Tak seperti anjing yang lebih ekspresif, kucing cenderung lebih banyak diam dan memilih menjauh ketika sedang depresi. Yap, kamu tak salah baca, Bela.
Sama seperti manusia, kucing juga bisa merasakan gangguan kesehatan mental dan berpotensi mengalami stres dan depresi, lho. Sebagai pawrents, sudah seharusnya kita tidak boleh abaikan hal ini, karena dapat memengaruhi kesehatan fisiknya juga.
Apalagi sebagai hewan perasa, kucing memilih menyamarkan kesedihannya dengan beraktivitas seperti biasanya. Lantas itu, kamu perlu mengenali setidaknya 7 tanda kucing sedang tak sehat secara mental alias depresi.
Mengutip dari Reader's Digest dan The Spruce Pets, simak daftarnya di bawah ini, ya.
1. Suara mengeong lebih nyaring
Setiap kucing memiliki pribadi yang berbeda-beda. Ada yang kalem dan jarang mengeong serta cenderung lebih banyak diam. Sebaliknya, kucing dengan sifat supel lebih suka mengekspresikan dirinya dengan banyak mengeong.
Namun apabila kucingmu lebih banyak diam dan tak sering mengeong seperti biasanya, besar kemungkinan mereka sedang sedih. Saat kucing sedang depresi, suara mereka akan terdengar melengking dengan nada sedih. Selain itu, kucing juga mungkin jadi lebih sering mendengkur.
Dalam beberapa kasus, kucing yang tidak bahagia akan lebih banyak mendengkur sebagai cara untuk menghibur diri sendiri.
2. Tidak buang air di tempat biasanya
Kucing adalah hewan yang taat akan peraturan. Salah satunya aturan untuk selalu buang air di kotak pasir atau toilet. Saat mereka mengalami sedih, stres, atau depresi, mereka akan cenderung buang air di luar litter box.
Untuk menghilangkan kesedihannya, mereka cenderung buang air di area yang terlarang di rumah. Seperti kamar tidur, ruang tamu, atau tempat lain untuk menebarkan bau mereka sendiri. Perilaku ini menandakan bahwa mereka sedang tidak baik-baik saja dan membutuhkan pengalihan.
3. Mendesis
Kucing yang depresi akan mengalami perubahan emosi yang tidak stabil. Mereka cenderung sensitif dan lebih galak daripada biasanya. Hal ini pun diikuti oleh perilaku negatif kucing, seperti mendesis, punggung melengkung, atau mencakar.
Kucing yang mengalami perubahan perilaku, biasanya menandakan bahwa mereka merasa tak nyaman dan cemas di lingkungan baru atau saat bertemu kucing dan hewan lain.
Untuk mengatasi perilaku ini, kamu perlu menciptakan lingkungan yang nyaman dan tetap berikan kasih sayang dan cinta. Jangan lupa untuk ajak mereka bermain sehingga anak bulu satu ini tetap senang.
4. Tidur berlebihan
Kucing memang terkenal sebagai tukang tidur yang lihai. Mereka menghabiskan 12-16 jam untuk terlelap. Namun apabila kucingmu tidur terus menerus dan terlihat tak bersemangat, hal ini bisa menandakan gejala tertentu. Entah kucingmu sedang menahan sakit atau mood-nya sedang buruk.
Tanda kucing depresi dapat timbul saat mereka berhadapan dengan perubahan dan ketidaknyamanan. Misalnya, perubahan tempat tidur, keramaian, hadirnya orang baru di lingkungannya.
5. Perubahan nafsu makan
Ketika sedang depresi, kucing akan menunjukan perubahan pola makan yang signifikan. Ia bisa saja menjado tak mau makan atau justru makan terlalu banyak. Perubahan kebiasaan ini juga meliputi perilaku mereka yang tergesa-gesa atau ketakutan saat sedang makan.
Selain itu, perubahan pola makan yang berkaitan makanan favorit juga termasuk. Apabila kucingmu menyukai suatu makanan dan mendadak tidak mau, maka kamu boleh jadi perlu waspada.
6. Mencakar furnitur rumah
Sebagai hewan cerdas, kucing dapat memahami apa saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Supaya mereka tak bersikap destruktif, para pawrents perlu melatih kucing mereka untuk tidak menggaruk furnitur rumah, seperti sofa atau karpet.
Namun beda ceritanya jika biasanya mereka patuh dan tak pernah menggaruk furnitur, secara tiba-tiba menjadi perusak. Besar kemungkinan kucing sedang tertekan dan membutuhkan pengalihan untuk menghilangkan depresi.
7. Perubahan perilaku
Sebagian kucing dikenal sebagai sosok yang manja dan haus perhatian. Begitu juga dengan mereka yang pemurung dan lebih memilih menyendiri dan asyik dengan dunianya. Namun, semua itu kembali lagi pada kepribadian kucing masing-masing.
Para cat owners perlu mewaspadai apabila kucing mereka mengalami perubahan sikap. Jika kucingmu yang biasanya cuek tiba-tiba berubah manja, maka jangan menganggapnya sebagai fakta bahwa dia hanyalah seekor kucing. Sebab, itu mungkin pertanda ia sedang mengalami guncangan mental atau depresi.
Apabila kucingmu mengalami 5 dari 7 tanda di atas, sudah sepatutnya kamu perlu mewaspadainya, ya! Segera dapatkan bantuan dokter hewan terdekat jika gejala kucing semakin parah.