Kisah Dua Srikandi Berhasil Mengibarkan Bendera Merah Putih di Everest

Perjuangan yang nggak sia-sia

Kisah Dua Srikandi Berhasil Mengibarkan Bendera Merah Putih di Everest

Keberhasilan Fransiska Dimitri dan Mathilda Dwi Lestari yang telah mendaki 7 gunung tertinggi di dunia, salah satunya puncak Everest. Kedua mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mendapat banyak apresiasi dari masyarakat Indonesia bahkan Jokowi juga bangga dengan mereka melalui status di sosial medianya.

Tentu dengan hasil yang berbuah memuaskan pasti ada perjuangan dan kerja keras yang Fransiska dan Mathilda lakukan. Telah mencetak sejarah baru dalam sejarah pendaki yang berhasil mendaki tujuh gunung tertinggi, atau yang dikenal dengan seven summits.

1. Perempuan yang berhasil

Kisah Dua Srikandi Berhasil Mengibarkan Bendera Merah Putih di Everest

Fransiska dan Mathilda yang bergabung dalam The Woman of Indonesia’s Seven Summit Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) ini menjadi sebagai perempuan pertama Indonesia dan Asia Tenggara yang berhasil menyelesaikan misi seven summits.

2. 4 tahun menyelesaikan misi

Dalam menyelesaikan misi untuk mendaki tujuh puncak tertinggi, Fransiska dan Mathilda membutuhkan waktu empat tahun, sejak tahun 2014 hingga 2018. Perjalanan dimulai mendaki puncak Carstensz 13 Agustus 2014, puncak Elbrus 15 Mei 2015, puncak Kilimanjaro 14 Mei 2015, puncak Aconcagua 30 Januari 2016, puncak Vinson Massif 4 Januari 2017, puncak Denali 7 Juli 2018, dan yang terakhir puncak Everest 17 Mei 2018.

3. Terkena frostbite

Dalam melakukan perjalanan mencapai puncak Everest yang terhitung 30 hari, Mathilda dan Fransiska mengalami serangan frostbite, radang dingin. Mengingat suhu udara di puncak Everest -30 hingga -20 derajat celcius. Apalagi saat mereka melakukan perjalanan saat malam hari.

4. Biaya perjalanan

Selama perjalanan demi menyelesaikan misi, Fransiska dan Mathilda menghabiskan biaya sekitar Rp2,4 miliar. Untuk mendaki ke puncak Everest aja, mereka mengeluarkan uang sekitar Rp973 juta. 

Anggaran tersebut sudah biaya pengurusan regulasi dan visa, pemandu pendakian, akomodasi, makan, dan hal lainnya yang dibutuhkan. Akan tetapi dengan biaya yang besar, Fransiska dan Mathilda mendapat dukunan dari BRI, Multi Raya Asia Pasifik Raya, dan Universitas Katolik Parahyangan.

5. Membuat buku

Setelah menyelesaikan ekspedisi selama empat tahun, Fransiska dan Mathilda berniat ingin membuat sebuah buku. Nantinya, buku yang mereka tulis tentang perjalanan selama seven summits. Hal ini karena, Fransiska dan Mathilda ingin berbagi pengalaman, kesan, dan menginspirasi untuk masyarakat Indonesia.

6. Wisuda tanpa skripsi

Kesuksesan Fransiska dan Mathilda dalam seven summits, membuat Menpora, Imam Nahrawi menginginkan mereka bisa lulus tanpa melalui skripsi. Imam menyarankan kepada pihak kampus berkat prestasi menaklukan mendaki tujuh gunung tertinggi di dunia sudah cukup membuat Fransiska dan Mathilda lulus tanpa skripsi.

Kamu juga bisa lho sharing dan mendengar pengalaman Fransiska dan Mathilda secara langsung. Dengan mengikuti talkshow langsung bersama Timmy di Indonesia Millennial Summit by IDNTimes,  pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Kempinski Jakarta. Bukan hanya Timmy, sekitar ada 50 tokoh ternama yang akan hadir, tentunya pasti menginspirasi. Untuk info lebih lanjut, kamu bisa cek website IMS.idntimes.com atau melalui akun Instagram @indonesia.millennial.summit. Jadi tunggu apa lagi, Bela?!

  • Share Artikel

TOPIC

    trending

    Trending

    This week's horoscope

    horoscopes

    ... read more

    See more horoscopes here

























    © 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

    Follow Us :

    © 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved