Para pencinta film Titanic, saatnya kembali bernostalgia dengan kisah romansa sekaligus mengingat peristiwa tenggelamnya kapal Titanic di Samudera Atlantik pada 15 April 1912. Pasalnya, film garapan sutradara James Cameron itu akan tayang di bioskop dengan format 4K 3D sehingga kamu dimanjakan dengan suguhan visual sempurna.
Film yang dibintangi Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet ini turut rayakan hari jadinya yang ke-25 tahun pada 10 Februari mendatang. Berkaitan dengan kisah roman epiknya, film tersebut juga memeriahkan Hari Valentine yang bertepatan pada 14 Februari setiap tahun.
Menjadi film terhebat sepanjang masa, Titanic telah berhasil meraih banyak penghargaan, termasuk 11 Piala Oscar. Semua ini berkat James Cameron yang dengan detailnya melakukan riset data terkait peristiwa kapal yang "tak akan tenggelam" itu.
Namun, tahukah kamu kalau sebagian adegan dan tokoh di baliknya merupakan kisah nyata? Dari tragis, takjub, hingga yang kontroversial, simaklah 10 tokoh Titanic dengan kisah nyatanya. Sebelum lebih jauh, artikel ini mengandung spoiler bagi kamu yang belum pernah menonton filmnya, ya!
1. Ida dan Isidor Strauss
Isidor Strauss adalah pemilik R.H. Macy and Company—sebuah perusahaan department store di kota New York. Pada April 1912, ia bersama istrinya tengah dalam perjalanan bisnis ke Jerman. Tetapi, saat hendak kembali ke Amerika, ia tertarik untuk menumpangi Titanic yang megah itu. Tak hanya istrinya saja, ia membawa dua pembantunya, Ellen Bird dan John Farting.
Menurut Ellen Bird, pasangan suami istri itu menolak untuk menaiki sekoci penyelamat. Hal ini lantaran Isidor melihat seorang pria muda tidak diizinkan untuk naik. Ida juga lebih memilih untuk menemani suaminya itu, terlebih ia sudah puluhan tahun bersama menjalin hubungan.
Di filmnya, pasangan ini terlihat berpelukan bersama di ranjang mereka. Namun sebenarnya, Ellen Bird melihat kedua majikannya itu bergandengan tangan di kapal. Pada akhirnya, tubuh Isidor Strauss ditemukan dan dimakamkan di Pemakaman Woodlawn, New York. Akan tetapi, sayangnya Ida Strauss dan John Farting tidak ditemukan jasadnya.
2. Navratil bersaudara
Kisah pilu datang dari dua anak yang berkelana bersama ayahnya yang bernama Michel Navratil Sr. Mirisnya, sang ayah berpisah dengan ibu kedua anak tersebut, Marcelle Caretto. Navratil bersaudara bersama ayahnya berencana liburan ke Amerika Serikat dengan membeli tiket kelas menengah. Namun, ayah mereka memakai nama lain sebagai Louis M. Hoffman, dan kedua putranya bernama Lolo dan Momon.
Saat tragedi, Navratil bersaudara berhasil menaiki sekoci penyelamat, tetapi sayangnya itu menjadi yang terakhir. Ayahnya memutuskan untuk tetap di atas kapal yang akan tenggelam itu. Kedua anak tersebut hanya fasih berbahasa Prancis dan tidak membawa barang-barang pribadinya.
Sementara itu, Marcelle Caretto mati-matian mencari kedua anaknya yang hilang tanpa jejak. Namun, sebuah surat kabar yang memberitakan tentang kisah "dua anak terlantar di lautan" itu membuatnya langsung bergegas menuju pusat layanan anak. Ia juga mengungkapkan kedua anak tersebut bernama asli Michel (4) dan Edmond (2).
Sebulan lebih setelah Titanic tenggelam, Marcelle berhasil bertemu kembali dengan kedua anaknya di New York dan memutuskan pulang ke Prancis.
3. Margaret (Molly) Brown
Molly Brown (45) adalah perempuan dengan tubuh berisi yang diejek oleh sebagian besar penumpang kelas atas, jika melansir dari film Titanic. Sebelumnya, ia tinggal dengan suaminya di Kairo, Mesir. Tetapi, ia mendapat kabar jika salah satu cucunya sakit sehingga memutuskan segera pergi ke New York dengan menumpangi Titanic.
Kisahnya yang terkenal adalah saat ia menaiki sekoci penyelamat nomor enam. Ia sempat berdebat dengan Robert Hichens, salah satu kru dek Titanic yang bertugas membawa sekoci tersebut. Molly bersikeras kembali dan menarik sebanyak mungkin orang untuk menaiki sekoci.
Hichens menolak karena menganggap suasana di sana terlalu kacau dan kemungkinan orang lain akan merebut tempat mereka di sekoci penyelamat itu. Keberanian Molly tak hanya sampai situ saja, ia juga menyemangati penumpang sekoci lain untuk terus bertahan melawan dinginnya Samudra Atlantik.
Ia akhirnya selamat berkat pertolongan dari kapal penyelamatan, Carpathia. Ia mengakhiri hayatnya lantaran tumor otak pada 26 Oktober 1932 di New York.
4. Violet Jessop
Violet Jessop adalah pramugari kapal laut yang berhasil selamat dari tragedi besar tenggelamnya Titanic. Nasib kehidupannya sepertinya kurang beruntung, terlebih dirinya telah menaiki tiga kapal yang berujung malapetaka. Mulai dari Britannic yang meledak dan tenggelam pada 1916, Olympic yang tertabrak kapal lain dan berhasil terapung, serta Titanic yang fenomenal.
Saat Titanic mulai tenggelam, kru dek atas meminta Jessop untuk membantu penumpang yang tidak berbahasa Inggris. Ia sempat menyiapkan sekoci penyelamat lainnya dan menenangkan para penumpang sebelum ia menaiki sekoci nomor 16.
Saat sekoci mulai turun ke lautan, salah satu petugas kapal meminta Jessop untuk menjaga seorang bayi sebelum mencapai kapal Carpathia. Keduanya selamat dan ada sang ibu yang mengambil bayinya, namun langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata.
Jessop pensiun dari kariernya di dunia maritim di tahun 50-an dengan mendapat julukan sebagai "Miss Unsinkable". Ia meninggal pada 1971 di usia 83 tahun.
5. Harold Sydney Bride dan Jack Phillips
Harold Sydney Bride dan Jack Phillips menjadi pahlawan yang menyelamatkan ratusan penumpang kapal Titanic. Mereka menjadi operator telegraf yang bekerja saat Titanic tenggelam di malam hari. Berdasarkan dokumenter, Titanic mengalami masalah kelistrikan pada telegrafnya sehari sebelum kecelakaan terjadi.
Panduan perangkat telegraf Marconi menyebutkan jika hal tersebut terjadi, operator harus menyerahkan permasalahan itu pada teknisi Marconi keesokan harinya, dan menggunakan koil darurat yang sumber dayanya berasal dari baterai.
Harold Sydney Bride dan Jack Phillips tetap memperbaiki kelistrikan telegraf yang justru menyelamatkan banyak orang. Keesokan harinya, Titanic harus mengirimkan sinyal SOS kepada kapal terdekat. Koil darurat tersebut hanya bisa menjangkau radius 96-112 mil, sedangkan perangkat telegraf bisa lebih jauh.
Kapal Carpathia berjarak lebih dari 112 mil dari Titanic dan sedang bergerak menjauh. Berkat Harold Sydney Bride dan Jack Phillips, sinyal SOS bisa sampai ke kapal Carpathia. Harold Sydney Bride dan Jack Phillips juga masih mengirimkan sinyal SOS hingga beberapa menit terakhir sebelum Titanic tenggelam.
Harold Sydney Bride berhasil selamat setelah mengalami pengalaman mengerikan di Samudra Atlantik. Jack Phillips meninggal dunia, namun tidak tahu pasti alasannya. Beberapa saksi mata melihat Jack Phillips hanya terdiam, lalu jatuh ke lautan.
Besar kemungkinan Jack Phillips merasa kelelahan. Malam itu adalah shift Jack Phillips yang bekerja sejak jam delapan pagi hingga jam dua dini hari. Sebelum shift-nya berakhir, ia harus menghadapi kapal Titanic yang tenggelam.
6. Frederick Fleet
Frederick Fleet, seorang pelaut asal Inggris yang berusia 25 tahun. Ia menjadi awak kapal Titanic dan menjadi salah satu saksi dari pelayaran naas itu. Ia juga terkenal dengan ucapannya, "Iceberg! Right ahead!". Pada 14 April pukul 10.00 malam setempat, ia bertugas untuk memantau adanya bongkahan es di lautan bersama rekannya, Reginald Lee.
Pada pukul 11.39 malam, Fleet tiba-tiba melihat gunung es di hadapannya. Merasa panik, ia membunyikan bel dan memberitahu seluruh awak. Ia diperintahkan untuk mendayung sekoci penyelamatan nomor enam, perahu yang sama yang ditumpangi Molly Brown. Ia berhasil membawa penumpang sekocinya menuju kapal Carpathia.
Memasuki usia tuanya, Fleet menderita depresi dan akhirnya bunuh diri pada tahun 1965.
7. John Jacob Astor
John Jacob Astor adalah orang terkaya di Titanic. Ia terkenal sebagai pendiri hotel Waldorf Astoria di New York. Ia naik ke kapal tersebut bersama istri barunya, Madeleine. Ada satu adegan saat Rose menggosipkan Madeleine yang sedang hamil kepada Jack Dawson.
Sutradara James Cameron menyampaikan dalam dokumenternya bahwa ada adegan Astor dan istrinya yang terpotong dalam produksi film Titanic karena kendala waktu. Adegan tersebut merupakan kisah nyata karena pelampung yang dikenakan Madeleine ukurannya tidak sesuai dari yang seharusnya.
Rupanya, suaminya yang memodifikasi pelampung Madeleine. Astor merobek pelampung istrinya, lalu mempelajari kinerjanya, kemudian membuatnya lebih kecil agar istrinya merasa lebih hangat. James Cameron menyatakan, kemungkinan pelampung kecil itu yang menyelamatkan Madeleine dari dinginnya Samudra Atlantik malam itu.
John Jacob Astor meninggal dunia, tubuhnya ditemukan sepuluh hari setelah tenggelamnya Titanic. Ia kemudian dimakamkan di Pemakaman Gereja Trinity, New York.
8. Noël Leslie
Noël Leslie, atau dikenal sebagai Lady Rothes, adalah istri bangsawan sekaligus filantropis. Ia berperan penting dalam tragedi naas ini ketika ia mengambil alih salah satu sekoci dan membantu mengarahkannya ke tempat aman. Ia memimpin sekoci nomor delapan selama lebih dari satu jam.
Tak luput dari itu, ia juga menenangkan sesama penumpang dengan nyanyian lagu sembari melewati malam tergelap dalam hidup mereka. Sesaat menaiki Carpathia, ia juga mengurus para perempuan dan anak-anak hingga menjahit pakaian untuk bayi.
Setelah berhasil mencapai daratan, Lady Rothes memilih untuk menghindari atensi publik atas jasanya sebagai pahlawan besar dari peristiwa tersebut. Namun, ia menjalin hubungan lebih dekat dengan seorang awak kapal yang bertanggung jawab atas sekocinya, Tom Jones.
Lady Rothes memberikannya arloji saku perak, dan sebagai imbalannya Tom Jones mengiriminya sebuah plakat sekoci mereka. Lady Rothes terus bertukar surat dengan pria itu sampai akhir hayatnya pada 1956.
9. William Master Murdoch
Salah satu adegan dramatis yang membuat James Cameron menyesal adalah adegan William Master Murdoch. Menurut jalan ceritanya, ia menembak salah satu penumpang dan bunuh diri. Dengan keadaan kritis dan rasa putus asa para penumpang kapal Titanic, sebenarnya siapapun yang memiliki senjata bisa melakukannya.
James Cameron memberikan adegan itu pada Murdoch. Akan tetapi, adegan tersebut membuat marah keluarga mendiang Murdoch. James Cameron tidak sepenuhnya bersalah. Terungkap pada malam tenggelamnya Titanic, terdapat senjata api untuk mengendalikan situasi. Beberapa menyatakan petugas kapal yang menembakannya, namun di antara lainnya menyangkal hal itu.
Ada saksi yang mengungkapkan setelah tembakan tersebut, petugas kapal itu akhirnya bunuh diri. Banyak orang yang menarik kesimpulan jika petugas tersebut adalah Murdoch. Selain perkara penembakan, Murdoch juga terlibat dalam kronologi tragedi Titanic. Berkaitan dengan statusnya sebagai Perwira Pertama di kapal itu, Murdoch yang memberi perintah untuk menghindari gunung es sebelum Titanic akhirnya menabraknya.
Kasus ini masih menjadi misteri, apakah adanya salah perintah atau miskomunikasi antara Murdoch dengan bawahannya. Bahkan, ada sebuah situs internet khusus untuk mengembalikan nama baik Murdoch.
Di luar kontrovesinya, sebenarnya banyak prestasi yang diperoleh Murdoch. Ia terkenal cerdas dan cekatan. Murdoch adalah orang kepercayaan kapten kapal Titanic untuk memimpin operasi penyelamatan dengan sekoci penyelamat. Operasi tersebut berlangsung sangat cepat. Dari 20 sekoci, 18 berhasil menyelamatkan nyawa banyak orang.
10. Archibald Gracie IV
Archibald Gracie IV, seorang penumpang kaya raya asal Amerika yang memiliki cerita menarik serta berperilaku ramah, menjadikan dirinya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam peristiwa Titanic. Ia sempat merasakan tabrakan kapal dengan gunung es. Ia juga mengetahui ada yang tidak beres saat menaiki dek kapal, melihat dari mesin yang tidak lagi bekerja dan kapal mulai condong ke arah garis air.
Ia bergegas ke dek bawah untuk mengambil pelampung, lalu mengantar semua perempuan dan anak-anak yang ia temui ke sekoci penyelamatan. Sembari menetap di Titanic, ia membantu Charles Lightoller untuk mengarahkan penumpang ke tiap sekoci. Pada akhirnya, ia menggunakan perahu lipat bersama awak yang tersisa.
Meskipun begitu, perahunya seketika terbalik. Ia bersama awak lainnya harus berpegangan pada bagian bawahnya yang licin sepanjang malam agar tidak tergelincir ke dalam air yang dingin. Namun, hanya Gracie yang mampu bertahan saat itu.
Sayangnya, ia tidak dapat bertahan lama karena kondisi kesehatannya. Di malam yang panjang di perahu itu, ia menderita hipotermia yang parah. Pada akhirnya, ia meninggal pada delapan bulan setelah Titanic tenggelam.
Begitulah 10 kisah nyata dari para penumpang kapal Titanic. Kepedulian mereka terhadap nyawa orang lain begitu besar, namun ada sebagian yang tidak berhasil menyelamatkan dirinya. Mereka adalah pahlawan besar sesungguhnya, tetapi semua ini berakhir menjadi cerita yang selalu dikenang tiap masa.
Semoga dapat menambah wawasanmu, ya, Bela! Dari sederet kisah di atas, mana yang membuatmu menitikkan air mata?