Manusia tak luput dari masalah hidup, baik ringan hingga berat. Seperti jodoh, pendidikan, hingga pekerjaan. Terkadang dari masalah-masalah tersebut, membuat kita dihadapkan dengan pilihan sulit yang harus kita tentukan dengan matang dan penuh pertimbangan.
Karena itu, Allah SWT menganjurkan umat muslim untuk mengamalkan salat sunah Istikhharah untuk mengatasi kebimbangan hidup. Selain bisa menenangkan hati, salat istikharah juga bisa membantu menentukan pilihan hidup sesuai dengan petunjuk Allah SWT.
Tata cara salat istikharah sama seperti salat pada umumnya dan bisa dilaksanakan kapan saja, kecuali pada waktu terlarang, seperti selepas salat subuh sampai dengan matahari meninggi dan sesudah salat ashar sampai matahari tenggelam.
Perbedaan mendasar dari salat istikharah dengan salat lainnya terletak pada niat salat, surah yang dianjurkan, serta doa yang dilantunkan setelahnya.
Lantas bagaimana tata cara salat istikharah lengkap dengan niat, waktu pelaksanaan dan doanya? Simak ulasan informasinya berikut ini.
Pengertian salat Istikharah
Mengutip buku Serba-Serbi Shalat Istikharah, istikharah berasal bahasa Arab, Istikhara-Yastakhiiru ( استخار -يستخير) yang bermakna meminta kebaikan pada sesuatu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salat Istikharah adalah salat sunah memohon kepada Allah SWT supaya ditunjukkan pilihan yang benar.
Para ulama menyepakati bahwa hukum salat Istikharah adalah sunah yang dilaksanakan apabila kita dihadapkan masalah yang membuat harus memutuskan pilihan yang berat.
Sebagaimana hadits riwayat Jabir Ibn Abdillah ra, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضى الله عنهما قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ
Artinya :Dari Jabir bin Abdullah Ra, berkata, “Rasulullah mengajarkan kepada kami cara mengerjakan shalat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana Rasulullah mengajarkan kami Surat Alquran. Jika diantara kalian ingin melakukan suatu perkara/urusan, maka rukuklah (shalatlah) dua rakaat (istikharah): kemudian membaca doa (HR. Bukhari)”.
2. Waktu pelaksanaan salat Istikharah
Salat Istikharah bersifat fleksibel dan bisa dilaksanakan kapan saja, kecuali pada tiga waktu yang terlarang, yakni ketika matahari terbit, sedang berada di tengah atau sedang terbenam.
3. Niat salat Istikharah
Sama seperti salat pada umumnya, membaca niat salat Istikharah dapat diucapkan dalam hati.
Berikut niat shalat istikharah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii Sunnatal Istikhaaroti Rak’ataini Lillaahi Ta’ala”
Artinya, “Aku berniat melaksanakan shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
4. Tata cara melaksanakan salat Istikharah
Tata cara salah Istikharah sama seperti salat pada umumnya, yaitu diawali dengan niat dan diakhiri dengan duduk tahiyat akhir. Salat istikharah dilaksanakan sebanyak dua rakaat dalam satu kali salam. Syaikh Wahbah berkata, ada beberapa surah yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW pada salat istikharah. Surah ini dilantunkan setelah Al-Fatihah, yaitu surah Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
Adapun tata cara shalat istikharah adalah sebagai berikut:
- Niat
- Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surah Al-Fatihah dan dilanjutkan membaca surah Alquran, disunahkan mrmbaca surah Al-Kafirun
- Rukuk, itidal, sujud dan duduk di antara dua sujud dengan tumakninah
- Sujud kedua dengan tumakninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surah Al Fatihah dilanjutkan dengan surah dari Alquran, diutamakan surah Al Ikhlas
- Rukuk, iktidal, dan sujud dengan tumakninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah
- Sujud kedua dengan tumakninah
- Tahiyat akhir dengan tumakninah
- Salam
5. Doa setelah salat Istikharah
Setelah selesai salat Istikharah, sangat dianjurkan untuk membaca witir yang terdiri dari Istighfar 100 kali, selawat 100 kali dan Kalimat Thayyibah 100 kali.
Setelah witir dilanjutkan dengan doa salat istikharah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ .... خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
"Allaahumma innii astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudratik, wa as-aluka min fadhlikal adhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘alaamul ghuyuub."
Allaahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amro (...) khoirun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii faqdurhu lii wayassirhu lii tsumma baariklii fiih." "Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii washrifnii ‘anhu waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardhinii."
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (sebutkan pilihan hidup yang kamu alami) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib.
Demikianlah pembahasan mengenai salat istikharah. Salat ini dapat kamu lakukan untuk menentukan pilihan terbaik dalam hidupmu.
Semoga bermanfaat!