Popularitas film bergenre horor tidak ada matinya. Setiap minggunya, selalu ada judul film horor terbaru yang naik layar di bioskop. Death Whisperer, film horor terbaru asal Thailand ini baru saja tayang di Indonesia pada 17 Januari 2024 ini.
Ada satu hal yang membuat film ini tak boleh kamu lewatkan, terutama buat kamu pencinta horor. Yakni cerita yang ada di dalamnya diangkat dari kisah nyata tentang teror bisikan gaib yang sempat viral di kalangan netizen Thailand pada tahun 2015 silam.
Cerita seram tersebut diunggah oleh seorang pengguna bernama Krittanon di Pantip.com, forum diskusi online terkenal di Negeri Gajah Putih tersebut (bisa dibilang, pantip.com adalah Kaskus versi Thailand). Dua tahun setelahnya, Krittanon pun mengadaptasi kisah tersebut menjadi sebuah novel berjudul Tee Yod atau Death Whisperer dalam bahasa Inggris.
Buat kamu yang penasaran mengenai film Death Whisperer, yuk simak rangkuman informasi di bawah ini, ya!
1. Adaptasi dari novel horor
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Death Whisperer merupakan hasil alihwahana novel horor milik penulis Krittanon berjudul Tee Yod pada 2017. Namun sebelum diangkat menjadi novel, dulunya Tee Yod merupakan cerita horor yang diunggah di situs Patnip.com pada Mei 2015.
Cerita seram itu pun viral. Lebih dari 2 ribu komentar membanjiri unggahan tersebut. Tak hanya itu saja, unggahan seram sudah dibagikan sebanyak 130 ribu kali dan langsung menjadi pembicaraan hangat di kalangan warganet Thailand pada saat itu.
Popularitas cerita mistis tersebut pun tak pernah padam. Bahkan, PH Major Join Film pun tertarik untuk mengangkat Tee Yod menjadi film layar lebar dengan judul Death Whisperer. Produksi film dimulai pada April 2023 dan rampung pada September 2023. Sedangkan trailer resminya tayang pada 6 September 2023 dan perdana tayang secara serentak di bioskop Thailand pada 26 Oktober 2023.
2. Merupakan kisah nyata
Bukan fiksi apalagi halusinasi semata, Krittanon mengungkapkan bahwa Tee Yod sendiri didasarkan dari kisah nyata yang terjadi pada keluarga ibunya yang kala itu berusia 15 tahun.
Sedangkan istilah "Tee Yod" berasal dari seorang wanita misterius berpakaian hitam. Sayangnya, sejarah linguistik dari kata "Tee Yod" masih menjadi perdebatan. Sebagian orang menduga istilah tersebut berasal dari bahasa lokal Mon.
Namun, Ong Bunjoon selaku pakar seni dan budaya Mon justru berujar bahwa kata tersebut tak ada artinya. Justru, ia mengatakan bahwa kata yang pengucapannya paling dekat ialah Tae Yod (แตะ โหยด) yang berarti "ayunan pinggang".
3. Sinopsis Death Whisperer
Death Whisperer mengambil setting pada 1972 di Kanchanburi. Berfokus pada sebuah keluarga petani dengan enam anak; tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
Ketiga anak lelaki bernama Yak (Nadech Kugimiya) sebagai kakak tertua, Yos (Kajbundit Jaidee), dan Yod (Peerakit Patcharabunyakiat). Begitu juga dengan tiga anak perempuan lainnya bernama Yad (Denise Jelilcha Kapaun), Yam (Rattanawadee Wongtong), dan Yee (Nutthatcha Padovan).
Keluarga ini punya kehidupan cemara dan berjalan baik-baik saja. Sampai, ketiga anak perempuan mereka melihat sosok mengerikan di pohon besar dekat tempat tinggal mereka. Kejadian aneh pun berlanjut saat Yam, mengalami sakit misterius yang tak bisa dijelaskan dengan medis. Begitu juga dengan Yad dan Yee yang mengalami gangguan berupa bisikan gaib di tengah malam dan melihat penampakan seram di rumah mereka.
Yak sebagai kakak tertua pun bertekad menjaga adik perempuan dan keluarganya dari hal-hal mengerikan tersebut. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga tersebut?
4. Jajaran cast Death Whisperer
Death Whisperer merupakan film horor arahan sutradara Taweewat Wantha. Ia sendiri sudah berpengalaman dalam sinematik Thailand. Sedangkan naskahnya ditulis Sorarat Jirabovornwisut bersama Thammanan Chulaborirak.
Untuk jajaran pemainnya sendiri terdiri dari model sekaligus aktor Nadech Kugimiya, aktris blasteran Thai-Amerika Denise Jelilcha Kapaun, serta aktor langganan film horor Kajbhunditt Jaidee.
Mengutip dari Wikipedia, berikut adalah daftar lengkap pelakon film Death Whisperer:
- Nadech Kugimiya sebagai Yak
- Rattanawadee Wongtong sebagai Yam
- Denise Jelilcha Kapaun sebagai Yad
- Kajbundit Jaidee sebagai Yos
- Peerakit Patcharabunyakiat sebagai Yod
- Nutthatcha Padovan sebagai Yee
- Arisara Wongchalee sebagai Boonyen
- Paramet Noi-um sebagai Hang
- Ongart Cheamcharoenpornkul sebagai Serge Paphan
- Porjade Kaenpetch sebagai Mr. Phut
- Manita Chobchuen sebagai Woman in Black Dress
- Jampa Saenprom sebagai Chuay
- Michelle Samiha Lamloet Haque sebagai Nat
5. Omzet mencapai Rp 216 miliar
Film berdurasi 121 menit masuk dalam jajaran box office 2023 yang meraup keuntungan sangat besar. Tergolong film low-budget, Death Whisperer dibuat dengan bujet 20 juta baht atau sekitar Rp 8,8 miliar. Sedangkan keuntungannya mencapai 495,1 juta baht (sekitar Rp 216 miliar) dari box office domestik per 14 Januari.
Film ini juga tayang di 8 negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Vietnam, Indonesia, Myanmar, Malaysia, Brunei dan Kamboja.
6. Kemungkinan bakal ada sekuel
Dalam wawancara program Hone-Krasae Channel 3 , Taweewat Wantha berujar bahwa besar kemungkinan Death Whisperer bakal menghadirkan sekuelnya. Walau endingnya sudah tuntas, namun tetap saja ada easter egg yang masih belum terjawab dalam film tersebut.
Terlebih sang hantu wanita yang menjadi antagonis utama dalam film ini, mengatakan bahwa ia pernah bertemu dengan Yak sebelumnya. Sebagai informasi, Death Whisperer berakhir dengan adegan di mana Yak menyerang dan menghancurkan pohon besar yang merupakan habitat hantu wanita yang meneror keluarganya tersebut.
Popbela berspekulasi bahwa sekuel Death Whisperer akan berfokus pada kehidupan Yak setelah kejadian di film pertamanya. Mari kita tunggu saja informasi lebih lanjutnya, ya!
7. Pembawaan cerita yang mumpuni
Taweewat Wantha selaku sutradara berhasil merangkai Death Whisperer menjadi film horor dengan pembawaan cerita yang baik. Narasi serta twist yang terselipkan pun disusun dengan rapih, sehingga penonton bisa menikmati alur film ini, walaupun seringkali harus dibuat berpikir kritis untuk menerka-nerka adegan selanjutnya.
Bahkan dengan kecerdikannya, sang sutradara sukses membuat penonton tak bisa menebak secara pasti ending dari film ini. Meskipun, ia dengan sengaja menampilkan eksposisi secara proporsional dengan tujuan agar penonton tidak kebingungan saat memyaksikannya.
8. Elemen horornya tak berlebihan
Sebagai film horor, Death Whisperer berhasil meramu elemen horor dengan baik tanpa harus mengandalkan jumpscare berlebihan. Justru, bisikan gaib yang dialami keluarga tersebut menjadi highlight utama yang membuat tayangan horor ini berhasil tampil mencekam dan konstan terjaga sampai akhir film.
Jumpscare yang muncul secara alami dan tidak terlalu dibuat-buat juga menyumbang porsi nuansa seram dalam film ini. Belum lagi permainan make up, ekspresi, serta pembawaan karakter dari sang hantu maupun sang karakter pun berhasil menghidupkan atmosfer horor yang begitu nyata.
Tertarik untuk menyaksikannya, Bela?