yang harus kamu tahu, penggunaan smartphone di bulan puasa justru akan membuatmu dengan mudahnya tersulut emosi, asik bergosip dengan teman yang sedang berjauhan, atau merasa iri dengan orang lain. Kamu nggak mau pahala segala ibadahmu gugur begitu saja, kan?
Berbagi atau bersedekah sejatinya memang tak perlu menunggu datangnya bulan puasa. Tapi, sedekah sendiri ialah penyempurna ibadahmu selama bulan ramadan ini. Untuk mendulang pahala berlipat, sisihkan sebagian penghasilanmu untuk para fakir miskin yang membutuhkan. Bukan hanya dalam bentuk nominal rupiah, tapi bisa juga berupa sembako atau pakaian bekas layak pakai. Kamu juga bisa pergi ke yayasan sosial untuk berbagi tawa dan canda dengan mereka yang membutuhkan.
Kalau kamu mau mendapat pahala besar tanpa mengeluarkan biaya, keringat, dan tenaga, salah satunya adalah dengan cara ini. Sesederhana meluangkan waktumu untuk mendoakan orang lain saja. Tentu saja mendoakan mereka dengan harapan yang baik-baik. Jangan sampai kamu mendoakan orang lain dalam keburukan, seperti memutus silaturahmi.
Bukan berarti menyuruhmu bermalas-malasan di bulan Ramadan, atau bahkan mendoktrinmu agar lebih senang tidur daripada melakukan amalan lainnya karena termotivasi oleh hal ini. Tapi, yang dimaksudkan dalam hadits ini ialah yang tidurnya memang berniat baik, alias bukan sekadar malas-malasan saja. Jadi, kalau kamu tidur hanya untuk malas-malasan sehingga kemudian tidur dari pagi hingga sore, maka tidurmu itu sia-sia. Tapi, kalau kamu tidur dengan niat agar kuat dalam melakukan salat malam, ini baru namanya ibadah!
Jadi, sudah siap menimbun banyak pahala di Ramadan tahun ini, Bela?