Ketindihan atau lebih dikenal sebagai sleep paralysis secara medis ini sering disalahartikan sebagai kejadian supranatural. Padahal itu merupakan bentuk kondisi medis yang gak berbahaya dan cukup normal untuk dialami banyak orang. Seperti apa dan bagaimana mengatasinya? Baca selengkapnya di sini!
1. Apa sih yang sebenarnya terjadi saat ketindihan atau sleep paralysis?
Sleep paralysis terjadi di saat mekanisme otak dan tubuh saling bertubrukan, gak berjalan selaras saat kita tidur. Sehingga menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM (rapid eye movement). Saat seseorang terbangun sebelum siklus REM benar-benar selesai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun, sehingga tubuh seakan masih dalam keadaan bermimpi. Alias setengah tidur setengah sadar. Karena itulah, kamu akan merasakan tubuh kaku, sulit bernapas dan gak bisa berbicara saat ‘ketindihan’.
2. Ada beberapa penyebab ketindihan yang perlu kamu tahu, tapi nggak perlu terlalu dikhawatirkan
Sebenarnya ketindihan bisa jadi akibat faktor genetik/keturunan, tapi juga ada sejumlah faktor lain yang berpotensi menyebabkan fenomena ini, sebagaimana berikut:
- kurang tidur dan pola makan yang buruk,
- waktu tidur yang berubah-ubah/pola tidur kacau,
- stres atau gangguan bipolar,
- tidur terlentang dalam waktu lama,
- bentuk gangguan tidur lainnya (narkolepsi atau kram kaki pada malam hari),
- efek samping obat tertentu, seperti obat ADHD,
- penyalahgunaan narkotika,
- kurang olahraga,
- penuh kecemasan berlebihan.
3. Sebanyak4 dari 10 orang di seluruh dunia mengalami ketindihan dan ketahuilah ini bukan kondisi medis berbahaya
Ya, ketindihan bukan kondisi medis berbahaya. Namun bagi orang tertentu, pengalaman ini bisa menimbulkan trauma. Bagaimana gak? Tubuh seperti lumpuh, gak bisa teriak atau bicara, tapi masih bisa menyadari keadaan sekitar, sementara diri tidak berdaya. Banyak penelitian terbaru menemukan alasan mengapa fenomena ini bisa terjadi serta solusinya, untuk membantu orang-orang yang pernah mengalaminya merasa lebih baik. Memercayai ketindihan sebagai fenomena supranatural akan membuat masyarakat terus terjebak dalam ketakutan yang tidak beralasan. Ketakutan tersebut akan menimbulkan kecemasan yang membuat ketindihan itu makin sering terjadi.
4. Jangan panik, ada cara sederhana untuk mengatasi ketindihan dengan cepat
Yang pasti kamu perlu tenang dan mengikuti sensasinya. kemampuanmu untuk mengontrol rasa takut sangat penting untuk mengatasi kondisi ini. Umumnya ketindihan terjadi di tubuh bagian atas. Jadi coba kerahkan seluruh konsentrasimu untuk mengatur napas (percayalah bahwa pada saat ketindihan total itu hanya nafas yang bisa kamu kontrol dengan mudah). Jika sudah ada tanda kamu mulai bisa merasakan bagian tubuhmu yang lain, gerakkan jari-jari kaki, gerakkan otot-otot muka (seperti saat mencium sesuatu berbau aneh) atau kepalkan tangan Anda beberapa kali. Terus berusaha lakukan sampai kamu bisa bergerak lagi.
Jadi sudah tahu kan bahwa ketindihan itu merupakan kondisi medis, bukan supranatural?
Well, setidaknya walaupun memungkinkan disebabkan karena hal supranatural, kamu perlu tahu bahwa ada penjelasan ilmiahnya bila itu terjadi ke kamu, atau orang di sekitarmu. Supaya gak parno.
Disclaimer: Artikel ini telah terbit di laman IDNTimes.com dengan judul "Bukan Karena Setan, Ini Lho Kenapa Orang Bisa Ketindihan Saat Tidur!".