Kamu selalu mengecek smartphone atau tabletmu di pagi hari? Atau kamu sering update di Path? Kalau iya, berarti kamu termasuk Generasi Y. Generasi yang juga disebut generasi milenium ini adalah mereka yang lahir di 1980an sampai 1990an. Generasi ini identik dengan perkembangan dan pengetahuan teknologi yang sangat luas dan pesat. Hal ini membuat mereka hampir tak pernah melepas pandangan dari layar smartphone, tablet, komputer, atau TV. Selain itu, generasi Y juga biasanya menutup telinga mereka dengan earphone sambil mendengarkan musik yang industrinya terus berkembang dari waktu ke waktu.
tommyton.com
Sebuah survei yang diselenggarakan oleh Zipcar menunjukkan bahwa 65% responden generasi Y merasa kehilangan smartphone atau laptop jauh lebih merepotkan daripada kehilangan mobil. Dari survei ini bisa dilihat bahwa akses informasi memberikan dampak jauh lebih besar pada hidup mereka dibandingkan akses transportasi.
tommyton.com
Generasi Y memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi utama. Facebook, Snapchat, Path, Instagram, LINE, Whatsapp, dan Twitter hanya merupakan segelintir contoh dari banyaknya media sosial yang diakses oleh generasi milenium ini sehari-hari. Pertukaran informasi terjadi setiap detik dalam berbagai media sosial dan generasi Y berlomba-lomba untuk menangkap dan melemparkan sebanyak mungkin informasi di media sosial.
citizencouture.com
Akibatnya, generasi Y cenderung membagikan terlalu banyak informasi tentang mereka sendiri, orang lain, dan berbagai aspek kehidupan. Bisa dikatakan generasi ini merupakan generasi yang lantang dalam bersuara. Mereka tak takut menyuarakan pendapat, karena tahu apa yang mereka utarakan dapat membawa perubahan dalam hidup. Ide-ide baru bermunculan dan dibagikan setiap saat dan hal ini menyebabkan generasi Y cepat bosan dan selalu haus akan perubahan dan hal baru. Jadi jangan kaget kalau generasi ini terkenal suka berganti-ganti pekerjaan atau tidak pernah awet bekerja dalam sebuah perusahaan.
tommyton.com
Generasi Y dituntut untuk menyediakan informasi dengan ringkas dalam media sosial karena banyaknya sumber informasi yang bisa diakses. Oleh sebab itu, generasi ini biasanya memiliki rentang perhatian yang pendek atau short attention span. Maka jangan marah dulu kalau kamu sedang mengobrol bersama seorang generasi Y dan tiba-tiba dia mengecek smartphone-nya di tengah-tengah percakapan kalian. Penelitian yang dilakukan oleh Flashgap, menunjukkan bahwa 76% perempuan dan 54% laki-laki bisa mengecek media sosial mereka sebanyak 10 kali saat sedang mengobrol bersama orang lain. Jadi tenang saja, mereka bukan sengaja melakukan ini untuk menyakiti perasaanmu, kok.
citizencouture.com
Penggunaan media sosial juga berpengaruh terhadap bagaimana generasi Y menilai diri mereka sendiri. Banyak survei membuktikan bahwa penggunaan media sosial telah mengurangi rasa percaya diri dan kebahagiaan pada diri generasi Y. Namun, tak sedikit generasi Y yang menerima dukungan dan kepercayaan diri melalui media sosial. Mereka mengatakan bahwa media sosial menghubungkan mereka dengan orang-orang yang memberikan dorongan positif dan dukungan psikologis yang tak mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
citizencouture.com
Tumbuh dalam riuhnya media sosial memang bukan hal yang mudah. Tantangan-tantangan yang dihadapi selalu berubah-ubah sehingga generasi milenium dituntut untuk bersifat dinamis dan terbuka. Menurut kamu, tantangan apa yang kamu hadapi sebagai generasi milenium? Bagaimana hal tersebut memengaruhi gaya hidupmu? Tinggalkan komentar di bawah ini, ya!