Sebuah situs yang membahas dunia fauna, A Z Animals mengungkapkan bahwa tikus masuk dalam jajaran hewan tercerdas di dunia, bersanding dengan anjing, orangutan, simpanse, hinga merpati. Informasi ini tentu membuat publik terngaga, bagaimana bisa hewan pengerat yang dianggap penyebar penyakit ini bisa dikatakan cerdas?
Melalui riset yang dilakukan Kyle Glatzs, penulis A Z Animals, sebenarnya tikus telah menunjukkan kecerdasannya tanpa kita sadari. Kesulitan menangkap mereka di rumah, Bela? Memori yang kuat dan kecerdasan mereka dalam belajar sesuatu, membuat mereka cukup cerdik dalam bersembunyi dari jangkauan manusia.
Lantas, apa alasan mengapa tikus memiliki tingkat kecerdasan lebih mumpuni dariapda jenis hewan lainnya? Mengutip laman Terminix dan A Z Animals, inilah jawabannya!
1. Memiliki struktur otak mirip dengan manusia
Dalam kartun Tom & Jerry, ditunjukan bahwa Jerry si Tikus menggunakan kecerdikannya untuk mengalahkan Tom. Bukan fiksi belaka, tayangan ini secara tidak langsung mengedukasi kita bahwa tikus juga merupakan hewan cerdas yang melampaui kucing.
Fakta ini diungkapkan oleh sebuah penelitian bahwa otak tikus memiliki struktur dan fungsi yang mirip dengan otak manusia. Fungsi ini mencakup dalam penglihatan mereka. Walau dianggap memiliki penglihatan yang kurang baik, peneliti Harvard justru mengatakan sebaliknya.
Mereka mampu memproyeksikan gambar di otak, dan mengenali objek 3 dimensi secara baik, meski ada perubahan ukuran dan orientasi. Bahkan, mereka dapat mengenali ketika sebuah film menampilkan seekor tikus di dalamnya.
2. Perilaku yang di luar nalar
Masih dalam tayangan Tom & Jerry, diperlihatkan bahwa Jerry memiliki sebakul ide brilian untuk menciptakan keonaran serta kelicikan dalam mengkambinghitamkan Tom.
Dari Terminix juga memaparkan, bahwa tikus memiliki perilaku di luar nalar yang menunjukkan tingkat kecerdasan mereka yang di atas rata-rata.
Perilaku mereka yang paling mudah dikenali adalah cara berkomunikasi satu sama lain. Mereka dapat "mengobrol" dengan mengeluarkan bunyi "cicit" dan suara khas yang lain.
Suara khas ini didapat dari teknik vokalisasi ultrasonik (USV) yang berfrekuensi tinggi yang tak dapat manusia dengar. Sehingga, tikus dapat mengobrol secara leluasa tanpa diketahui manusia.
3. Memiliki banyak cara berkomunikasi dengan sesamanya
Selain suara ultrasonik, tikus dapat berkomunikasi dengan menunjukan bahasa tubuh, misalnya kedutan di ekor tikus mampu mengindikasikan agresi terhadap ancaman.
Mereka juga dapat menyebarkan pesan penting dengan menandai wilayah melalui urin yang mengandung feromon. Beberapa jenis tikus juga merupakan hewan setia dan mampu mengasuh anak-anaknya hingga dewasa.
Termasuk spesies tikus rusa sebagai hewan monogami yang hanya memiliki pasangan dan mengasuh anak-anaknya sampai tumbuh dewasa. Mereka juga terkenal protektif dalam melindungi keluarganya dari pemangsa.
4. Tikus adalah makhluk sosial
Mayoritas hewan pengerat biasanya hidup berkelompok untuk bekerja sama atau saling berkomunikasi dalam melindungi kelompok mereka. Begitu juga dengan tikus yang merupakan makhluk sosial. Tikus senang berinteraksi serta menunjukkan kepedulian terhadap sesamanya. Mereka gemar membersihkan diri, tidur, mencari makanan, bahkan bermain bersama.
Tikus juga terkenal akan sifat kesetiakawanannya dan menunjukkan agresinya untuk melindungi dari tikus lain yang tidak masuk ke dalam kelompoknya.
5. Bermanfaat sebagai bahan penelitian
Selain menjadi hewan uji coba untuk penelitian biokimia, tikus juga bermanfaat dalam penelitian psikologi. Selama lebih dari 100 tahun, para ilmuwan menggunakan tikus sebagai eksperimen psikologi karena sebagian struktur otak tikus mempunyai kemampuan dalam mengambil keputusan.
Di laboratorium, mereka dilatih untuk nempelajari dan memahami perilaku manusia secara umum. Karena otak tikus mirip dengan struktur otak manusia, mereka mampu menemukan pola yang baik, mematuhi aturan, dapat menebak dan memiliki intuisi yang kuat.
6. Kemampuan beradaptasi yang luar biasa
Sebagai hewan hama, insting liar tikus membuatnya harus beradaptasi di berbagai macam lingkungan. Dengan kecerdasannya di atas rata-rata, mereka mampu bertahan hidup di lingkungan ekstrem serta menyesuaikan diri dengan ketersediaan makanan.
Maka tak heran, mereka mampu berkembang biak di mana saja, mau seburuk apapun kondisi lingkungan yang mereka tempati.
Terjawab sudah rasa penasaran kita, mengapa banyak serial animasi atau film yang menunjukan bahwa tikus terlihat lebih cerdas ketimbang hewan lain. Tak disangka ya, tikus yang kita anggap sebagai hama adalah hewan cerdas yang memiliki kemampuan kognitif mirip dengan manusia.