Buang air besar merupakan proses alamiah setiap makhluk hidup dalam mengeluarkan sisa makanan dan limbah di pencernaan. Selain manusia, hewan juga mengeluarkan feses atau kotoran sebagai upaya untuk membersihkan usus serta melancarkan metabolisme.
Menariknya, ada beberapa hewan yang tidak buang air besar sama sekali. Lantaran mereka punya metode sendiri untuk mengeluarkan kotoran dan racun dari tubuhnya
Hal tersebut tentu menjadi tanda tanya. Bagaimana bisa deretan hewan tersebut bisa hidup tanpa buang air besar? Nah daripada penasaran, yuk, simak selengkapnya di bawah ini ya!
1. Lalat capung
Di kawasan Amerika dan Eropa, lalat capung dikenal dengan nama mayfly. Mereka merupakan serangga berumur pendek dan hidup tanpa sistem pencernaan. Jangka hidup lalat capung dewasa berkisar 24-48 jam saja.
Mengutip A-Z Animals, lalat capung punya siklus metamorfosis parsial atau tidak sempurna. Siklus hidupnya terdiri dari telur, menetas sebagai nimfa, mengalami metamorfosis, dan menghabiskan sisa hidup sebagai lalat capung.
Karena tidak punya sistem pencernaan, lalat capung tak punya mulut. Sehingga, spesies serangga ini tidak buang air dan hanya berfokus pada reproduksi saja. Setelah kawin, lalat capung jantan mati. Sementara sang betina akan bertelur dan kemudian mati akibat kelelahan.
2. Kupu-kupu
Serangga cantik ini sering dikagumi karena keindahan sayapnya. Terlebih mereka biasa ditemukan di tanaman bunga atau buah saja. Hal ini karena kupu-kupu hanya memakan nektar atau cairan manis.
Menariknya, kupu-kupu punya mulut berbentuk tabung yang memungkinkan mereka hanya bisa minum. Fitur tubuh ini membuat kupu-kupu tidak bisa mengunyah makanan padat dan tidak buang air besar.
National Wildlife Federation menerangkan, bahwa kupu-kupu "membuang" sisa nektar di tubuhnya dalam bentuk semprotan air yang keluar dari sistem pernapasan. Bahkan, cairan ini tak bisa disebut urin. Lantaran konsistensinya merupakan air murni berwarna bening atau keruh.
3. Spons laut
Biota laut ini menjadi inspirasi dalam pembutaan karakter kartun legendaris, Spongebob Squarepants. Spons laut hidup dengan sel khusus tanpa memiliki organ atau jaringan utuh. Karena mirip ganggang, spons laut seringkali dikira tumbuhan.
Padahal, spons laut tidak dapat berfotosintesis. Justru, mereka menyaring air yang diambil ke dalam tubuh untuk mendapat asupan makanan. Setelahnya, spons laut mengeluarkan kotoran berupa karbon. Karbon inilah yang nantinya menjadi sumber makanan organisme laut lainnya.
4. Ikan hag
Sekilas ikan hag mirip dengan belut. Bentuk tubuhnya seperti tabung dengan kulit berwarna pink-keabu-abuan. Ekornya juga berbentuk seperti dayung.
Untuk bertahan hidup, ikan hag biasa menyantap organisme mati dan membusuk. Hanya saja, ikan ini punya kekurangan anatomi berupa tiadanya rahang, mata, dan perut. Akan hal itu, mereka tidak mengeluarkan feses seperti hewan kebanyakan.
Meski secara anatomi tidak sempurna, ikan hag justru punya keistimewaan berupa kelenjar lendir yang melapisi tubuhnya. Untuk mengeluarkan kotoran dan toksin dalam tubuhnya, ikan hag akan mengeluarkan lendir dari kulitnya.
5. Tungau demodex
Tungau satu ini berukuran mikroskopis dan bersemayam di folikel rambut manusia. Keberadaan parasit ini cukup mengkhawatirkan, karena bisa menyebabkan kondisi kulit bernama demodikosis atau kemerahan. Di mana penyakit ini akan muncul saat sistem imun sedang lemah.
Mengutip A-Z Animals, tungau demodex punya rentang hidup selama 2 minggu saja. Mereka tidak punya anus, sehingga tidak buang air besar. Karena tidak bisa dikeluarkan, mereka menyimpan limbah pencernaan dalam perut yang memanjang dengan sel-sel khusus yang besar.
6. Tardigrade
Hewan mikroskopis ini mengeluarkan kotoran saat berganti kulit. Mengutip A-Z Animals, tardigrade akan melakukan molting atau ganti kulit sebanyak empat hingga dua belas kali selama masa hidup mereka. Selama fase inilah, mereka akan menutup mulut dan tidak makan sampai kulit lama lepas seutuhnya.
7. Ubur-ubur
Ubur-ubur mengeluarkan limbah makanan dan kotoran melalui mulutnya. Hal ini karena mereka tak punya anus dan mulut merupakan satu-satunya lubang yang dimiliknya.
Uniknya, ubur-ubur mengeluarkan "feses" sebagai zat lendir. Fenomena ini terjadi lantaran ubur-ubur mencerna mangsanya dengan bantuan enzim. Zat ini berfungsi mencacah makanan dan mengubahnya menjadi nutrisi yang dibutuhkan ubur-ubur untuk bertahan hidup.
Semoga informasi ini bisa memperluas wawasanmu ya, Bela!