Squid Game yang terus jadi perbincangan hangat menjadi salah satu serial yang paling sukses di Netflix. Melansir dari BigAlphaID, Squid Game berhasil meraup pendapatan sebesar US$900 juta atau setara Rp12 triliun.
Penelitian yang dilaksanakan Bloomberg juga menunjukkan bahwa serial yang mengangkat permainan mengancam nyawa tersebut hanya menghabiskan US$21,4 juta per episode sebagai biaya produksi. Maka, Squid Game pun membawa keuntungan besar bagi perusahaan streaming berbayar tersebut. Popularitas Squid Game yang semakin melambung ini pun ikut berpengaruh ke dalam dunia cryptocurrency.
SQUID: Mata uang kripto
Mata uang kripto terbaru yang bernama SQUID pun diluncurkan, terinspirasi dari serial Korea populer tersebut. Melansir dari White Paper-nya, SQUID awalnya diperdagangkan dengan harga sekitar 1 sen. SQUID mulai diperdagangkan pada tanggal 20 Oktober, dan habis diborong hanya dalam 1 detik.
Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, nilai mata uang kripto ini langsung melonjak hingga 2,400% sehingga nilai kapitalisasi pasarnya mencapai di atas US$174 juta atau Rp2,4 triliun.
SQUID: Play to Earn Platform
Pemilik SQUID diberikan kesempatan bermain game online dalam platform Play to Earn yang terinspirasi dari serial tersebut. SQUID dapat digunakan dalam permainan untuk dituker dengan cryptocurrency lainnya atau sebagai mata uang fiat.
Game online ini akan menyuguhkan enam putaran permainan, sesuai dengan yang ditampilkan dalam serial tersebut. Untuk berpartisipasi dalam setiap putaran permaianan, peserta harus membayar harga yang telah ditentukan. Beberapa putaran permainan tersebut pun mengharuskan peserta membeli token yang tidak dapat ditukarkan karena dirancang secara khusus.
Harga 'tiket masuk' ke dalam permainan online ini ternyata terus melonjak. Biaya permainan pertama awalnya sebesar US$4,56 atau membutuhkan 456 token SQUID ketika pertama kali diluncurkan. Namun, harganya pun membengkak hingga >US$1,500 pada Jumat (29/10) pagi. Sedangkan biaya permainan game terakhir pun mencapai US$50.000.
Keuntungan dari biaya masuk untuk setiap putaran permainan dibagi ke dua pihak, yaitu 10% bagi pihak pengembang dan sisanya berkontribusi bagi hadiah yang nantinya diberikan kepada pemenang.
"Semakin banyak orang yang bermain permainan online ini, maka semakin banyak pula yang mendapatkan hadiah. Perbedaannya dengan dramanya adalah, tidak ada konsekuensi yang mengancam nyawa hingga meninggal jika kalah. Anda hanya disuguhkan dua pengalaman ketika bermain; kegembiraan di saat memenagkan hadiah atau kesedihan akibat kehilangan uang karena gagal dalam permainan," melansir dari Business Insider, sesuai dengan pernyataan yang ditulis dalam white paper Squid Game.
SQUID: Keuntungan atau penipuan?
Meskipun white paper tersebut telah menunjukkan bahwa semua orang bebas berpartisipasi dalam permainan Squid Game, ada pula yang menyoroti koin kripto tersebut sebagai penipuan. Ini bisa dilihat dari fenomena ketika kita menginvestasikan modal sebagai token SQUID, namun tidak ada bukti yang bisa menunjukkan bahwa modalnya dapat ditarik kembali.
Coin Market Cap pun telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka menerima banyak laporan pengguna yang tidak dapat menjual token SQUID melalui Pancake Swap, salah satu tempat pertukaran populer. Alasan mengapa masalah ini terjadi pun masih belum jelas.
Namun, indikasinya menjelaskan bahwa koin kripto tersebut didukung teknologi anti-dumping, dimana teknologi ini mampu mencegah kemungkinan orang-orang menjual koin mereka jika belum memenuhi kriteria atau kondisi tertentu.
"SQUID ini pun disebut sebagai token digital yang semakin berkembang di pasar cryptocurrency. Koin seperti ini cepat menangkap perhatian investor, sehingga nilainya pun semakin melambung. Namun, investor ritel naif yang terjebak dalam spekulasi kemungkinan menghadapi risiko kerugian yang sangat besar," kata pakar ekonomi, Eswar Prasad dari Cornell University kepada BBC.
Terlepas dari spekulasi bahwa mata uang kripto ini tidak dapat diperdagangkan, apakah kamu berani membelinya karena potensi harganya yang terus meroket, Bela?
