Ikatan Cinta adalah sinetron produksi MNC Pictures yang saat ini tengah jadi pembicaraan masyarakat. Sejak pertama kali tayang pada 19 Oktober 2020, sinetron yang dibintangi Amanda Manopo dan Arya Saloka ini selalu menarik perhatian publik.
Setiap konflik dalam sinetron ini sukses bikin penonton terbawa suasana. Ada yang ikut sedih sampai emosi berjemaah. Setiap malamnya, Ikatan Cinta bahkan trending di Twitter.
IDN Times melakukan survei terkait apa yang membuat Ikatan Cinta begitu booming di kalangan penonton. Survei ini telah diisi oleh 278 responden dari tanggal 1 sampai 21 Maret 2021. Seperti apa hasilnya? Check this out!
1. Survei didominasi perempuan muda
Survei Ikatan Cinta oleh IDN Times ini diikuti oleh lebih banyak perempuan dengan jumlah 95,3 persen, sementara laki-laki hanya 4,7 persen saja.
Nah, kalau dilihat dari segi umur ternyata lebih banyak yang usianya 17 - 27 tahun dengan persentase 54 persen. Kemudian diikuti 28 - 38 tahun sebanyak 18,7 persen. Usia 39 - 49 tahun hanya 7,2 persen saja.
Sementara untuk usia di bawah 17 tahun mencapai 17,3 persen dan usia 50 tahun ke atas hanya 2,9 persen.
Rista Ferina, Head of Drama 1 MNC Pictures dan Eksekutif Produser Ikatan Cinta, mengatakan bahwa penonton perempuan salah satu penyumbang terbesar perolehan rating dan share sinetron Ikatan Cinta. Ia juga menambahkan bahwa sinetron yang tayang di jam prime time, seperti Ikatan Cinta, memang penontonnya dari kalangan ibu-ibu.
"Jadi kalau Ikatan Cinta bisa menyentuh hati ibu-ibu dan ditanyakan apakah jadi salah satu target, tentu saja, karena tiap sinetron yang tayang di jam prime time, salah satu penontonnya kalangan ibu-ibu," katanya seperti yang dikutip dari IDNTimes.com.
2. Banyak pelajar atau mahasiswa yang menikmati sinetron Ikatan Cinta
Penikmat Ikatan Cinta berasal dari berbagai macam kalangan. Dalam survei ini, 49,6 persen responden adalah pelajar atau mahasiswa.
Di urutan kedua ada karyawan swasta dengan hasil survei 24,8 persen. Sementara ibu rumah tangga 10,4 persen. Selain itu, 5,8 persen responden adalah wirausaha, 5,4 persen pegawai negeri, dan 4 persen dengan pekerjaan sebagai guru.
3. Penonton banyak berasal dari Jawa Tengah
Dari suvei online yang dilakukan, ternyata responden yang berasal dari Jawa Tengah sedikit lebih banyak dari Jabodetabek. Ya, 24,8 persen responden berdomisili Jawa Tengah dan 23,4 persen dari Jabodetabek.
Setelah itu ada Jawa Timur sebanyak 17,3 persen dan Jawa Barat 16,9 persen. Urutan selanjutnya ada Sumatera 6,8 persen, Sulawesi 3,8 persen, Kalimantan 4,3 persen.
Sisanya menyebar di seluruh Indonesia lainnya, seperti di Banten 1,4 persen, Bali 0,7 persen, hingga Nusa Tenggara dan Papua mendapat hasil yang sama, yakni 0,4 persen.
4. Alasan menyukai sinetron Ikatan Cinta
Inilah alasan responden survei kami menyukai sinetron Ikatan Cinta. Hasil survei menunjukkan 39,2 persen mengaku menonton sinetron ini karena alur cerita yang bagus. Sebanyak 29,1 persen beralasan konflik ceritanya bikin penasaran.
Sementara ada juga yang menonton Ikatan Cinta, karena akting pemerannya, yakni mencapai 23,7 persen. Terakhir 7,9 persen alasan menonton sinetron ini, karena visual pemainnya.
Nah, selain itu kisah cinta para pasangan di Ikatan Cinta juga bikin penonton gemas. Pasangan terfavorit jatuh kepada pasangan Aldebaran (Arya Saloka) dan Andin (Amanda Manopo) dengan hasil 97,1 persen.
Namun, rupanya ada juga yang memilih Elsa (Glenca Chysara) dan Nino (Evan Sanders) sebagai pasangan favorit lain sebanyak 1,1 persen. Dengan angka yang sama, sejumlah responden memilih pasangan Angga (Kevin Hillers) dan Michelle (Mayang Yudittia).
Terakhir, sebanyak 0,7 persen menyukai pasangan Kiki (Ayya Renitta) dan Rendy (Ikbal Fauzi). Aksi mereka bikin ngakak, ya!
Salah satu fans Ikatan Cinta, Amel (22, karyawan swasta) mengatakan alasan menyukai sinetron ini, karena banyak pesan moralnya. Berbeda dari sinetron pada umumnya, menurut Amel Ikatan Cinta juga membahas tentang masalah kesehatan mental.
"Banyak pesan moralnya juga kayak yang pas episode Andin kena mental health issue. Itu bikin penonton agak aware juga jadinya kalau mental health itu bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele. Harus ada pendamping dari profesional, seperti ke psikiater. Hal itu juga bukan aib, ya keren, sih," ucapnya.
Amel menambahkan bahwa cerita tersebut yang membuat Ikatan Cinta beda dari sinetron Indonesia lainnya.
"Suka, karena akting pemainnya bagus, padahal gak semua senior, ada yang wajah baru juga. Terus ya dia emang sinetron Indo, tapi kayak beda aja sama yang lainnya," tambah Amel.
5. Penonton rela Ikatan Cinta episodenya sedikit, asal ceritanya jelas
Bukan rahasia lagi jika sinetron Indonesia punya sejarah episode super-panjang. Beberapa pendahulunya, sinetron-sinetron sukses booming, memiliki episode hingga ribuan bahkan tayang dalam berbagai musim atau jilid. Bagaimana harapan penonton Ikatan Cinta, ya?
Hasil survei menunjukkan bahwa 94,2 persen penonton memilih Ikatan Cinta cukup berakhir dalam 500-an episode, tapi ceritanya padat dan jelas. Sementara sisanya, yakni 5,8 persen, ingin sinetron Ikatan Cinta berumur panjang dengan episode mencapai ribuan dengan ceritanya yang makin ke mana-mana.
6. Ikatan Cinta mau dibawa ke mana?
Menanggapi pertanyaan tentang masa depan Ikatan Cinta, Rista mengatakan bahwa belum bisa bicara banyak. Ia belum tahu seberapa panjang sinetron ini nantinya atau kemungkinannya naik layar lebar seperti pendahulunya, misal Preman Pensiun. Pihaknya masih ingin fokus pada cerita sinetron yang sedang digandrungi tersebut.
"Nggak tahu nanti beberapa tahun ke depan apakah mau ada spin off-nya, seperti apa, belum bisa dipastikan sekarang. Nggak menutup kemungkinan (Ikatan Cinta jadi sebuah film), nggak bisa ngobrol banyak, yang pasti kita fokus syuting sinetronya dulu," ucap Rista.
7. Ikatan Cinta mirip drama Korea, begini respons tim produksi
Sebelumnya, Ikatan Cinta sering disebut mirip drama Korea. Rista mengatakan, tak ada niat untuk mencontoh drama Negeri Ginseng tersebut dan menyebut MNC Picture punya standardisasi sendiri.
"Kalau dibilang mirip drakor, nggak ada niat contoh drakor, tapi dari sisi produksi value memang di MNC, di drama, punya standardisasi sendiri," kata Rista.
"Mungkin penonton (bilang) mirip drakor, karena treatment romance Andin dan Al itu beda sama sinetron lain. Di mana penonton jadi gemas awal nikah, karena dendam, jadi jatuh cinta sendiri, malu-malu. Seperti bagaimana Al memperlakukan Andin sok muna, tapi ternyata cinta, itu yang bikin greget-greget, tapi membuat standar produksi value sediri," tambahnya.
8. Ikatan Cinta cetak sejarah sinetron Indonesia
Ikatan Cinta sempat mendapat rating super tinggi, 14,1 dan audience share 48,3 pada 25 Januari 2021. Berhasil cetak sejarah, Rista pun bersyukur dengan performa sinetron tersebut.
"Sangat bersyukur sekali dengan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT akhirnya bisa menyetak sejarah di dunia pesinetronan," ucapnya.
Untuk mempertahankan rating yang didapat Ikatan Cinta, Rista berupaya agar tetap menjaga cerita dan kekompakan tim. "Kita tetap menjaga konsistensi cerita yang menarik. Kita menjaga kesolidan pekerja di lapangan, jadi memang bersyukur semua tim yang bergerak dan terlibat semua bisa menjaga kekompakan," tambah Rista.
9. Ikatan Cinta di tengah pandemi COVID-19
Ikatan Cinta termasuk sinetron yang hadir di tengah pandemi COVID-19. Namun, ternyata sinetron ini mampu cetak sejarah. Produksi Ikatan Cinta diklaim dijalani dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Sejauh ini kita sangat menjalankan prokes dengan ketat, seminggu sekali (tes) antigen semua orang yang terlibat produksi, baik kru, artis, asisten, driver, semua harus di(-tes) antigen," ucap Rista.
Kru Ikatan Cinta pun dikarantina dan ruangannya selalu disterilisasi. "Selain itu, juga kru kita karantina mereka nggak pulang pergi, kita siapkan akomodasi, penginapannya pun kita steril. Untuk set-set yang dipakai di lokasi juga sebelum take, kita sterilisasi dulu," tutupnya.
Lagi digemari banget, kamu termasuk yang kena demam Ikatan Cinta, nggak?
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "[INFOGRAFIS] Ibu-ibu hingga Remaja Terjangkit Demam Ikatan Cinta"