Kucing merupakan salah satu hewan mamalia berkaki empat yang memiliki populasi cukup menjamur. Keberadaannya tersebar di mana-mana. Mulai dari pedesaan, perkotaan, bahkan wilayah industri perkantoran pun kita akan menemui ras terkuat satu ini.
Seringkali kita juga melihat dan muncul rasa iba saat anak kucing berkeliaran tanpa induk ketika berada di luar rumah. Inilah yang membuat hati kita tergerak untuk menolong dan memboyongnya pulang untuk dirawat.
Jangan gegabah membawa pulang serta merawat kucing tanpa induk
Namun perlu diketahui bahwa tak semua anak kucing yang berkeliaran sendiri tanpa induk di jalan dalam kondisi terlantar. Ada kemungkinan sang induk sedang pergi atau mencari makan untuk buah hatinya.
Maka itu, penting sekali untuk mengobservasi anak kucing tersebut selama satu hingga dua jam memastikan bahwa mereka benar sebatang kara. Sebab, hal yang sangat wajar bagi induk kucing untuk meninggalkan bayinya.
Tetapi, jika sang ibu tidak kembali dalam waktu yang ditentukan, dipastikan anak kucing tanpa induk tersebut dalam kondisi terlantar. Berikut adalah cara merawat anak kucing tanpa induk yang terlantar.
1. Beri kehangatan
Karena memiliki imunitas yang rendah, anak kucing sangat rentan terkena penyakit dan virus. Mereka juga tak bisa mengontrol suhu tubuhnya.Karena itu, penting sekali untuk menstabilkan suhu tubuh merek dengan memberi kehangatan di area kandang. Cara ini agar anak kucing tak mengalami hiportemia atau hipertemia.
Kamu bisa berikan sumber panas yang stabil berupa bantalan pemanas rendah, botol air hangat, atau lampu di kandang. Tempatkan juga anak kucing di dalam kotak atau kardus berlapiskan selimut atau handuk. Pisahkan anak kucing dari hewan peliharaan lainnya.
2. Siapkan peralatan khusus anak kucing
Sama seperti manusia, anak kucing lebih banyak meminum ASI dalam proses pertumbuhannya. Perutnya yang sensitif dan belum bisa beradaptasi membuat mereka tak bisa makan layaknya kucing dewasa.
Siapkan peralatan khusus berupa botol minum susu, sendok khusus, dan susu khusus untuk kitten. Memberikan asupan berupa susu khusus dengan botol minum susu dapat menstimulasi anak kucing, seolah sedang menghisap puting induknya.
3. Jangan taruh di tempat penampungan
Menitipkan anak kucing ke tempat penampungan atau shelter hewan memang bisa menjadi pilihan benar. Terlebih jika kamu tak bisa merawat mereka karena alasan dan kondisi tertentu.
Namun, perlu diketahui bahwa tak semua shelter kucing memiliki program khusus atau tempat perawatan anak kucing yang tidak disapih oleh induknya. Demi keselamatan mereka, sebaiknya rawat sendiri atau memberikan kepada orang yang ingin memelihara kucing.
4. Perhatikan kondisi anak kucing
Apabila kamu tetketuk untuk merawat anak kucing tanpa induk tersebut, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memeriksa kondisi mereka selama kurang lebih 24 jam ke depan. Apabila melihat anak kucing mengalami masalah kesehatan serius, seperti sesak napas, muntaber, infeksi kutu, atau lemas, segeralah bawa ke dokter hewan.
Buat juga perencanaan perawatan yang dapat membantmu dalam menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan anak kucing tanpa induk.
5. Beri asupan susu
Umumnya anak kucing di bawah umur 1,5 bulan masih menyusui untuk mendapat asupan makanan. Mulut dan pencernaan mereka belum siap untuk makan berat layaknya kucing remaja atau kucing dewasa.
Kamu bisa membeli susu formula khusus kitten di toko hewan peliharaan. Selain itu, jangan pernah memberikan susu untuk manusia kepada anak kucing, karena dapat membahayakan kesehatannya dan menyebabkan kematian.
Berikut adalah takaran yang tepat dalam memberikan susu formula kucing kepada anak kucing:
- Anak kucing berusia <1 minggu dengan berat kurang dari 4 ons: diberi susu formula kucing setiap 2-3 jam.
- Anak kucing usia 7-10 hari dengan berat 4-6 ons: diberi susu formula kucing setiap 2-3 jam
- Anak kucing usia 10-14 hari dan berat 6-8 ons: beri susu formula kucing setiap setiap 3 jam.
- Anak kucing usia 14-21 hari dan berat: diberi susu formula kucing setiap 4 jam.
6. Rangsang anak kucing untuk buang air
Bayi kucing bisa mengeluarkan kotorannya sendiri setelah sang induk menjilatnya. Cara ini dilakukan untuk menjaga tubuh tetap bersih dan merangsang pencernaan anak kucing supaya bisa mengeluarkan pup dan urin.
Untuk merawat anak kucing tanpa induk, kamu perlu merangsang mereka untuk buang air dengan menggosok kain basah atau tisu yang hangat di anusnya setelah diberi susu. Lakukan cara ini sembari merawatnya hingga mereka mampu buang air besar sendiri.
7. Berikan hidrasi yang cukup
Saat ingin merawat anak kucing tanpa induk, kenali dahulu apakah mereka dalam kondisi terhidrasi dengan baik dan memiliki berat badan yang ideal. Hal ini penting untuk mengetahui jika kucing dalam kondisi sehat dan tidak mengalami malnutrisi.
Bagian kulit tengkuk Kucing yang terhidrasi dengan baik akan kembali pulih dengan mudah setelah ditarik. Sebaliknya, apabila bagian tengkuk kucing dan bangkit kembali atau turun perlahan, dipastikan mereka mengalami dehidrasi karena kurang minum.
Bila anak kucing memang kurang minum setelah mencoba berbagai cara, konsultasikan ke dokter hewan.
8. Berikan kasih sayang dan cinta
Kucing adalah hewan manja yang haus perhatian. Kamu bisa menunjukan kasih sayang dan cinta dengan memberikan kontak fisik berupa pelukan dan belaian lembut kepada anak kucing tanpa induk.
Hal ini dapat menumbuhkan kedekatan emosional dan perasaan aman serta terlindungi dengan keluarga manusianya. Penting juga mengajak anak kucing bermain dalam masa pertumbuhannya, untuk mengembangkan motorik dan pola pikir yang baik pada mereka.
Itulah beberapa cara mengasuh anak kucing tanpa induk yang bisa kamu terapkan. Selamat mencoba!