Menjadi seorang model kini tak terbatas hanya pada satu kriteria tertentu. Kamu tak melulu harus mengikuti standar kecantikan kebanyakan orang di masa lampau hanya demi diterima. Kini, sejak gaung self-love digemakan di mana-mana, orang-orang merayakan kecantikan masing-masing. Keberagaman menjadi kata kunci, sehingga setiap orang bisa tampil sesuai dengan identitas dan kenyamanannya masing-masing.
Berbicara soal keberagaman, POPBELA berkesempatan untuk ngobrol langsung dengan model pria asal Bali, Dwika Pradnyana. Sebagai seseorang yang baru terjun kurang dari sepuluh tahun ini, Dwika membagikan kisahnya bagaimana mengarungi dunia modeling dengan keunikan yang dimilikinya. Penasaran?
Jadi model karena tak sengaja
Wardrobe: blazer, dalaman brokat dan lace, celana pleats Danjyo Hiyoji, kalung Ruang Gelap Jiwa, sepatu milik model
Bertemu dengan POPBELA di salah satu restoran cepat saji di Jakarta Utara, Dwika mengatakan awal mulanya bisa terjun ke dunia model. Berdasarkan penuturannya, Dwika mendapat kesempatan ini karena ditawari langsung oleh agensi yang tak sengaja bertemu dengannya saat ia masih tinggal di Bali.
"Dari 2021 akhir sebenarnya. Awalnya karena nggak sengaja ketemu sama agensi waktu di Bali. Ini agensi aku yang sekarang. Yang membuat aku tertarik di modeling adalah menghargai segala jenis bentuk wajah dan tubuh," jelas Dwika, membuka cerita pada hari itu.
Merasa spesial karena menjadi model dengan vitiligo
Jika melihat secara langsung, Dwika memiliki visual yang unik. Pada wajahnya, ia memiliki vitiligo. Keunikan Dwika ini mengingatkan POPBELA pada model Winnie Harlow yang juga memiliki keunikan serupa.
Dwika sendiri mengaku bangga dengan keadaan tubuhnya saat ini. Sebab, hal tersebutlah yang membuatnya menjadi sosok spesial.
"Aku merasa spesial dengan kondisi aku seperti ini. Buat di klien, desainer, dan teman-teman model, aku cukup merasa bangga karena aku beda sendiri. Bagi kebanyakan klien mereka mencari aku untuk suatu proyek. Jadi aku merasa lebih eksklusif," cerita Dwika.
Karena keunikan ini pula, Dwika mengaku senang bergabung dengan agensi yang menaunginya sekarang. Sebab, agensinya benar-benar merayakan arti cantik yang beragam.
"Mungkin kalau buat di agensiku di Persona, adalah agensi yang berbeda dibandingkan dengan agensi lainnya. Jadi, cukup beragam model saat ini. Mulai dari bentuk wajahnya, maksudnya ada aku yang vitiligo, dengan jenis mata yang berbeda, pokoknya karakternya berbeda banget."
Salah satu kasus vitiligo yang langka
Wardrobe: blazer, dalaman brokat dan lace, celana pleats Danjyo Hiyoji, kalung Ruang Gelap Jiwa, sepatu milik model
Lebih lanjut, POPBELA penasaran dengan keunikan Dwika yang membuatnya terlihat begitu autentik ini. Ia pun menjelaskan jika vitiligo yang dialaminya adalah salah satu yang langka dan membuat dokternya heran.
"Vitiligo ini ada yang dari lahir. Ada juga yang kayak aku yang munculnya pas sudah dewasa. Apa ya, kayak autoimun gitulah. Aku sendiri kena di usia 17 tahun. Dua bulan setelah vitiligo ini muncul, udah segini dan nggak nambah lagi. Dokter pun kaget dengan kondisi aku. Karena biasanya, vitiligo akan melebar ke satu tubuh, tapi di aku nggak. Kayak Michael Jackson gitu. Dia kan ke semuanya. Kalau aku nggak. Makanya sudah bertahun-tahun, lho kok begini aja," jelasnya.
Dukungan penuh dari keluarga
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya oleh Dwika, ia mengalami vitiligo di usia 17 tahun. Hal ini tentu sempat menurunkan kepercayaan dirinya dan membuat ia harus menutupi wajahnya agar tidak dipandang heran dari orang-orang sekitarnya.
"Kalau nggak pede ya pasti. Apalagi ini lumayan drastis. Dari yang nggak ada sama sekali, terus ada. Walaupun aku tinggal di Bali, FYI aku itu orang Bali, orang Bali kan dikenal cuek, tapi tetap aja ada pandangan mata orang yang heran saat melihat aku. Aku nggak menyalahkan mereka, karena mungkin vitiligo itu masih jarang di sini," curhatnya.
Beruntung, Dwika memiliki keluarga yang mendukungnya penuh untuk menjalani kariernya sebagai model.
"Saat aku bilang mau terjun ke dunia modeling ya mereka support banget," katanya.
Semua orang cantik di mata yang tepat
Memiliki keunikan dan sempat membuatnya nggak percaya diri, membuat Dwika percaya bahwa cantik itu beragam bentuknya. Kuncinya adalah kita harus menemukan value diri kita sendiri dan itu membuat kita lebih merasa percaya diri.
"Kita nggak usah malu, nggak usah menutup diri. Aku pun dulu sebetulnya begitu. Kemana-mana aku pakai hoodie dan masker, padahal belum COVID, cuma demi menutupi vitiligo aku ini. Aku pun nggak pernah lihat vitiligo, jadi segitu kagetnya saat mengalaminya. Makanya aku nggak menyalahkan orang yang melihat aku kayak gitu, karena mungkin aku akan melakukan hal yang sama jika berada di posisi orang itu. Jangan menutup diri, percaya sama diri kita saja."
Terakhir, Dwika berpesan kepada seluruh pembaca POPBELA untuk nggak berpatokan pada satu standar kecantikan saja. Sebab, Indonesia itu beragam, maka beragam pula cantiknya.
"Standar kecantikan di Indonesia menurutku, kalau secara umum, karena Indonesia ini banyak suku dan budaya, semua orang itu cantik di mata yang tepat," tutupnya.
Jadi, apa keunikan yang kamu miliki, Bela?
Photo credit:
Photographer: Andre Wiredja
Fashion Editor: Michael Richards
Stylist: Tbmyudi
Asst. Stylist: Hafidhza Putri Andiza
Beauty Editor: Jennifer Alexis
Makeup Artist: Salya Benaza
Hair Stylist: Charles Sebastian
Interview: Niken Ari Prayitno