Kasus-kasus bunuh diri cukup sering mengisi berita dalam kehidupan sehari-hari. Nggak hanya dilakukan oleh 'orang biasa', tindakan mengakhiri hidup sendiri dengan kematian juga dilakukan oleh para artis ternama. Masih ingat dengan kematian Jonghyun 'Shinee' Desember tahun lalu? Bulan Juni ini, desainer Kate Spade juga melakukan hal yang sama.
Mengapa seseorang memiliki keinginan untuk membunuh dirinya sendiri? Apa yang terlintas dalam pikirannya untuk menghentikan detak jantungnya dan menyudahi hembusan nafasnya? Mengutip dari Psychology Today, ada enam alasan yang mendorong para korban dan calon korban untuk melakukan hal itu.
Depresi menjadi alasan terbesar seseorang ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Depresi berat selalu disertai dengan perasaan menderita yang besar dan keyakinan kalau kabur dari hal itu adalah hal yang sia-sia. Rasa sakit akan keberadaan juga terlalu berat untuk ditanggung penderitanya. Kondisi itu kemudian membuat mereka berpikir, atau membiarkan pemikiran mereka berkata kalau semua akan baik-baik saja tanpa dirinya.
Gangguan kejiwaan lebih mudah terlihat ketimbang depresi, namun lebih tragis. Salah satunya adalah skizofrenia, gangguan kejiwaan yang sering menyerang orang-orang yang sehat dan produktif. Penderitanya selalu mendengar adanya suara dalam diri mereka yang memintanya untuk mengakhiri hidupnya sendiri, dan mereka dengan terang-terangan menceritakan hal itu pada orang-orang.
Biasanya berhubungan dengan obat-obat terlarang dan alkohol, sebagian orang menjadi cengeng dan secara impulsif berusaha mengakhiri hidupnya sendiri. Saat sadar atau tenang, mereka akan merasa malu terhadap dirinya sendiri. Rasa penyesalan itu selalu datang dari hati, namun keinginan bunuh diri dari mereka pun selalu datang nggak terduga. Mereka bisa melakukan percobaan bunuh diri lagi saat mabuk atau nggak melakukannya lagi selama-lamanya.
Mereka yang ingin mengakhiri hidupnya sendiri sebenarnya sedang memohon bantuan, namun nggak tahu harus memintanya pada siapa. Orang-orang ini umumnya nggak ingin menyudahi hidupnya, namun ingin memberikan pertanda pada orang-orang di sekitarnya kalau ada sesuatu yang salah. Mereka pun seringkali nggak percaya kalau akan meninggal. Karena itu, mereka cenderung memilih metode bunuh diri yang dianggap nggak dapat mengakhiri hidupnya, namun dapat melukai siapapun yang mencoba menyakitinya. Sayangnya, pesan mereka nggak dapat tersampaikan dengan baik. Contoh orang yang memiliki alasan seperti ini untuk bunuh diri adalah perempuan muda yang mengalami kesulitan dalam menjalani hidupnya.
Percaya atau nggak, ada beberapa orang yang memutuskan untuk bunuh diri karena menginginkan hal itu. Mereka biasanya memiliki pemikiran seperti ini karena terserang penyakit serius dengan kemungkinan hidup yang kecil. Orang seperti ini nggak mengalami depresi, gangguan kejiwaan, cengeng, atau meminta pertolongan. Mereka berusaha mengendalikan takdir dan meringankan penderitaannya yang umumnya bisa selesai dengan kematian.
Ini merupakan alasan terbaru, fenomena yang cukup tragis. Bukan karena melakukan kesahalan sehingga ingin mengakhiri hidupnya sendiri, melainkan sebagian orang muda yang mencoba bermain-main merasakan kekurangan oksigen untuk merasakan sensasi yang memabukkan, sampai terlalu jauh untuk kembali hidup ke dunia nyata.
Kesemua alasan itu bisa ditangani dengan cara yang tepat, baik dengan mengonsumsi obat-obat yang diresepkan dokter, berkonsultasi dengan pakar kesehatan, maupun penyuluhan pendidikan yang tepat. Dengan mengetahui alasan ini, semoga kita bisa mencegah lebih banyak insan yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya, dan membantunya keluar dari masalahnya.