Kalau kamu sering berselancar di media sosial YouTube dan suka mempelajari berbagai bahasa di dunia, kamu pasti akan menemukan satu video yang berjudul 21 Accent yang dibuat oleh Fathiya Izzati. Lewat video berdurasi 5 menit 28 detik itu, namanya kian melambung lantaran banyak yang kagum dengan kemampuan bahasa perempuan yang akrab disapa Chia ini.
Kemampuan Chia menirukan berbagai aksen bahasa Inggris ini didapatkannya lantaran ia sering tinggal dan berpindah di berbagai negara. Chia yang merupakan anak dari salah satu diplomat Indonesia ini beruntung bisa mendapatkan pengalaman tinggal dan merasakan budaya berbeda di sekelilingnya sejak kecil karena mengikuti sang ayah yang sering dipindah tugaskan.
Belum lama ini Popbela berkesempatan untuk ketemu dan ngobrol langsung dengan pemilik akun Instagram @Kittendust ini. Chia curhat soal pengalamannya tinggal di berbagai negara dan berbagi bocoran soal fakta anak diplomat yang nggak banyak diketahui orang. Apa saja? Simak curhatannya berikut ini ya!
Dari semua negara yang pernah kamu tinggali, negara mana yang paling berkesan buat kamu?
New York. Alasannya pas aku tinggal di New York itu adalah saat masa-masa teenager gitu. Aku menghabiskan masa remaja di sana. Jadi berkesan banget. Tapi Kanada juga berkesan karena indah.
Karena pernah tinggal di berbagai negara, pastinya kamu sudah mengalami sendiri perbedaan budaya dan lain sebagainya. Apa sih perbedaan menurut kamu?
kittendust-7c97ba60cc6b23aabf990899c4b75efe.jpg" src="https://cdn.popbela.com/content-images/post/20180717/kittendust-7c97ba60cc6b23aabf990899c4b75efe.jpg" />Instagram.com/kittendust
Perbedaan menurut aku itu adalah sesuatu yang bisa aku pelajari dan menambah wawasan tersendiri. Misalnya, waktu tinggal di luar negeri aku dengan mudahnya mengajak cowok untuk hangout bareng ke luar tanpa harus ada status dan sebagainya. Tapi, pas aku balik ke sini dan aku ngajak cowok untuk jalan bareng mereka baper dan malah menganggap aku php. Padahal wajarlah kalau aku mengajak teman cowokku untuk main bareng. Perbedaan norma yang kecil-kecil seperti itu nambah wawasan aku dan bikin aku belajar lagi kalau memang setiap negara atau setiap tempat pasti punya perbedaan masing-masing. Dan itu unik.
Budaya Indonesia apa sih yang menjadi pegangan kamu meskipun kamu sering bolak-balik tinggal di luar negeri?
Instagram.com/kittendust
Kalau di luar negeri, aku masih menggunakan bahasa Indonesia saat di rumah atau ketemu dengan teman-teman Indonesia. Terus aku juga masih pegang banget sopan santun kayak salim ke orangtua. Dan satu lagi, aku masih memanggil orang yang lebih tua dengan title-nya. Nggak seperti orang ekspatriat yang memanggil orang lain dengan namanya saja padahal dia lebih tua.
Sedemokratis apa sih di luar negeri ketika kamu membuat konten? Misalnya kalau kamu berkomentar negatif di Indonesia, kamu akan langsung dihujat balik. Bagaimana dengan di luar negeri?
Instagram.com/kittendust
Bener sih kalau kita bisa bebas berpendapat di sana. Saat ini di luar pun keadaannya hampir sama dengan Indonesia karena adanya internet. Tapi, memang benar kalau di Indonesia kamu harus hati-hati banget saat mengunggah atau berkomentar dengan tentang sesuatu. Apalagi kalau berhubungan dengan agama. Aku pernah membuat konten dengan tipe question and answers gitu.
Ada satu pertanyaan tentang LGBT dan aku jawab sebiasa mungkin. Dari jawaban yang aku lontarkan, menurutku aku nggak memihak mana pun. Tapi karena jawaban itu, aku pernah gagal menjadi pembicara di suatu acara karena pernyataanku soal LGBT itu. Padahal sudah tanda tangan kontrak tapi terpaksa harus cancel. Dari kejadian itu aku belajar satu hal bahwa di Indonesia lebih baik kita berada di tengah dan hati-hati banget saat mengunggah sesuatu. Nggak boleh terlalu kanan dan nggak terlalu kiri juga.
Apa sih fakta unik tentang anak diplomat? Misalnya nih, kalau istri diplomat kan katanya nggak boleh bekerja karena nanti harus mengikuti suaminya di mana ia bertugas. Kalau anak diplomat, ada nggak peraturan atau fakta unik seperti itu?
Instagram.com/kittendust
Fakta unik anak diplomat yang nggak banyak orang tahu adalah harus banget bisa tari bali atau tari saman. Alasannya supaya kita bisa ikutan tampil kalau ada acara di kedutaan. Tapi bukan tari-tarian aja sih. Semua budaya Indonesia yang bisa kita pelajari, ya pelajari saja. Pasti akan kepake kok kalau di luar negeri. Banyak orang berpikir kalau anak diplomat itu sok bule atau gimana, mereka nggak tahu kalau sebenarnya di sini kami memperjuangkan dan memperkenalkan Indonesia lewat budaya. Mereka pikir kalau anak diplomat itu lupa dengan Indonesia, kerjanya jalan-jalan terus, itu nggak benar. Justru kami di sini mendalami banget budaya Indonesia supaya orang luar negeri semakin kenal dengan Indonesia.