Banyak sekali pengusaha sukses yang mendapatkan ilmu pengetahuan justru nggak dari pendidikan formal, misalnya di kampus jurusannya. Contohnya seperti Thomas Edison, Mark Zuckerberg dan ratusan lainnya yang membuktikan kalau seseorang bisa sukses meski tidak mengenyam pendidikan lebih lanjut. Nah untuk itu, di sini Popbela akan membahas lima alasan mengapa beberapa pengusaha sukses tidak berkembang di sekolah formal.
1. Out of The Box
Kebanyakan pengusaha sukses selalu berpikir out of the box. Mereka menganggap bahwa cara pemikiran dan melakukan hal yang sama seperti orang lain tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan. Pengusaha sukses cenderung memiliki pikiran yang tidak dimiliki oleh orang pada umumnya. Memecahkan komplain yang rumit dari konsumen dan dapat diatasi dengan produk hasilnya akan jauh lebih memuaskan bagi seorang pengusaha.
2. Menghargai kemandirian
Pendidikan formal biasanya lebih menjelaskan tentang teori. Seperti PR, laporan makalah, ujian, dan banyak lagi tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh guru atau pengajar. Sedangkan kewirausahaan mengharuskan kita jadi sosok yang independen alias mandiri. Akibatnya, banyak pengusaha yang merasa kebebasan mereka terhambat di lingkungan sekolah formal.
3. Pengusaha mencintai pendidikan tapi tidak dengan institusinya
Bisa dibilang pengusaha adalah pengambil risiko terbesar di dunia. Mereka menganggap pergi ke sekolah tidak akan menjamin kesuksesan di masa depan, sehingga beberapa pengusaha memilih belajar dengan cara yang tidak konvensional dengan cara melalui Podcast, buku audio, e-book, dan kursus elektronik lainnya. Dengan cara itulah biasanya para pengusaha ini memiliki nilai plus dalam kepemimpinan dan kewirausahaan.
4. Kesuksesan tidak hanya sekedar mendapat nilai A
Kesuksesan tidak hanya sekedar mendapat nilai A. itulah tanggapan dari sebagian besar pengusaha sukses di dunia. Mereka mengungkapkan bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dengan banyaknya uang yang kamu dapat. Begitu pula mereka menerapkan pada nilai sekolah. Terlalu banyak siswa yang mematuhi statement bahwa memperoleh nilai sempurna adalah suatu keharusan yang mutlak sehingga siswa terbatas dalam menyimpan informasi dalam jangka panjang, menjalin relasi dengan rekan-rekan mereka, dan pengalaman membangun suatu usaha.
Penulis : Aditya Octaviana