Beauty, brain, behaviour. Ketiga kata tersebut tepat untuk mendeskripsikan Hedy Lamarr, sang Diva Hollywood keturunan Austria. Beauty, kecantikan dan kharismanya sebagai aktris membius masyarakat lewat aktingnya pada masa itu. Brain, kejeniusannya tak hanya dalam seni olah peran, tetapi ia juga merupakan ilmuwan. Behaviour, Hedy merupakan sosok rendah hati yang berkontribusi pada Perang Dunia II pada masa itu.
Berkat kontribusi di dunia hiburan, Hedy mendapat predikat bintang Hollywood Walk of Fame. Hedy juga seorang ilmuwan dan matematikawan penemu komunikasi jarak jauh dan cikal bakal wifi. Berkat penemuannya itu, masyarakat dunia sekarang dapat berinternet lancar, berkomunikasi jarak jauh dan melacak suatu lokasi di seluruh dunia.
Namun, kesuksesannya di dunia teknologi dan industri peran lakon berbanding terbalik dengan kehidupan asmaranya. Hedy Lamarr sudah bercerai berkali-kali selama hidupnya.
Penasaran dengan sosok Hedy Lamarr? Berikut biografi Hedy Lamarr, sang Diva Hollywood sekaligus penemu wifi.
Biografi Hedy Lamarr
Mengutip Women History, Hedy Lamarr yang lahir pada 9 November 1914 di Austria dengan nama Hedwig Eva Maria Kiesler. Hedy Lamarr berasal dari keluarga Yahudi kaya raya. Ayahnya adalah seorang direktur bank, sedangkan ibunya adalah seorang pianis Yahudi ternama pada saat itu.
Sebagai anak semata wayang, tentu Hedy Lamarr sangat dimanjakan oleh orang tuanya. Pada umur 5 tahun, ayahnya sering mengajak Lamarr berjalan kaki sambil membahas soal mesin, percetakan, dan kemudi mobil. Pembicaraan ayahnya itu membentuk pola pikir Hedy kecil dan membuatnya mampu memperbaiki kotak mesin dan memahami bagaimana suatu benda dapat beroperasi.
Sejak saat itu, Hedy tertarik sekali pada dunia matematika, teknologi dan mesin. Ketertarikannya itu mengantarnya menjadi seorang ilmuwan dan berkolaborasi dengan komponis George Antheil dalam menemukan sebuah teknik komunikasi spektrum lebar dan perpindahan frekuensi pertama yang menjadi cikal bakal komunikasi nirkabel atau dikenal wifi.
Sedangkan sang ibu memperkenalkan Hedy Lamarr pada dunia seni peran dengan mengikuti les balet dan piano sejak kecil. Paras cantik milik Hedy Lamarr membuat seorang sutradara asal Austria, Max Reinhardt terpesona dan memboyongnya untuk mempelajari seni peran di Berlin pada usia 16 tahun. Hedy Lamarr lalu mulai mengepakkan sayap di dunia akting pada 1930 ketika membintangi film berskala kecil berjudul Money on the Street.
Selama hidupnya, Hedy Lamarr menanjaki kariernya sebagai aktris, ilmuwan, matematikawan sekaligus produser film.
Menaklukan Hollywood lewat akting
Pada tahun 1930-an, Hedy Lamarr sudah membintangi total 30 film. Lewat kepiawaiannya dalam berolah peran, dengan mudah mendapat ketenaran di mata masyarakat Eropa berkat kharisma, kecantikannya, dan totalitasnya, serta penjiwaan yang mendalam ketika berakting.
Hedy juga mencoba peruntungannya dengan berakting di Amerika Serikat. Film Hollywood pertamanya, Algiers, membawa Hedy menjadi sorotan publik Amerika Serikat dan disebut sebagai perempuan tercantik dalam dunia perfilman pada masa itu.
Namanya semakin harum dikenal publik Amerika Serikat setelah membintangi Ecstasy (1932) karya Gustav Machatý. Pesonanya yang cantik dengan aura kharisma yang kuat, membuat beberapa film yang dibintanginya diterima baik oleh publik seperti Lady of the Tropics (1939), Boom Town (1940), Tortilla Flat (1942), dan Samson and Delilah (1949).
Karena kecantikan dan totalitasnya dalam berakting di berbagai peran dan adegan, Hedy Lamarr terkenal sebagai sosok bomshell di dunia industri hiburan Hollywood.
Pada 1942, Hedy ikut serta dalam Perang Dunia II dan dengan sukarela mencium siapa pun yang membeli Obligasi Perang senilai US$25.000. Lewat aksi nekatnya itu, Hedy berhasil mengumpulkan US$17 juta dengan 680 ciuman.
Kontribusi Hedy Lamarr dalam teknologi
Seperti disebutkan sebelumnya, Hedy Lamarr merupakan sosok pencipta pionir teknologi dasar komunikasi spektrum lebar, yang menjadi cikal bakal komunikasi nirkabel wifi, GPS, dan bluetooth.
Pada 1940, Hedy Lamarr lalu bertemu komponis George Atheil yang memiliki ketertarikan dan semangat yang sama dengannya. Mereka berdua pun juga memiliki keprihatinan yang sama terhadap perang. Keprihatinannya itu membuat mereka berdua memutar otak untuk melawan kekuatan utama dalam perang.
Lalu mereka mengembankan "Sistem Komunikasi Rahasia" jarak jauh yang bertujuan agar torpedo yang diarahkan radio sulit terdeteksi musuh. Alat ini dapat memanipulasi frekuensi dengan kode yang tidak bisa dipecahkan, sehingga menciptakan interval tidak teratur selama penerimaan atau transmisi.
Alat ini baru diaplikasikan di Amerika Serikat pada 1962 oleh kapal-kapal militer AS saat memblokir serangan Kuba. Pembuatan alat ini memanfaatkan rol piano yang dapat merancang frekuensi hopping dan menggunakan 88 tuts piano yang mengubah sinyal dalam kisaran 88 frekuensi.
Penemuan "Sistem Komunikasi Rahasia" Hedy dan Anthiel inilah yang menjadi cikal bakal teknologi spektrum lebar modern, seperti bluetooth, koneksi wifi, dan GPS
Kehidupan pribadi Hedy Lamarr
Sebagai aktris tercantik di masanya, tentu banyak pria terpesona pada Hedy Lamarr. Paras cantik dan julukan "Bombshell" untuknya menjadikan Hedy Lamarr sasaran empuk bahan gosip media massa pada waktu itu.
Pada tahun 1939, Hedy menikah dengan produser Gene Markey, sayangnya pernikahan mereka hanya bertahan satu tahun. Empat tahun kemudian, Hedy melabuhkan cintanya dengan aktor Inggris John Loder dan melahirkan dua anak. Namun, rumah tangga mereka pun retak dan berakhir perceraian.
Jejak kehidupan romansa Hedy Lamarr tak seindah ketika dia berakting layar kaca. Setelah perceraiannya dengan John Loder, Hedy sudah menikah tiga kali, masing-masing dengan pemimpin band Teddy Stauffer, petinggi minyak Texas Howard Lee, dan pengacara Lewis Boles. Sayangnya, semua pernikahannya berakhir dengan perceraian dan tak ada yang bertahan lama. Hedy juga pernah berkencan dengan Charlie Chaplin pada 1941 dan beberapa aktor lainnya.
Meskipun begitu, karier gemilangnya di bidang industri film dan pengembangan teknologi membawanya menjadi perempuan pertama yang memperoleh Invention Convention’s Bulbie Gnass Spirit of Achievement Award. Pada 1967, dia menulis autobiografi berjudul Ecstacy and Me: My Life as a Woman, namun ia menuntut penerbit yang merilis bukunya karena beberapa kesalahan dan cerita fiksi tanpa konfirmasi Hedy di dalamnya.
Hedy Lamarr lalu menghabiskan sisa hidupnya dengan tinggal di wilayah terpencil di Casselberry, Orlando, Florida, dan meninggal dunia pada 2000 di usia 86 tahun. Menjelang kematiannya, Hedy mengalami kegagalan dalam operasi plastik yang membuatnya menjadi penyendiri dan kehilangan kepercayaan diri.
Itu tadi biografi Hedy Lamarr yang sungguh memukau. Berasal dari keluarga berada, Hedy Lamarr berhasil memanfaatkan privilege miliknya dengan menjadi ilmuwan sekaligus aktris profesional. Hedy pun berkontribusi di Perang Dunia II dengan menciptakan teknologi komunikasi rahasia yang menjadi cikal bakal wifi, GPS, dan bluetooth. Such an icon!