Pernah mencium air seni kucing berbau amonia pekat dan berwarna agak merah? Nah, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan, ya. Mengapa?
Kemungkinan besar kucingmu terjangkit gangguan saluran kemih. Gangguan saluran kemih umum terjadi pada kucing. Penyakit ini cukup berbahaya karena akan memengaruhi kinerja ginjal dalam memproduksi air seni.
Gangguan saluran kemih atau FLUTD (Feline Lower Urinary Tract) adalah suatu peradangan yang diakibatkan penumpukan mineral di kandung kemih yang menyebabkan kesulitan buang air kencing, gagal ginjal, bahkan kehilangan nyawa.
Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui gejala FLUTD pada kucing sejak dini. Berikut adalah gejala-gejala gangguan kantung kemih yang dapat kamu perhatikan.
1. Buang air kecil di sekeliling rumah
Kucing senang sekali menandai teritorialnya dengan air kencing miliknya dan kerap menjadikannya sebagai "toilet". Jika kamu melatihnya dengan baik, kucing dapat buang air kecil di pasir, kamar mandi, dan halaman rumah.
Kucing biasanya melakukan spraying atau menandai wilayah dengan urine pada permukaan vertikal (misalnya, dinding atau tembok rumah). Tetapi, jika mengalami infeksi saluran kemih, maka kucing akan kencing pada permukaan horizontal secara acak di sekeliling rumah seperti karpet atau lantai.
2. Enggan kencing di 'litter box'
Kucing berusia tua sangat rentan mengalami gangguan saluran kemih, apalagi jika menderita artritis. Karena peradangan sendi yang menyebabkan kaki rapuh, Sangat sulit bagi mereka untuk menaiki litter box.
Sehingga, mereka akan buang air kecil sembarangan secara horizontal di seluruh sudut rumah. Mengutip The Spruce Pets, untuk mengatasinya, gunakan litter box yang tak terlalu tinggi sehingga dapat dijangkau.
3. Sering mengejan saat buang air kecil
Banyak orang menganggap jika kucing sering mengejan disalahartikan sebagai sembelit. Padahal, kucing yang mengejan berulang kali berpotensi terkena gangguan saluran kemih.
Kucing dengan penyakit ini mengeluarkan jumlah urine yang sedikit namun sering. Hal ini mengindikasikan adanya kristal yang menyumbat uretra dan menyebabkan infeksi saluran kemih yang berpotensi mematikan. Jika hal ini terjadi, segera kunjungi dokter hewan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
4. Darah pada urin
Biasanya urine kucing yang sehat berwarna kuning bening. Namun, kucing yang mengalami gangguan saluran kemih memiliki urin berwarna merah-kecokelatan yang disertai gejala lain, seperti kesakitan atau kelelahan. Fenomena ini dinamakan hematuria.
Keluarnya darah ini juga disebabkan oleh penumpukan mineral pada kandung kemih yang mengeras menjadi 'batu'. Nah, 'Batu' inilah yang mengiritasi saluran kemih dan meninggalkan luka. Biasanya urine yang dikeluarkan berwarna merah, pink, cokelat hingga hitam.
5. Merasa kesakitan
Jika kucingmu menangis atau melolong kesakitan saat digendong atau dielus di area perut, ini tanda kamu harus segera ke dokter hewan.
Hal ini karena adanya infeksi kandung kemih kronis pada saluran kemih dan merujuk pada hematuria. Gangguan Hematuria sendiri terjadi karena berbagai macam, mulai dari infeksi bakteri, cedera fisik, atau penumpukan kristal di kantung kemih.
6. Menjilat area saluran kencing
Penyakit saluran kemih memberikan rasa sakit yang cukup parah. Agar dapat meredakan rasa nyeri, kucing akan menjilat area perut dan area saluran kencing atau genital.
Faktanya, menjilati area genital secara berlebihan akan menyebabkan iritasi pada tubuh. Apalagi lidah kucing memiliki permukaan kasar dan terdapat duri istimewa.
7. Tidak bersemangat dan tidur lebih lama
Gejala jika kucing ada infeksi adalah mengalami muntah, mual berlebihan, lemas, lesu dan penurunan nafsu makan. Jika tidak diberi penanganan lebih lanjut, maka kucing akan mengalami malnutrisi, demam tinggi, dan berujung kematian.
Apabila kucingmu sulit makan, kamu bisa mencekokinya langsung ke mulut atau dengan spuit. Meskipun makanan yang masuk sedikit, setidaknya kucing ada tenaga yang membuatnya pulih lebih lama.
8. Urine berbau pekat
Mengutip Medicine Net, kucing yang sehat biasanya mengeluarkan urine tidak berbau pekat dengan warna jernih. Namun, urin kucing yang menderita gangguan saluran kencing memiliki aroma amonia lebih pekat dari biasanya dan disertai warna lebih gelap.
Sebagai konsenkuensinya, kucing akan jarang minum air dikarenakan rasa sakit saat buang air kecil. Kurangnya minum air dan penumpukkan mineral di kandung kemih membuat urine kucing berbau amonia kuat.
Itulah 8 tanda-tanda atau gejala kucing menderita gangguan saluran kencing. Jika kucingmu mengalami ciri-ciri di atas, segera bawa kucingmu ke dokter hewan, ya!