Di zaman serba canggih saat ini, YouTube seakan menjadi 'televisi' utama kalangan millenials. Mudahnya akses melalui perangkat apapun, serta tersedianya konten yang lebih beragam, membuat situs milik Google ini paling sering dikunjungi di tahun 2018. Ada yang ingin melihat tutorial makeup, tips skincare, DIY atau kerajinan tangan yang unik, video musik terbaru, kolaborasi momen-momen lucu idola K-Pop, sampai ulasan berbagai produk dari berbagai kategori. Kamu sendiri, ingin menonton apa saat membuka Youtube, Bela?
Jika sering membuka Youtube, ada fakta unik yang mungkin ingin kamu ketahui! Melansir dari Bustle, menonton video di Youtube, terutama yang diunggah oleh para Youtuber atau Influencer, dapat memberikan dampak tertentu pada perasaanmu, loh. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tilburg University di Belanda ini mengungkapkan jika seseorang akan merefleksikan emosi dari Youtuber yang ia tonton. Bagaimana detailnya?
1. Emosi YouTuber memberi pengaruh pada emosimu
Dari sekian banyak video yang diunggah, para peneliti berfokus memusatkan pengamatan pada vlog. Sebab, Vlogger umumnya membagikan emosi dan pengalamannya melaui video mereka. Dengan melihat 2000 video, menganalisi komentar pada video itu, para ahli mendapatkan hasil jika video vlog memberikan pengaruh pada mood penontonnya.
2. Emosi YouTuber langsung menular pada subscriber-nya
Ada dua hal yang diteliti dan ditemukan dalam penelitian ini, pertama adalah penularan emosi. Ketika menganalisis bahasa yang digunakan vloggers dan emosi yang mereka tunjukkan, kemudian membandingkannya dengan emosi yang diungkapkan di kolom komentar, para ahli menemukan jika penularan emosi terjadi secara instan. "Perpindahan emosi terjadi dengan cepat ketika seseorang menonton vlogger mengekspresikan perasaanya dalam videonya," ujar peneliti. Dengan kata lain: Jika Vlogger terlihat bahagia, kamu akan merasa bahagia. Jika Vlogger mengungkapkan kesedihannya, kamu pun bisa mengalami penurunan mood.
3. Kamu akan kembali ke Vlogger yang ditonton sebelumnya
Emosi kedua yang diteliti oleh peneliti adalah homophily, artinya mengacu pada mencari seseorang yang memiliki perasaan sama denganmu. Ini merupakan dampak yang lebih berkelanjutan dan melebihi dari perasaan yang dikomunikasikan dalam satu video semata. Peneliti menemukan jika seseorang yang menonton vlogger, dapat kembali ke channel itu karena dia merefleksikan perasaan yang sama. Jadi ketika menemukan sosok Vlogger yang 'sama' sepertimu, atau memiliki kecocokan perasaan yang sama, kamu akan kembali ke channel-nya.
4. Melihat emosi orang lain dapat memengaruhi emosimu sendiri
Hannes Rosenbusch sebagai pemimpin penelitian mengatakan, "Penelitian ini menjadi pengingat kalau setiap orang yang kita temui secara online dapat memengaruhi emosi setiap harinya. Melihat seseorang yang bahagia atau sedih, akan memberikan dampak yang sama pada diri sendiri."
5. Emosi dipengaruhi oleh empati dan simpati
Peneliti juga mengingatkan kalau emosi manusia bagaikan jaring laba-laba; kompleks dan rumit. Emosi yang seseorang sampaikan sebagai bentuk respon pada sebuah video, boleh jadi dipengaruhi empati, simpati, serta penularan emosi, setelah menonton video tersebut.
6. Hal yang sama terjadi media sosial lain
Penularan emosi ini nggak hanya terjadi ketika menonton video di YouTube, Bela. Ini pun dapat terjadi di media sosial lainnya. Pada tahun 2015, sebuah penelitian yang menganalisis Twitter menemukan jika pengguna dengan feed positif cenderung menghasilkan tweet positif, dan vice versa. Juga di tahun 2012, sebuah penelitian mengungkapkan kalau konten yang pengguna Facebook temukan dapat memengaruhi emosi yang mereka tunjukkan melalui unggahan pribadi.
7. Perhatikan interaksi sosial di dunia maya
"Kehidupan sosial kita mungkin akan semakin bergeser ke dunia maya, namun emosi dan cara bersikap pada satu sama lain akan selalu dipengaruhi oleh proses psikologis dasar," ujar Rosenbusch. Karena itu, penting untuk memerhatikan dengan siapa dirimu membangun interaksi sosial di dunia maya.
Membaca hasil penelitian ini, mendorongmu untuk mulai berhati-hati dan memerhatikan jenis konten yang ingin kamu lihat. Tentu saja, seorang vlogger nggak akan selalu merasa senang. Di sela-sela videonya, ia mungkin akan menunjukkan kesedihan atau amarahnya. Namun, usahakan untuk menghindari channel atau user yang selalu mengunggah hal-hal negatif atau lebih sering mengekspresikan emosi negatif. Dengan begitu, kamu menghindari penularan emosi yang kurang baik dari sang Vlogger.