Serial original Netflix berjudul Squid Game telah menghadirkan kompetisi sesunguhnya di dunia nyata. Para penggemar dari seluruh dunia pun bisa mengikuti secara langsung berbagai permainan yang ditunjukkan dalam kisahnya.
456 kontestan berhasil direkrut dan bersaing untuk menerima hadiah uang tunai sebesar US$4.56 juta. Ya, berbeda dengan yang ditampilkan di TV, nggak ada orang yang terbunuh secara brutal. Namun, kabar terbaru mengenai proses produksi reality show tersebut, yang baru selesai hari Senin kemarin sungguh mengejutkan.
Para kontestan mengaku bahwa mereka sangat menderita selama proses produksi berlangsung.
“Permainan tersebut adalah hal paling kejam yang pernah saya alami. Kami seperti merupakan pacuan kuda manusia, dan mereka memperlakukan kami seperti kuda dalam sebuah [balapan] yang sudah diatur sedemikian rupa,” ujar seorang kontestan.
Para kontestan juga mengakui bahwa mereka dipaksa untuk memainkan permainan dalam kondisi yang tidak manusiawi. Permainan berlangsung hingga 9 jam di dalam bandara yang cuacanya sangat dingin.
Berbagai petugas medis pun berdatangan untuk merawat orang-orang yang tidak dapat menahan cuaca dingin yang ekstrem.
Kontestan yang diberi perlakuan khusus
Menurut laporan di Rolling Stone, permainan diselenggarakan dengan tidak adil. Ada beberapa kontestan yang diberi perlakuan khusus, serta ada pula yang didiskualifikasi secara tidak adil, meskipun telah berhasil menyelesaikan permainan dengan baik.
Mereka juga membagikan bahwa bahwa beberapa kontestan merupakan influencer TikTok dan Instagram. Mereka nampaknya telah dipilih sebelumnya untuk maju ke babak berikutnya, terlepas dari hasilnya. Mereka sepenuhnya diberi mikrofon, sementara mayoritas dari kontestan biasa yang tereliminasi diberi mikrofon palsu.
“Itu benar-benar bukan acara permainan. Itu adalah acara TV, dan kami pada dasarnya dianggap sebagai figuran dalam acara TV, ” ujar salah satu kontestan.
Tiga mantan kontestan mengakui bahwa mereka didiskualifikasi secara tidak adil, meskipun telah berhasil melewati garis finish dengan waktu yang tersisa. Seharusnya mereka berhasil lolos ke babak berikutnya.
Selain itu, dua kontestan juga menyebutkan bahwa mereka telah menerima tiket pesawat pulang ke kota asal mereka setelah tereleminiasi. Kebetulan penerbangan mereka dijadwalkan tepat setelah mereka dieliminasi. Maka, dapat disimpulkan bahwa tiket pulang mereka telah dipesan dari awal.
Pengalaman yang buruk
Syuting reality show tersebut dimulai hari Senin lalu. Para peserta dibangunkan pada dini hari dan diantar dengan bus dari hotel London menuju Cardington Airfield, yang merupakan bekas pangkalan Angkatan Udara Kerajaan. Perjalanan ini ditempuh selama 2 jam.
Cuacanya benar-benar sangat dingin, dan suhunya mendekati -10 derajat Celcius. Para kontestan mengakui bahwa pakaian yang dipakai tidak cukup untuk menghangatkan tubuh mereka.
Permainan yang seharusnya berlangsung 2 jam malah menjadi 9 jam, durasi waktu yang lama ini menyiksa para peserta. Ada yang membeku di tempat dan tidak bisa bergerak selama 30 menit.
Kondisi beku mengakibatkan setidaknya ada 10 kontestan yang pingsan selama pertandingan. Banyak dari mereka yang juga mengalami cedera yang parah seperti tendon lutut yang robek. Ada juga yang mengalami radang paru-paru dan infeksi telinga.
Karena takut tereliminasi, para kontestan pun ragu memberi bantuan kepada sesamanya. “Semua menyalahkan diri sendiri, termasuk saya, karena ada seorang gadis yang kejang-kejang dan kami semua berdiri di sana seperti patung tanpa membantu.” ucap salah satu mantan kontestan.
Mengingat perlakukan buruk dan penderitaan yang mereka alami, ada juga dua kontestan yang dilaporkan mencari nasihat hukum. Mereka ingin mengetahui apakah ada dasar gugatan terhadap studio produksi atas pelanggaran keselamatan dan kelalaian di tempat kerja
Itulah kabar terbaru mengenai reality show Squid Game yang telah memulai proses produksi mereka. Seperti kisah aslinya, para pemain benar-benar mempertaruhkan nyawa mereka untuk menerima hadiah uang tunai, ya!
