Kisah antara manusia dan hewan peliharaan memang tak pernah gagal membuat hati terenyuh. Ingat bagaimana kisah Hachiko, anjing Akita Inu yang setia menunggu tuannya yang sukses menitikan air mata publik. Kisah tersebut tentu membuat kita semakin tak ingin berpisah dengan anabul kesayangan. Semakin sedih, kisah tersebut bukanlah fiksi belaka, tetapi ada nyatanya.
Selain Hachiko, kejadian serupa juga terjadi pada Susan Moore, perempuan asal California yang berhasil bertemu kucing kesayangannya, Harriet, setelah sembilan tahun lamanya hilang. Kehilangan Harriet tentu meninggalkan pilu di hati Susan. Apalagi Harriet adalah kucing kesayangannya yang sudah dianggap seperti anak sendiri.
Segala langkah dilakukan Moore agar kucing kesayangannya kembali ke pelukannya. Ia bahkan rela menelusuri rumah dan peternakannya seluas 41 hektar dan menelepon shelter hewan terdekat. Tak cukup, Susan melaporkan kasus hilangnya Harriet ke HomeAgain.com, layanan pemulihan untuk hewan peliharaan yang hilang.
Sayangnya, semua usaha tersebut sia-sia dan tak membuahkan hasil. Sang suami, Brian Ellison, berasumsi bahwa kabar terburuknya Harriet mungkin sudah tewas karena serangan hewan predator. Meskipun belum terbukti, Susan pun mau tak mau harus mengikhlaskan kepergian Harriet.
Kisah penuh haru reuni kembali Susan dan Harriet
Harriet, kucing cokelat tabby sudah menjadi sosok berharga dalam hidup Susan Moore. Kucing ini sudah diadopsi oleh Susan tiga tahun lamanya. 13 tahun yang lalu, Susan berkunjung ke shelter hewan dan melihat sosok kucing kecil berwarna cokelat tabby menggemaskan. Kucing ini pun sukses melelehkan hati Susan dan memutuskan untuk memboyongnya ke rumah.
"Aku sangat putus asa bahwa kucingku hilang. Aku sangat terikat kepadanya. Kehilangannya membuat hatiku teriris," cerita Susan. Namun, semuanya berubah. Pada 19 September 2022, Susan mendapat telepon dari sebuah shelter hewan di Hayden, Idaho yang mengaku memiliki kucingnya. Sontak kabar ini membuat Susan kaget, lantaran rentang waktu begitu lama dan jarak antara rumah dan animal shelter hingga 1.609 km. Tentu Susan menganggap bahwa telepon tersebut salah sambung.
Namun, sang penelepon membenarkan hal tersebut, bahwa dia telah memindai microchip Harriet dan mendapat nomor telepon Susan. "Saya berharap dia bisa berbicara karena saya ingin tahu bagaimana kucing itu bisa sampai ke Idaho," ujar Susan lagi.
Harriet berspekulasi bahwa Harrier yang sedang berkelana mungkin diambil orang lain dan memboyongnya ke Idaho. "Saya menceritakan hal ini ke suami saya, 'Dia pasti memiliki lebih dari sembilan nyawa, itu pasti," tandasnya.
Pentingnya microchip bagi hewan kesayangan
Direktur Pengembangan Kootenai Humane Society—animal shelter yang menghubungi Susan Moore—Vicky Nelson pun sama herannya atas kejadian tersebut. Vicky menjelaskan bahwa ia menemukan Harriet sedang berkeliaran di sekitar Hayden dan seorang penduduk membawanya ke penampungan hewan miliknya.
Susan dan Vicky pun mempertanyakan bagaimana cara Harriet dapat hidup selama hampir satu dekade lamanya. Namun, keduanya memiliki teori akan misteri ini dan berpendapat bahwa kucing berusia 13 tahun ini diadopsi seseorang dan diboyong ke Idaho. Ditilik dari kondisi fisik dan kesehatannya, Harriet memiliki hidup makmur dan cukup baik.
"Seseorang sudah merawatnya dengan baik atau seseorang tahu persis memberinya pakan tiga kali sehari," ungkap Vicky. Lewat kasus Harriet, Vicky pun menyimpulkan bahwa microchipping berperan sentral bagi hewan peliharaan sehingga bisa tetap pulang kepada pemiliknya mau sejauh atau selama apa pun pergi.
"Ini adalah salah satu hal di mana berharap ada kamera kecil di dalamnya. Di mana kamu melihat di mana mereka berada, bagaimana mereka bertahan, dan dengan siapa mereka bersama," kata Nelson.
Diadopsi orang lain
Kabar penemuan Harriet di Idaho, California tentu membuat Susan bahagia bukan main. Sembilan tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi Susan menunggu pulangnya Harriet. Perempuan berusia 84 tahun ini pun meminta saudaranya, Steve Swarts yang bertempat di Idaho untuk menjemput anabulnya yang hilang itu. Ia meminta Steve untuk mengambil dan mengantarnya dengan pesawat ke California.
Namun, Susan menyadari bahwa ia telah berpisah dengan kucingnya 9 tahun lamanya, dan mungkin sudah melupakannya. Susan khawatir kucingnya yang sudah berumur senja akan berisiko mengalami stres apabila pergi dalam perjalanan jauh.
Ia pun akhirnya mengikhlaskan Harriet agar dirawat oleh salah satu relawan shelter, Maureen Wright. Maureen yang melihat kucing ini sedang berjalan di pekarangan shelter pun langsung jatuh cinta dan memboyongnya pulang ke rumah.
Kucing tabby cokelat ini pun diberi nama baru yakni Isis yang terinspirasi dari nama dewi Mesir. "Dia cantik, anggun, dan benar-benar penuh kasih sayang," ujar Maureen Wright, pemilik barunya yang sudah berusia 75 tahun.
Lantaran umurnya yang sudah sepuh, pihak penampungan hanya memberikan fasilitas kesehatan dan obat-obatan, sementara Maureen memberikan cinta dan tempat tinggal yang hangat bagi Isis. Kini, Isis sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya di pegunungan Idaho bersama empat anjing dan empat kucing lainnya milik Maureen.
Menilik kisah mengharukan antara kucing dan manusia memang selalu berhasil membuat hati teriris. Jangan lupa, berikan kalung penanda bertuliskan nomor telepon dan nama kamu, agar kasus seperti ini tak terjadi pada kamu ya, Bela.